Sunday, November 30, 2008

Merawat Gigi dan Mulut Balita

Perawatan gigi dan mulut pada masa balita dan anak ternyata cukup menentukan kesehatan gigi dan mulut mereka pada tingkatan usia selanjutnya. Beberapa penyakit gigi dan mulut bisa mereka alami bila perawatan tidak dilakukan dengan baik. Di antaranya caries (lubang pada permukaan gigi), ginggivitis (radang gusi), dan sariawan.

Untuk mencegahnya, beberapa hal berikut perlu mendapatkan perhatian orang tua:

1. Kurangi konsumsi makanan manis dan mudah melekat pada gigi seperti permen atau coklat. Namun melarang sama sekali dapat menimbulkan dampak psikis.
2. Ajak mereka menggosok gigi secara teratur dan benar pada pagi, sore, dan menjelang tidur. Lebih baik lagi bila dilakukan setiap usai makan. Biasakan mereka berkumur-kumur setelah makan makanan manis.
3. Siapkan makanan kaya kalsium (ikan & susu), fluor (teh, daging sapi & sayuran hijau), fosfor, serta vitamin A (wortel), C (bebuahan), D (susu), dan E (kecambah). Mineral dan vitamin tersebut diperlukan untuk pertumbuhan gigi mereka.
4. Jaga higiene oral mereka dengan baik. Bila ada karang gigi segera bawa ke dokter gigi untuk dibersihkan.
5. Ajak mereka memeriksakan gigi enam bulan sekali.
6. Bila tiba-tiba mengeluh sakit gigi, suruh mereka berkumur dengan air garam hangat dan lubang ditutup kapas berminyak cengkeh. Bila sariawan, suruh mereka berkumur dengan air rebusan sirih dan garam yang hangat. Lalu, bawa ke dokter/klinik gigi.

Saturday, November 29, 2008

Tanda-tanda Keguguran

Kehamilan adalah suatu peristiwa yang di tunggu-tunggu oleh setiap wanita. Betapa indahnya keluarga, ketika hadirnya seorang buah hati.
Tapi di samping itu keguguran merupakan momok bagi setiap ibu hamil. Keguguran memang paling di takuti oleh banyak wanita hamil. Keguguran bisa saja terjadi secara tiba-tiba tanpa ada sebabnya.

Tak ada peristiwa atau trauma yang mendahului terjadinya keguguran. Keguguran ini sering disebut keguguran dini karena terjadi pada trimester pertama kehamilan. Bahkan bisa terjadi pada masa awal kehamilan, seperti pertengahan pembuahan, saat ibu seharusnya mengalami menstruasi. ltu sebabnya kerap keguguran terjadi tanpa diketahui, lantaran dianggap menstruasi berat yang disertai kejang dan nyeri.

Keguguran dapat pula akibat penyakit kencing manis, adanya kelainan bentuk rahim, tumor rahim, kelemahan pada leher rahim. Untuk menemukan penyebabnya, harus dilakukan pemeriksaan yang benar dan tepat.

Pada peristiwa keguguran, rahim berkontraksi sangat kuat sehingga hasil konsepsi tidak lagi dapat bertahan di dalam rahim tersebut.

Pengeluaran hasil konsepsi itu diharapkan dapat terjadi secara lengkap, berupa janin yang terbungkus kantung ketuban bersama ari-arinya. Pada aboitus ini biasanya perdarahan tidak keluar janinnya, sedangkan ari-ari masih tetap teltinggal di dalam rongga rahim.

Hampir setiap kehamilan normal mengalami sedikitnya satu dan gejala kejang ringan, rasa nyeri, atau rasa tertarik pada satu atau kedua sisi perut. Ini bisa disebabkan oleh peregangan otot pendukung rahim. lbu hamil juga bisa mengalami bercak pada masa pembuahan.

Namun, gejala berikut biasanya menjadi pertanda keguguran:

Kejang atau nyeri di bagian tengah perut bagian bawah dan disertai keluarnya darah. Atau, muncul bawah dan disertai keluarnya darah.
Nyeri yang sangat, atau nyeri menetap dan berlangsung selama 24 jam atau lebih tanpa disertai perdarahan. Bisa juga terjadi perdarahan yang banyak seperti menstruasi, tanpa disertai nyeri.

Keluar bercak ringan yang terus-menerus selama 3 hari atau lebih.

Friday, November 28, 2008

Agar Anak Tak Sering Bertengkar

Salah satu kesulitan yang mesti dihadapi para orang tua adalah saat anak-anak mereka bertengkar. Dr Fredrick Toke, terapis khusus anak mengatakan: ''Sebagai orang tua kita harus mengajarkan mereka untuk bertoleransi, mempunyai empati dan tahu cara menyelesaikan masalah tanpa mendatangkan masalah''. Berikut 4 trik jitu cara menyiasati...

''Karen (32 tahun) hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihat kedua buah hatinya 'asyik' bertengkar.. Riza (5tahun) dan Inggrid (4 tahun) sepertinya tidak pernah capai untuk saling berebut sesuatu. Mulai dari remote tv, playstation, buku cerita sampai memandikan Choco, anjing peliharaan mereka. Kalau sudah begitu Karen hanya tinggal tunggu waktu saja sampai salah seorang mereka menangis dan mengadu kepadanya.''

Banyak orang menyarankan sebaiknya punya anak dengan rentang waktu kelahiran sekitar 1-2 tahun. ''Supaya capeknya sekalian'', itu alasannya. Membesarkan 1 orang anak saja sudah cukup melelahkan apalagi 2 orang anak sekaligus! Kan sampai dengan umur 5 tahun adalah saat-saat paling penting bagi pertumbuhan anak. Sebagai seorang ibu tentu kita tidak mau mereka 'salah asuhan'.

Salah satu kesulitan yang mesti dihadapi para orang tua adalah saat anak-anak mereka bertengkar. Dr Fredrick Toke, terapis khusus anak mengatakan: ''Sebagai orang tua kita harus mengajarkan mereka untuk bertoleransi, mempunyai empati dan tahu cara menyelesaikan masalah tanpa mendatangkan masalah''.

Berikut 4 trik jitu cara menyiasati agar si kecil bisa berhenti bertengkar:

1. Habiskan Waktu yang Sama untuk Setiap Anak

Situasi:
Luna tidak mau keluar kamar sejak pulang sekolah. Dia ngambek begitu tau ayahnya menemani Luigi kursus sepak bola sore ini. Pikir Luna ayahnya tidak adil, karena ia tidak pernah ditemani ayahnya les piano.

Trik:
Habiskan waktu yang sama untuk setiap anak. Temani mereka dalam melakukan hobi atau kursus yang mereka kerjakan.

Ahli mengatakan:
Rasa marah si kecil karena cemburu akhirnya membuat mereka mencari alasan untuk bertengkar dengan saudaranya. ''Mereka akan berpikir Anda tidak adil karena Anda hanya mencintai yang lain'', ujar Dr Liz Norris. Nah, menghabiskan waktu bersama, selain menghapus kecemburuan itu juga membuat ikatan kekeluargaan semakin erat.

2. Beri Jam Weker

Situasi:
Aldi dan Alda ribut memperebutkan remote TV. Aldi ingin menonton Takashi Castle sementara Alda ingin menonton telenovela Dolce Maria di saluran lain.

Trik:
Pasang jam weker! setiap anak diberi waktu 15 menit untuk menonton acara favoritnya. Bila alarm jam sudah berbunyi berarti 15 menit berikutnya untuk anak yang lain.

Ahli mengatakan:
''Adanya jam weker membuat mereka merasa mendapatkan pembagian waktu yang persis sama'', ujar Dr. Mark W Roberts, profesor di The Idaho state University. Namun sebaiknya Anda mengajak mereka bicara dahulu, ajarkan untuk menyelesaikan masalah bersama dengan sikap toleransi . Bila tidak ada titik temu barulah dipakai trik ini. Jika tidak ada yang mau mengalah, bertindaklah tegas tidak memperbolehkan keduanya menonton televisi, agar mereka tahu bahwa sikapnya bisa merugikan dirinya juga.

3. Beri Kode untuk Barang Setiap Anak

Masalah:
Iko dan Erick selalu rebutan botol minum saat mau les berenang. Teriakan ''Ini punya aku!'' jadi sering terdengar di kuping.

Trik:
Beri kode tertentu untuk setiap anak. Misalnya warna biru untuk Iko dan warna hijau untuk Erick. Bisa juga menggunakan angka.

Ahli mengatakan:
''Anak-anak sering ribut hanya untuk sesuatu yang tidak jelas. Pemberian kode bisa mengajarkan mereka berempati terhadap sesama, mereka akan mengerti bagaimana perasaan orang lain bila barangnya dipakai atau direbut'', ujar Dr. Janet Brown penulis What Colour is Your Personality.


4. Periksa Program Televisi

Masalah:
Akhir-akhir ini Uli suka memukuli Ila adiknya. Tidak keras sih tapi cukup membuat Ila berteriak mengaduh dan membalas memukul. Ketika ditanya Uli bilang kalau dia sedang berperan menjadi jagoan seperti di film yang ditontonnya.

Trik:
Periksa program televisi yang hendak ditonton. Jangan sampai si kecil menonton film yang penuh adegan kekerasan.

Ahli mengatakan:
''Di masa pertumbuhan, anak mudah sekali dipengaruhi oleh apa yang dilihat dan didengar'', ujar Joanna Sulli, seorang psikolog anak. Bila sang buah hati ingin menonton suatu program acara pastikan Anda sudah menontonnya terlebih dahulu sebagai pencegahan bila ternyata program tersebut tidak cocok untuk anak-anak.

Thursday, November 27, 2008

Susui Bayi Segera Setelah Lahir

Seorang bayi mungil baru saja lahir. Setelah tali pusar dipotong, si bayi segera didekatkan ke dada ibunya, tanpa pembatas selembar kain pun. Sang ayah lalu mendekat, mengumandangkan azan ke telinga si kecil. Dokter Utami Roesli SpA MBA IBCLC, terharu menyaksikan peristiwa setahun lalu itu. Ia merasakan peristiwa tersebut sebagai pengalaman yang paling indah dalam hidupnya.

"Selama 35 tahun jadi dokter, ini pertama kali saya melihat seorang ayah mengazankan anaknya di dada ibunya. Indah sekali," kata Utami, mengisahkan saat-saat kelahiran cucu pertamanya. Dan tak hanya indah. Inisiasi menyusu dini seperti yang dilihat Utami itu juga sangat penting. ''Selama ini, orang tidak menyadari bahwa ibu dan bayi sudah dapat berinteraksi pada menit-menit pertama setelah si buah hati lahir,'' kata dokter spesialis anak dari Rumah Sakit St Carolus ini ketika berbicara dalam seminar Inisiasi Menyusu Dini di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Utami, interaksi antara ibu dan jabang bayi yang baru lahir akan terjadi bila bayi segera diletakkan di perut atau dada ibu dengan kulit ibu melekat di kulit bayi. Tahukah Anda, meski baru saja dilahirkan, si jabang bayi dapat merangkak ke arah payudara dan menyusu sendiri. Sungguh menakjubkan. Bahkan, yang juga tidak banyak disadari, suhu kulit ibu akan menyesuaikan dengan suhu yang dibutuhkan bayi.

Mengutip penelitian Dr Lennart Righard (pakar sekaligus peneliti dari Department of Pedriatics, University of Land, Malmo General Hospital Swedia), Utami mengatakan, pada dasarnya bayi sudah bisa menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebaliknya, pemisahan ibu dan bayi dalam jangka waktu tertentu setelah kelahiran bisa berakibat bayi tidak dapat menyusu.

Mengambil sampel 72 ibu dan bayi baru lahir, Lennart membagi mereka ke dalam dua kelompok, masing-masing kelompok bayi lahir normal, dan kelompok bayi yang lahir dengan bantuan obat-obatan atau tindakan. Bayi lahir normal pun dibagi dua. Sebagian diletakkan di perut ibu setelah lahir dan tidak dipisahkan selama setidaknya satu jam, sebagian lainnya dipisahkan dari ibu untuk ditimbang dan dimandikan. Hasilnya, dalam 20 menit, bayi yang diletakkan di perut ibunya mulai merangkak ke arah payudara dan menyusu dalam 50 menit. Sebaliknya, bayi lahir normal yang dipisahkan, 50 persen tidak dapat menyusu sendiri.

Bayi lahir dengan obat-obatan atau tindakan lebih parah lagi. Meski tak dipisahkan dari sang ibu setelah lahir, tak semua dari mereka (bayi-bayi yang lahir dengan bantuan obat atau tindakan) dapat menyusu. Apalagi yang dipisahkan dari ibunya, 100 persen tidak dapat menyusu. 'Karena itu, menunda permulaan menyusu lebih dari satu jam akan menyebabkan kesukaran menyusui,'' kata Utami.

Tingkatkan risiko kematian bayi
Tak hanya menyebabkan kesulitan menyusu, menunda permulaan menyusu juga meningkatkan risiko kematian bayi. Penelitian Edmond K dan para koleganya dari Department for International Development, Inggris, menunjukkan hal itu.

Menggelar riset di Ghana terhadap 10.947 bayi lahir dan disusui, Edmond menemukan, bayi yang mulai menyusu dalam satu jam pertama, sebanyak 22 persen dapat diselamatkan dari kematian. Sementara bayi yang mulai menyusu pada hari pertama, sebanyak 16 persen dapat diselamatkan dari kematian. Makin lama permulaan menyusu ditunda, makin meningkat pula risiko kematian si bayi.

Utami mengakui, semula ia pun tidak menyadari pentingnya inisiasi menyusu dini. Sebagaimana dipahami banyak orang, maka setelah dilahirkan, bayi lebih dulu dibersihkan lalu diselimuti. ''Jujur, saya juga begitu dulu,'' ucapnya. ''Yang benar, begitu lahir, tali pusar dipotong lalu lekatkan bayi ke dada ibu. Jangan dibedong. Kalau dia dingin, suhu tubuh ibu akan naik,'' ujar pakar ASI (Air Susu Ibu) dari Sentra Laktasi Indonesia ini.

Menurut Utami, kontak kulit dengan kulit menjadi penting karena dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hipothermia. Ibu dan bayi pun merasa lebih tenang, pernapasan dan detak jantung bayi menjadi lebih stabil, bayi pun tidak sering menangis sehingga mengurangi pemakaian energi.

Selain itu, saat merangkak mencari payudara, bayi menjilat-jilat kulit ibu. Saat itu, bayi menelan bakteri baik yang ada di kulit ibu. Bakteri baik ini membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menekan bakteri jahat. Lebih penting lagi, bayi akan mendapatkan ASI kolostrum, cairan 'emas' yang kaya akan antibodi dan zat penting lain yang baik untuk pertumbuhan usus dan daya tahan terhadap infeksi.

Tidak hanya itu. Menurut Utami, sentuhan, emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting untuk beberapa hal, antara lain: menyebabkan rahim berkontraksi untuk membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan ibu, merangsang hormon-hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi. Oksitosin juga bermanfaat untuk meningkatkan ambang nyeri dan merangsang aliran ASI dari payudara.

Dari semua itu, ada hal lain yang dapat dirasakan amat berarti dalam kehidupan rumah tangga. Seperti dituturkan Utami, ibu dan ayah akan merasa sangat bahagia melihat bayinya untuk pertama kali dalam keadaan seperti itu. Ayah dapat mengumandangkan azan untuk anaknya yang berada di dada sang ibu. ''Ini mungkin menjadi langkah awal dari keluarga sakinah.'

Wednesday, November 26, 2008

Ajari Anak Menghargai Perbedaan

Lewat kata dan perbuatan, Anda dapat mengajarjkan pada anak-anak tentang empati dan pentingnya menghargai orang lain, terlepas dari semua perbedaan yang ada.

Jika dulu ukuran kecerdasan anak kerap merujuk pada IQ (Intelligent Quotient), maka kini banyak ahli menekankan pentingnya membangun EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Seocial Quotient), sebagai modal keberhasilan anak. Kemampuan berinteraksi dengan berbagai kalangan adalah salah satu ketrampilan sosial yang berperan penting dalam mendorong seorang anak untuk berempati, bekerja sama dan saling menghormati dengan orang lain. Semua kemampuan tadi tentu sangat diperlukan kelak saat ia dewasa dan masuk dalam dunia kerja dan lingkungan sosial.

Membangun kemampuan berinteraksi dan saling menghormati dengan orang dari berbagai kalangan tidak dapat dilakukan secara instan maupun dipelajari lewat nasihat semata. Anak-anak memerlukan contoh yang nyata. Sebagai orang tua, Anda biasanya menjadi role model utama bagi si Kecil. Anak-anak telah menyadari adanya perbedaan sejak usia sangat muda, meski orang dewasa di sekitarnya tidak pernah membicarakannya. Meski menyadari adanya perbedaan, namun mereka belum memahami apa arti perbedaan tersebut. Dari orang-orang dewasa di sekitarnya ia belajar tentang arti dan sikap dalam menghadapi perbedaan.

Diane Maluso, Associate Professor of Psychology di Elmira College, juga menekankan pentingnya peran orang tua tersebut. “Anak-anak bekajar tentang sikap orang tua terhadap orang lain dari cara orang tuanya berinteraksi dan dengan ungkapan-ungapan yang dilontarkan mengenai orang lain”, paparnya. Lewat sikap serta bahasa yang digunakan orang tuanya terhadap orang lain, anak-anak belajar tentang konsep diri dan relasinya dengan orang lain.

Jika Anda memiliki hubungan baik serta menunjukkan rasa hormat pada orang yang berbeda baik secara fisik, gender, sosial maupun ekonomi maka anak akan belajar bahwa semua perbedaan tersebut bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan. Namun kalau anda justru kerap meremehkan atau berbicara dengan tidak sopan pada orang-orang tertentu, jangan heran jika si Kecil pun akan melakukan hal yang sama. Contoh paling sederhana, ingat-ingatlah cara memperlakukan pembantu rumah tangga dan supir di rumah. Kalau Anda kerap berbicara dengan nada memerintah dan meremehkan, siap-siap saja mendengar hal yang sama keluar dari mulut si Kecil.

Pada usia Sekolah Dasar, pemahaman anak akan status sosial dirinya serta teman-temannya juga makin meningkat dan mendorong terbentuknya sikap-sikap tertentu yang berkaitan dengan status sosialnya. Namun begitu, pada usia ini sikap egosentris anak-anak juga telah berkurang dibanding usia balita hingga mereka mulai mampu memfokuskan diri pada kualitas internal seperti kebaikan dan keburukan seseorang, dibandingkan perbedaan eksternal seperti perbedaan ras maupun kelas sosial. Pada tahap ini, lagi-lagi orang tua sangat berperan dalam mendorong anak-anaknya untuk mengeksplorasi perbedaan yang ada, memberikan penjelasan terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka, dan melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang membuka ruang berinteraksi dengan berbagai kalangan.

Berikut beberapa tips untuk mendorong anak-anak agar menghargai dan tidak membeda-bedakan orang dari berbagai kalangan:

* Buka kesempatan untuk mempelajari berbagai perbedaan, seperti berinteraksi dengan berbagai kalangan, sebisa mungkin dimulai dari lingkungan terdekat seperti teman-teman bermainnya, kerabat hingga kegiatan-kegiatan rekreasi.
* Pilih mainan, buku dan film yang merefleksikan berbagai jenis individu yang berbeda sepertui usia, profesi, latar belakang sosial – ekonomi, suku bangsa dan lain-lain
* Berikan kesempatan pada anak-anak untuk bermain bersama teman-teman seusianya. Bermain adalah cara terbaik bagi anak-anak untuk belajar berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain.
* Kemampuan memahami apa yang dirasakan orang lain atau berempati adalah kemampuan yang penting dimiliki oelah anak. Untuk menumbuhkannya, bantu anak mengungkapkan perasaaan mereka dan dorong mereka untuk membayangkan perasaan orang lain. Dengan begitu, anak akan memahami bahwa seperti dirinya, orang lain juga senang bila diperlakukan dengan baik dan sedih bila diperlakukan tidak baik
* Saat anak-anak semakin besar dan mengajukan pertanyaan tentang berbagai perbedaan yang ada, dukunglah dengan memberikan informasi yang sesuai dengan usia mereka.

Tuesday, November 25, 2008

Tips Memandikan Bayi

Memandikan bayi gampang-gampang susah. Salah-salah bayi kedinginan atau kepanasan. Atau air masuk ke kupingnya. Tapi ada cara supaya aman, dan terutama bayi senang. Berikut ini sejumlah trik untuk memandikan bayi Anda.

1. Siapkan baju, handuk, serta perlengkapan mandi lain.

2. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian di kamar mandi.

3. Sebaiknya kamar mandi atau ruang tempat bayi dimandikan tidak dingin atau lembab.

4. Selalu tes tingkat kepanasan air dalam bak mandi. Caranya, masukkan tangan atau siku Anda. Jika dirasa masih terlalu panas, tambahkan air. Jangan pernah langsung masukkan bayi dalam bak mandi.

5. Sebelum tali pusar lepas atau belum sembuh setelah disunat, sebaiknya bayi hanya dilap. Cukup mandikan 2 - 3 hari sekali saja.

6. Jika pusar yang belum lepas terkena air, bersihkan/lap dengan alkohol sesudah mandi.

7. Untuk bayi yang masih terlalu kecil, alasi bak mandi atau wastafel dengan handuk untuk berjaga-jaga agar ia tak tergelincir.

8. Jangan memakai sabun/ sampo untuk orang dewasa, dan jangan memakai sabun untuk muka.

9. Saat menceboki bayi, lakukan dari bagian depan ke belakang.

10. Jangan membersihkan bagian dalam kuping.

11. Gunakan handuk kecil lembut untuk membersihkan bagian muka.

12. Bersihkan mata mulai dari dekat hidung terus ke sekelilingnya.

13. Bungkuslah seluruh badan dengan handuk besar sebelum dan sesudah mandi supaya bayi tidak kedinginan.

14. Cucilah rambut sesering mungkin, terutama jika timbul kerak pada kepalanya.

Monday, November 24, 2008

Mitos Tentang Panggul Vs Kelahiran Normal

Selama ini banyak mitos yang berkembang mengenai hubungan panggul dan kemampuan melahirkan secara normal. Nah, informasi di bawah ini mungkin dapat berguna :

• Panggul bukan pinggul. Panggul merupakan kumpulan tulang dengan sedikit otot, sedangkan pinggul merupakan kumpulan otot dan lemak. Jadi, seseorang yang memiliki pinggul besar belum tentu panggulnya juga besar.

• Kurus. Wanita bertubuh kurus bukan berarti memiliki panggul yang kecil. ‘’Tidak ada hubungan antara berat badan dengan ukuran panggul,’’ kata Dr. Uf Bagazi, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta.

• Pendek. Wanita dengan tinggi kurang dari 145 cm memang dapat diindikasikan memiliki panggul yang kecil dan sempit. Tetapi, ini hanya merupakan indikasi, bukan sesuatu yang pasti. ‘’Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan dan selama ukuran bayinya proporsional dengan ukuran jalan lahir serta bisa memenuhi syarat-syarat kelahiran normal, maka tidak ada masalah,’’ terang dr. Uf.

Sunday, November 23, 2008

ASI Tetap Tak Tergantikan

Para ibu yang memiliki anak usia di bawah tiga tahun (batita) tengah risau. Pasalnya, muncul hasil penelitian dari Institut Penelitian Bogor yang menyatakan bahwa ditemukan bakteri enterobacter sakazakii pada sejumlah sample susu formula dan makanan bayi dan balita yang mereka teliti.

Bakteri enterobacter sakazakii adalah bakteri jahat yang terdapat di usus dan bisa menyebabkan penyakit radang selaput otak atau meningitis.

Selain hasil penelitian IPB itu, seorang bapak bernama Yanwarinson yang bermukim di Jakarta Selatan melaporkan anaknya yang masih berusia empat bulan terserang bakteri enterobacter sakazakii. Akibat serangan bakteri yang ditemukan pertama kali di Jepang itu, putrinya mengalami diare dan mencret-mencret hebat.

Kabar ini tentunya menjadi momok bagi para ibu yang memiliki bayi. Namun, satu kesimpulan berhasil dirumuskan, Air Susu Ibu adalah segalanya. ASI tidak bisa digantikan oleh susu formula apa pun yang berasal dari susu sapi.

Dan ada ajakan untuk kembali ke ASI, bukan ke susu formula. Seruan ini seperti yang disampaikan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).

Menurut ketua AIMI Mia Sutanto, ASI adalah satu-satunya sumber nutrisi yang terlengkap dan terbaik untuk bayi dan balita. "Nutrisi dan kalori yang terkandung di dalam ASI sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, jadi tidak perlu tambahan susu formula apa pun," ujar Mia.

Mia mengatakan bahwa ASI mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air garam, dan gula yang semuanya sudah secara khusus dikomposisikan sesuai dengan kebutuhan bayi.

Berdasarkan penelitian para pakar kesehatan, ASI memenuhi kebutuhan kalori sebesar 100% untuk bayi berusia 0-6 bulan, 70% untuk usia bayi 6-12 bulan, dan 30% untuk anak usia di atas 12 bulan.

Oleh karena itu, pemberian susu formula setelah masa ASI eksklusif juga tidak begitu diperlukan. Selama ini banyak ibu berpendapat setelah masa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan atau anak sudah berusia setahun, wajib memberikan susu formula.

Padahal menurut Mia, selama anak masih mendapatkan ASI, pemberian susu formula tidak diwajibkan.

Bukan produk steril

Selain alasan nilai gizi yang masih baik untuk anak, ada pertimbangan yang wajib diketahui para ibu sebelum mereka memberikan anaknya susu formula. Salah satunya adalah susu formula bukanlah produk yang steril.

Hal itu terbukti adanya temuan para pakar biologi dari IPB yang menyebutkan adanya kandungan bakteri dalam susu formula. Ini membuktikan, kualitas ASI lebih baik dari susu formula jenis dan merek apa pun.

"Tidak ada satu pun susu formula yang komposisi dan kualitasnya mendekati ASI, dan pemberian susu formula bukannya tanpa resiko," ujar Mia.

ASI juga mengandung sel-sel hidup yang berperan sebagai zat anti infeksi dan imunitas alami untuk melindungi bayi dari berbagai ancaman penyakit, dan sel-sel hidup itu tidak ada dalam susu formula apa pun.

Bukan hanya itu saja keunggulan ASI. Faktor kedekatan ibu dan anak (bonding) selama proses menyusui menjadi hal yang sangat penting.

Program pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama sejak kelahiran menjadi kampanye yang terus didengungkan oleh berbagai elemen pemerhati anak mulai dari AIMI, Ikatan Dokter Anak Indonesia, hingga UNICEF.

Namun, upaya itu tidak sepenuhnya berhasil. Seperti yang disampaikan oleh Ali Khomsan, pakar gizi masyarakat dari IPB yang menyebutkan tidak banyak ibu memberikan ASI eksklusif setelah melahirkan akibat banyak faktor.

Salah satunya adalah kendala bagi para ibu yang bekerja, yang mengondisikan mereka harus kembali bekerja setelah tiga bulan cuti melahirkan.

Ini artinya, jatah anak mendapatkan ASI eksklusif ibunya hanya tiga bulan, bahkan dua bulan karena cuti melahirkan biasanya diberikan sebulan sebelum kelahiran.

"Kebijakan pemerintah kurang memenuhi target kampanye ASI eksklusif enam bulan. Ini yang perlu dipikirkan," ujar Ali.

Padahal, menurut Ali, negara-negara di Eropa memberikan penghargaan khusus kepada para ibu yang bisa memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan. Sebaliknya di Indonesia justru pemecatan diberikan kepada ibu yang mengambil hak cuti selama itu.

Menanggapi adanya kemungkinan bakteri berbahaya yang masuk ke dalam kaleng susu formula, sebagai pakar gizi masyarakat Ali memberikan kemungkinan hal itu bisa saja terjadi.

Masuknya bakteri itu bisa akibat tahapan kontrol kualitas pabrik susu yang kurang maksimal, atau bakteri yang muncul dari bahan tambahan yang biasa dimasukkan ke dalam susu formula.

Oleh karena itu, Ali juga sangat mendukung kampanye kembali ke ASI, sebagai upaya mengembalikan peran ibu untuk optimal memberikan ASI kepada bayinya.

Tujuannya satu, yaitu untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih baik di masa depan. "Pastinya setiap keluarga menginginkan anak-anaknya menjadi generasi yang berkualitas. Lakukan langkah ini. Kembali ke ASI," ujar Ali.

Saturday, November 22, 2008

Terapi Mata Minus Pada Anak


Terdapat 2 jenis otot mata yang melingkari dari retina mata. Salah satunya kita sebut dengan otot silinder, berfungsi untuk menekan retina dan menjadikan lebih tebal. Satu lagi disebut dengan otot radikal dan fungsinya untuk menarik retina supaya menjadi tipis.

Dibagian depan mata terdapat sebuah retina. Image dipindah ke atas penerima yang terdapat di bagian belakang melalui retina.

Sewaktu anda melihat objek yang berdekatan, otot silinder akan menekan dan otot radikal akan mengembang, sehingga menjadikan retina lebih tebal dan membawa retina lebih dekat dengan penerima, maka objek akan difokuskan diatas penerima.

Sewaktu anda melihat objek yang berjauhan, otot radikal akan mengembang, menjadikan retina lebih tipis dan menjauhi dari penerima. Dengan begini objek akan difokus ke atas penerima.
Daya penglihatan yang lemah biasanya disebabkan oleh cara membaca yang tidak benar, makanan yang buruk, stress, polusi atau pencemaran alam dan juga penyakit-penyakit yang berhubungan dengan mata. Ada beberapa tekanan yang menyebabkan otot mata menekan secara tidak normal, mengakibatkan objek-objek tidak dapat difokuskan keatas penerima secara tepat. Maka ini menyebabkan daya penglihatan menjadi lemah, seperti rabun jauh, rabun dekat dan silinder.

Tekanan keatas otot mata juga akan menghambat aliran darah dan menyebabkan otot-otot mata dan komponen mata yang lain tidak mendapat nutrisi-nutrisi yang seharusnya didapatkan. Oleh karena itu mengistirahatkan mata anda pada saat letih adalah sangat penting.

Kacamata Vision akan mengistirahatkan mata anda dengan mengalihkan tekanan yang dialami setiap hari. Pada saat yang bersamaan juga, lubang atau rongga kacamata tersebut membuat mata anda fokus tanpa memberatkan kerja otot mata anda. Kacamata Vision mengurangi pancaran cahaya yang masuk dan menambah fokus pada mata anda, sehingga membuat objek terfokus sesuai denagn magnifikasi yang sesuai.

Kacamata Vision dibuat khusus untuk mereka yang memakai kacamata atau contact lens karena rabun jauh, rabun dekat, dan silinder. Dapat memperbaiki daya penglihatan yang lemah bagi semua golongan termasuk pelajar SD, SMP, SMU dan juga orang dewasa. Bahkan orang tua sekalipun. Pada dasarnya, sejak anda menggunakan kacamata, kacamata anda menjadi semacam tongkat pada mata anda. Akibat anda terlalu bergantung pada kacamata anda, daya penglihatan anda semakin lemah. Kemudian kekuarangan dari kacamata adalah kacamata perlu diganti apabila mata anda makin lemah karena minus, plus atau silindernya bertambah. Dengan menggunakan Kacamata Vision, membuat penglihatan anda akan pulih secara berangsur-angsur.

Friday, November 21, 2008

Pola Makan Sehat Untuk Balita

Seiring dengan pertumbuhan balita Anda, pola makannya pun akan berubah. Mulai banyak jenis makanan yang ia bisa dan suka makan. Tetapi yang ia bisa dan suka makan bukan berarti selalu baik untuknya. Beberapa jenis makanan yang mengandung tepung putih, lemak tinggi, gula, pewarna buatan, bahan kimia, dan lain-lain tidaklah baik untuk dikonsumsi balita Anda sehari-hari. Jadi bagaimana cara mendidik balita Anda untuk mempunyai pola makan yang sehat? Tips-tips di bawah ini dapat membantu Anda.

Jadikan rumah Anda sebagai “surga nutrisi” untuknya. Anda mungkin tidak bisa terlalu mengawasi pola makan anak Anda saat ia berada di luar rumah, tetapi Anda bisa mengawasinya saat ia berada di rumah. Dengan menjaga tradisi makanan sehat di rumah Anda, dan memberikannya makanan yag tidak mengandung bahan-bahan yang tidak baik untuknya, balita Anda akan selalu memakan makanan yang bernutrisi tinggi untuk tubuhnya.

Berikan mereka makanan sehat yang lezat. Jika Anda mengganti permen dengan potongan wortel, tentu saja balita Anda akan menganggap makanan bernutrisi tinggi dengan rasa tidak enak. Berikanlah mereka makanan yang sehat tetapi lezat, buah-buahan yang menarik, dan sebagainya. Balita yang belum terkontaminasi dengan makanan yang tidak sehat akan lebih menyukai makanan sehat dibandingkan makanan ringan yang berkalori tinggi.

Berikan contoh dengan pola makan Anda sendiri. Bahkan anak berusia 2 tahun akan protes jika ada standar ganda di keluarga, dimana ia harus makan yang sehat tetapi Anda memakan makanan yang tidak bernutrisi tinggi. Berikan ia contoh bahwa bukan saja anak kecil yang harus makan sehat tetapi mempunyai pola makan sehat berguna bagi seluruh keluarga.

Beritahukan semua yang mengurus balita Anda bahwa Anda ingin mereka makan sehat. Karena bukan cuma Anda yang mengurus balita Anda, Anda harus memberitahu pengasuh mereka, guru mereka di Pre-School, TK, dan sebagainya bahwa mereka harus dibiasakan makan sehat. Ini bukan berarti mereka tidak boleh memakan kue ulang tahun saat teman atau sepupu mereka merayakan ulang tahun, tetapi hanya sebagai indikasi bahwa Anda ingin mereka makan sehat senantiasa dan bukan makan junk food/makanan yang tidak bernutrisi.

Buat perjanjian dengan anak Anda. Sering kali yang menyebabkan balita Anda memakan makanan yang tidak sehat adalah pengaruh teman sebayanya. Dengan membuat perjanjian dengan anak Anda, supaya mereka menghindari makan makanan junk food/yang tidak bernutrisi saat bermain dengan teman-temannya, akan membantu anak Anda untuk mempunyai pola makan yang sehat.

Jangan terlalu ketat. Pada akhirnya, bila Anda selalu memaksanya untuk makan sehat, balita Anda bisa merasa frustrasi karena Anda terlalu keras mendidiknya. Berikan dia kesempatan sekali-sekali untuk memakan makanan junk food, sebagai “hadiah” karena ia sudah berhasil mempunyai pola makan yang sehat. Batasi jumlahnya dan jangan terlalu sering membiarkannya jajan di luar. Dengan ini, rasa ingin tahunya akan terpenuhi tanpa merusak pola makan sehatnya.

Peran PRT dalam Pendidikan Anak

Peran pramuwisma atau pembantu rumah tangga dalam pendidikan anakPramuwisma atau pembantu rumah tangga, apa makna kehadiran mereka dalam rumah kita? Barangkali pada suasana menjelang lebaran ini ketidakhadiran mereka -banyak yang mudik- akan sangat kita rasakan dampaknya. Betapa tidak, kerepotan-kerepotan mengurus rumah harus kita tanggung sendiri -biasanya dikerjakan oleh pramuwisma-.

Namun sebenarnya makna kehadiran mereka tidak hanya sesederhana yang kita bayangkan, bahkan seharusnya lebih kompleks lagi bahwa mereka pun seharusnya turut berperan dalam pendidikan anak-anak kita.Dalam suatu dinamika sosial ekonomi masyarakat modern, kita menyaksikan transformasi kultural yang luas dan signifikan. Lembaga keluarga yang merupakan salah satu unit sosial mengalami pula perubahan besar tersebut, khususnya adanya pergeseran peran individu-individu di dalamnya, termasuk peran pramuwisma dalam pendidikan anak mengalami perubahan yang strategis.

Sistem ekonomi kapitalis telah melahirkan kompetisi sengit dalam merebut sumber-sumber ekonomi yang memaksa setiap individu untuk menjadi faktor produksi -dalam arti primitif : making money-. Salah satu dampak sosial yang muncul adalah gejala wanita bekerja -menjadi wanita karir-. Maka ketika mereka menikah dan membentuk keluarga modern, secara ekonomi dikategorikan sebagai “double income family“.

Meski ini diartikan sebuah indikasi meningkatnya kesejahteraan, tetapi tentu saja mempunyai efek terhadap pendidikan anak. Sebab porsi pendidikan anak yang selama ini diperankan lebih banyak oleh ibu, kini mulai berkurang seiring dengan bertambahnya jam terbang di luar rumah. Kita akan memahami perubahan pola pendidikan anak itu lebih banyak jika konteks keluarga tersebut kita hubungkan dengan kenyataan alokasi waktu anak itu sendiri. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pada usia 0 sampai 18 tahun, 80% waktu anak dihabiskan di rumah, antara dua dunia -dunia buku dan dunia TV-.

Dari celah sosial itulah kemudian para pramuwisma kini memainkan peran yang sangat strategis dalam pendidikan anak. karena jika 80% waktu anak dihabiskan di rumah dalam rentang 0 sampai 18 tahun, itu berarti dua dasawarsa pertama dari usianya, yang merupakan rentang usia paling menentukan dalam hidup seseorang, dan sebagian besar dibentuk oleh pramuwisma. Kenyataan itu akhirnya memang memaksa kita untuk merubah persepsi kita tentang pramuwisma. Selama ini kita masih melihat profesi pramuwisma dengan sebelah mata dan memandangnya sebagai status sosial yang rendah. Kita masih menganggap bahwa pramuwisma tidak lebih dari petugas cleaning service, cooker dan babysitter.

Padahal porsi peran mereka dalam pendidikan anak kini telah bergeser begitu jauh. Karena itu pramuwisma tidak lagi boleh dianggak remeh karena status sosialnya. Tetapi sudah saatnya kita mencoba melihat mereka sebagai mitra pendidikan anak kita. Langsung atau tidak langsung mereka adalah guru anak-anak kita, bahkan boleh jadi merupakan ibu kedua.

Jika penghargaan yang kita beikan kepada peran pramuwisma dalam masyarakat kodern lahir karena aksioma perubahan sosial, maka dalam Islam kita menjumpai dorongan ynag jauh lebih mulia. Islam menganggap semua bentuk pekerjaan yang dilakukan manusia sebagai upaya mencari penghidupan yang layak selama itu halal, maka itu merupakan pekerjaan yang mulia. Tidak ada perbedaan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya, dalam pandangan Islam, kecuali pada aspek halal dan haramnya. Dan di atas semua itu, Islam memang memandang semua manusia sama derajatnya dan hanya diperbedakan di mata Allah karena faktor ketakwaan.

Lihatlah berapa kemampuan mereka, membantu dalam menyelesaikan pekerjaan, memberi pakaian yang sama dengan pakaian kita, bahkan makanan yang sama dengan makanan kita. Jika perubahan persepsi terhadap peran status profesi pramuwisma itu merupakan bagian dari ajaran Islam dan diperkuat oleh kebutuhan sosial, maka sudah saatnya oula kita memberikan perlakuan yang berbeda terhadap mereka. Mereka adalah mitra pendidikan anak-anak kita. Dan dalam posisi serta peran itu, mereka membutuhkan semua perangkat pendidikan anak yang baik, berupa pengetahuan, kemampuan dan keterampilan. Saya kira sudah saatnya kita merencanakan pengembangan potensi mereka dalam berbagai aspek dan menyediakan peluang serta dukungan finansial untuk itu. Sebab ini menyangkut masa depan anak-anak kita sendiri.

Mereka perlu bimbingan dan pelatihan dalam berbagai aspek pendidikan, komunikasi dan kesehatan. Orang tua perlu meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan mereka, meningkatkan kemampuan mendidik mereka dan mengevaluasi -secara ilmiah- pola asuh mereka terhadap anak. Dalam pada itu sesungguhnya kita telah memperoleh empat keuntungan besar.

Pertama, mengajarkan makna-makna kemanusiaan yang luhur seperti persamaan, demokrasi dan budaya mendengar kepada anak-anak kita secara langsung melalui perilaku kita.

Kedua, kita berpartisipasi secara langsung dalam mengembangkan sumber daya muslim karena pola hubungan kita dengan mereka telah memiliki dimensi pendidikan di samping dimensi profesional.

Ketiga, menjadikan semua elemen lingkungan sebagai anggota rumah tangga. Dan keempat, memberikan rasa aman -meski relatif- kepada keberhasilan pendidikan orang tua saat mereka meninggalkan rumah untuk bekerja. Saya yakin anda semua akan menyatakan ini gagasan baik.

Namun gagasan ini harus bertarung dengan dua hambatan besar dari sisi orang tua.

Pertama, kesiapan ornag tua untuk menjadi lebih domokratis yang belum tentu dapat dilakukan oleh semua orang tua.

Kedua, kesiapan orang tua untuk menyediakan “development cost” bagi pengembangan potensi mereka.

Selain itu, gagasan ini juga harus bertarung dengan dua hambatan besar dari sisi pramuwiswa.

Pertama, jika ternyata potensi mereka tidak memadai untuk dikembangkan (baca : jika mereka tidak berpotensi). Sebab harus diakui, profesi ini memang layak digeluti oleh mereka yang berpotensi rendah.

Kedua, peluang ini bisa disalahgunakan oelh mereka sehingga mereka mungkin bisa ngelunjak atau bahkan hengkang dari majikannya setelah mereka mampu dan berpengalaman. Namum pada akhirnya yang dibutuhkan adalah kesadaran kemanusiaan dari kedua belah pihak serta keberanian moral dan kesetiaan pada profesi itu.

Tuesday, November 18, 2008

Perlukah hernia dioperasi?

Hernia pada bayi baru lahir dan anak terjadi akibat adanya suatu area yang ’lemah’ di dinding perut. Kondisi ini sudah ditemukan sejak lahir. Kadangkala, hernia hanya terlihat saat bayi menangis, batuk, atau mengedan (ketika pup). Pada anak lebih besar, hernia akan terlihat lebih jelas lagi, terutama ketika anak batuk, mengedan atau berdiri untuk jangka lama.

Sampai kini, tidak ada penyebab yang jelas. Umumnya, disebabkan peningkatan tekanan dalam rongga perut, sejak dalam kandungan sudah ada bagian dinding perut yang lemah, atau keduanya. Pada bayi dan anak, faktor risiko terjadinya hernia adalah ketidakmatangan organ dan riwayat keluarga.

Masalahnya, hernia akan terus membesar bila tidak dikoreksi. Pembesaran ini akan menekan organ di sekelilingnya, sehingga muncul rasa nyeri dan pembengkakan. Komplikasi paling serius terjadi jika sebagian usus terperangkap di lubang hernia, tidak bisa masuk lagi ke rongga perut. Kondisi ini menyebabkan usus mengalami sumbatan, lalu timbul rasa nyeri, mual, muntah, dan tidak bisa membuang gas. Penjepitan juga mengakibatkan terganggunya aliran darah ke bagian usus tersebut, sehingga usus mati. Kondisi tersebut bisa mengancam jiwa dan harus secepatnya dioperasi.

Bila hernia kecil, masih ada waktu untuk observasi. Nah, diperlukan intervensi berupa operasi jika hernia terus membesar atau menimbulkan nyeri. Operasi hernia adalah prosedur bedah yang ringan. Dokter akan membuat sayatan kulit di area hernia, mendorong bagian usus yang keluar agar kembali masuk ke rongga perut, serta menjahit atau menutup lubang tadi. Yang pasti, konsumsi makanan tinggi serat akan membantu pola pup anak. Jadi, ia tidak perlu mengedan dan risiko hernia pun berkurang.

Anak Obesitas dan berkaki O

Ketika berjalan, kaki kiri anak saya (1 tahun 10 bulan) seperti membentuk
huruf O. Perlukah terapi khusus?

Anda pernah melihat atau men-download growth chart WHO seri terbaru untuk anak Asia? Dengan BB 18,5 kg dan tinggi badan 95 cm, si kecil memang kegemukan. Saat ini, kegemukan menjadi pandemi (global) dan menimbulkan concern banyak pihak, karena terkait banyak dengan masalah medis maupun psikososial. Kalau boleh memberikan saran, saya lebih prihatin akan kegemukannya ketimbang dengan bentuk kakinya.

Untuk kaki, Anda bisa berkonsultasi dengan ahli ortopedi anak dan, tentu saja, berat badan bisa berpengaruh terhadap mobilitas si kecil. Makanya, cobalah berkonsultasi dengan ahli gizi klinik, serta ubah pola hidup seluruh keluarga. Caranya? Kurangi susu, perbanyak sayuran-buah serta ikan, kurangi garam, gorengan, dan gula, serta coba pelajari pola makan sehat seimbang untuk anak di www.mypyramid.gov atau google, lalu masuk USDA.

Semoga berhasil

Sunday, November 16, 2008

Jika Ibu Harus Kembali Bekerja

Cuti melahirkan hampir habis. Anda pun harus bersiap-siap meninggalkan si kecil di rumah untuk kembali bekerja. Bagi kebanyakan ibu bekerja hal ini memang tidak mudah, bahkan mungkin sangat sulit dilakukan.

Di satu sisi, Anda sudah harus kembali bekerja atau tak sabar kembali mengaktualisasi diri dan berinteraksi dengan dunia luar. Namun di lain sisi, perasaan ingin tetap bersama si kecil untuk memastikan ia mendapatkan perawatan terbaik dan perhatian sering mengganggu pikiran. Belum lagi rasa bersalah harus meninggalkan si kecil di rumah.

Mengatur agar keduanya berjalan baik memang akan menjadi tantangan bagi ibu bekerja.
Namun, dengan perencanaan, komitmen dan niat yang kuat, Anda pasti bisa mengatasinya.

Sebelum kembali bekerja.....

a. Cari pengasuh yang dapat diandalkan.
Inilah keputusan penting dan menjadi prioritas utama bagi ibu yang akan kembali bekerja, karena dapat membantu memberikan rasa tenang saat meninggalkan si kecil di rumah. Pilihannya bisa beragam, mulai sang nenek, saudara, baby sitter, atau menyerahkan pengasuhan pada lembaga penitipan anak terpercaya.

b. Bicaralah dengan atasan Anda mengenai tugas dan jadwal Anda saat kembali bekerja. Jadi saat bekerja Anda pun sudah tahu persis apa yang diharapkan oleh atasan.


Saat waktu bekerja tiba...

a. Be organized! Bekerja dan mengasuh anak menuntut Anda untuk juga ahli dalam manajemen waktu. Organisasikan semua tugas dan tanggung jawab Anda dengan baik, agar tak ada satu hal pun yang tertinggal.

b. Jaga kedekatan dengan si kecil. Walaupun harus berada jauh di luar rumah, pastikan Anda tetap berhubungan dengannya, misalnya dengan menelepon si kecil untuk mengetahui apa yang sedang dia lakukan.
Menurut Alan Greene, MD, spesialis anak dari Lucile Packard Childrens Hospital, California, bayi sudah dapat mengenali Anda sejak dalam kandungan dengan semua inderanya. Karena itu, baju, foto dan rekaman suara Anda yang sedang bercerita juga dapat menjadi alat yang efektif untuk membuat si kecil merasa dekat.

c. Antisipasi bila si kecil sakit. Tanyakan pada atasan Anda mengenai kemungkinan Anda bisa tidak masuk saat si kecil sakit. Jika tidak bisa, mintalah suami atau keluarga dekat lain untuk menggantikan Anda menjaganya.

d. Ada kalanya rasa sedih dan bersalah begitu mengganggu pikiran, karena Anda tidak bisa menghabiskan banyak waktu dengan si kecil, cobalah untuk membicarakannya dengan pasangan atau ibu lain yang menghadapi situasi serupa. Tetapi jika perasaan ini semakin menjadi-jadi, segera konsultasikan dengan ahli untuk mengatasinya.

e. Jangan paksa untuk melakukan semua hal sendiri. Buatlah sistem yang membantu Anda melakukan beberapa tugas dengan bantuan suami, anggota keluarga lain,atau pun pembantu.

f. Luangkan waktu untuk diri sendiri.
Walaupun sulit, Anda juga perlu waktu untuk diri sendiri. Saat si kecil tertidur atau dijaga oleh pasangan, manfaatkanlah waktu tersebut untuk sekedar berlama-lama di kamar mandi, membaca buku atau mendengarkan musik kesayangan dan mengembalikan kesegaran pikiran atau beristirahat. Karena bagaimanapun, jika pikiran Anda tidak dipenuhi stres, Anda pun bisa menikmati waktu bersama di kecil dengan lebih baik.

g. Tetaplah memberikan ASI.
Tak ada yang dapat menyangkal kehebatan manfaat ASI bagi si kecil. Karena itu,
berusahalah untuk tetap memberikan ASI padanya walaupun Anda sudah bekerja.
Walau tidak bisa sesering sebelumnya, cobalah untuk menyusui si kecil waktu pagi atau malam hari. Bonusnya, Anda dan si kecil dapat merasakan kedekatan yang terjalin selama proses menyusui. Di luar itu, Anda dapat memompa ASI agar si kecil tetap bisa meminumnya saat Anda tidak berada di rumah.

h. Jaga kesehatan dan rajin berolahraga. Olahraga membuat sirkulasi darah menjadi
lancar. Ini dapat mengurangi stres dan rasa penat tubuh. Pastikan Anda memiliki
pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan seimbang dan bergizi. Kondisi kesehatan menjadi syarat mutlak bagi ibu berperan ganda. Jika Anda sakit-sakitan bisa dipastikan semuanya akan terbengkalai. Urusan anak dan rumah tak bisa dilakukan dengan baik, Anda pun akan sering minta izin. Situasi bisa menjadi rumit dan mempengaruhi penilaian di kantor.


Saturday, November 15, 2008

KPAI Desak Peningkatan status Konvensi Hak Anak

Oleh : Dra. Magdalena Sitorus
(Wakil Ketua II KPAI 2007-2010)

Perlindungan anak masih belum tertata dengan baik dari segi kebijakan, hingga saat ini, karena banyak kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan anak tidak menggunakan konvensi hak anak sebagai dasar pertimbangan. Termasuk UU Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002. Secara logika hukum, sumber hukum perlindungan anak seharusnya berasal dari konvensi hak anak, kemudian disesuaikan dengan nilai-nila sosial budaya negara bangsa Indonesia dan spirit agama-agama.

Terabaikannya KHA sebagai pertimbangan hukum pada semua perundang-undangan yang mengatur perlindungan anak bukan tanpa sebab, karena cara pandang pemerintah pada saat itu (orde baru), dalam membuat kebijakan masih merujuk pada pemenuhan dasar (needs based) khususnya disektor pendidikan, kesehatan, gizi dan kesejahteraan sosial, yang semestinya harus merujuk pada pemenuhan hak (rights based), termasuk persoalan perlindungan anak dari kekerasan, eksploitasi dan penelantaran. Prinsipnya bahwa subyek (dalam hal ini rakyat) tidak sebatas memberi pandangan tetapi juga sebagai fungsi kontrol. Sebagai contoh Indonesia baru mensahkan UU Perlindungan anak pada tahun 2002, sedangkan UU kesejahteraan anak telah diterbitkan pada tahun 1979.

Menurut konsultan naskah akademik KHA dari KPAI, Irwanto, Ph.D, bahwa argumen Pemerintah kala itu, untuk mempercepat proses ratifikasi dan kepatuhan pada prosedur seperti yang diminta konvensi tersebut, sangat tidak beralasan, pertama, Presiden kala itu (Soeharto) memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga jika benar pemerintah berkehendak mempercepat keterikatannya dalam konvensi tersebut maka hal tersebut dapat dengan mudah dilakukan dengan usulan Presiden pada Parlemen yang akan segera menyetujuinya; kedua, dengan direservasinya tujuh pasal KHA (pasal 1, 14, 16, 19, 21, 22 dan 29) yang sesungguhnya saling berkaitan dengan pasal-pasal lainnya membuat sulit untuk mengiterpretasi apalagi memastikan produk legislasi lainnya berselarasan dengan konvensi secara menyeluruh. Lebih lanjut Irwanto menegaskan, jika status KHA belum ditingkatkan menjadi Undang-undang maka sulit bahkan tidak mungkin KHA menjadi pertimbangan setiap perundang-undangan.

Dalam dialog (11/2/08) yang digagas oleh KPAI di gedung Dirjen HAM bersama Harkistuti Harkisnowo beserta para direktur dan kasubdit Ditjen HAM, Deputy Perlindungan anak KPP, Deplu, Depnakertrans, Ketua dan wakil Ketua KPAI, Tim Ahli KPAI Rahmat Sentika, UNICEF, Save The Children, Plan Internasional, ILO, Indoensia Acts terjadi perbedaan dalam memandang status ratifikasi KHA.

Sebagian berpendapat tidak perlu Indonesia meratifikasi kembali KHA dan isinya sudah sesuai dengan UU Perlindungan Anak No 23 tahun 2002, sedangkan yang lain berpendapat pentingnya peningkatan status KHA menjadi UU, peningkatan status bukan berarti meratifikasi kembali namun hanya merubah status KHA menjadi setingkat UU.

Disamping itu menurut UU No 10 Tahun 2004 tentang perundang-undangan bahwa Keppres tidak bisa menjadi dasar pertimbangan UU, serta menegaskan kembali tentang reservasi yang belum resmi dicabut oleh pemerintah terhadap 7 pasal. Harkistuti berpendapat bahwa peningkatan status KHA ini sangat berpengaruh pada semua level perundang-undangan. Misal Ditjen HAM sekarang sedang mengusulkan amandemen UU Pengadilan Anak, tetapi KHA tidak bisa menjadi dasar pertimbangan/konsisderan.

Sampai kapanpun KHA tidak dapat menjadi konsideran perUUan jika belum dtingkat statusnya, dan masalah peningkatan status ini bukan berarti meratifikasi dua kali dan hal ini meruapakan masalah domestik Indonesia. untuk itu KPAI bersama-sama stakeholder yang bergerak di bidang perlindungan anak berupaya mendorong Pemerintah dan DPR RI untuk dapat meningkatkan status KHA dan meratifikasi 2 optional protocol, yaitu, tentang perdagangan anak, pronografi dan prostitusi, dan opsional protokol Pelarangan Pelibatan Anak dalam Konflik Bersenjata.

Diharap tahun 2008, peningkatan status KHA dan ratifikasi 2 optional protocol sudah dibahas dan disahkan oleh DPR RI bersama Pemerintah. Harapan ini merupakan kebutuhan bangsa Indonesia dalam meningkatkan perlindungan anak mulai dari level peraturan daerah sampai peraturan nasional, dan tentunya dunia internasional tidak lagi mempertanyakan komitmen kesungguhan Indonesia dalam melakukan pemenuhan hak-hak anak.

Sumber : www.kpai.go.id

Friday, November 14, 2008

Membuat Anak Suka Belajar

Beberapa tips di bawah ini SANGAT MENENTUKAN dan EFEKTIF diterapkan supaya anak SUKA BELAJAR:

1. SUASANA YANG MENYENANGKAN adalah SYARAT MUTLAK yang diperlukan supaya anak suka belajar. Menurut hasil penelitian tentang cara kerja otak, bagian pengendali memori di dalam otak akan sangat mudah menerima dan merekam informasi yang masuk jika berada dalam suasana yang menyenangkan.

2. Membuat ANAK SENANG BELAJAR adalah JAUH LEBIH PENTING daripada menuntut anak mau belajar supaya menjadi juara atau mencapai prestasi tertentu. Anak yang punya prestasi tapi diperoleh dengan terpaksa tidak akan bertahan lama. Anak yang bisa merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan akan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan sangat mempengaruhi kesuksesan belajarnya di masa yang akan datang.

3. Kenali tipe dominan CARA BELAJAR ANAK, apakah tipe AUDITORY (anak mudah menerima pelajaran dengan cara mendengarkan), VISUAL (melihat) ataukah KINESTHETIC (fisik). Meminta anak secara terus menerus belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan tipe cara belajar anak nantinya akan membuat anak tidak mampu secara maksimal menyerap isi pelajaran, sehingga anak tidak berkembang dengan maksimal.

4. Belajar dengan JEDA WAKTU ISTIRAHAT setiap 20 menit akan JAUH LEBIH EFEKTIF daripada belajar langsung 1 jam tanpa istirahat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak mampu melakukan konsentrasi penuh paling lama 20 menit. Lebih dari itu anak akan mulai menurun daya konsentrasinya. Jeda waktu istirahat 1-2 menit akan mengembalikan daya konsentrasi anak kembali seperti semula.

5. Anak pada dasarnya mempunyai naluri ingin mempelajari segala hal yang ada di sekitarnya. Anak akan menjadi SANGAT ANTUSIAS dan SEMANGAT untuk belajar jika isi/materi yang dipelajari anak SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK. Anak akan menjadi mudah bosan jika yang dipelajari terlalu mudah baginya, dan sebaliknya anak akan menjadi stress dan patah semangat jika yang dipelajari terlalu sulit.

Thursday, November 13, 2008

Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak

Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak:

1. Kesehatan
Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi.

2. Intelegensi
Anak-anak yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak yang kurang cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainan-permainan yang bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir mereka, misalnya permainan drama, menonton film, atau membaca bacaan-bacaan yang bersifat intelektual.

3. Jenis kelamin
Anak perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang lain. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibanding anak laki-laki, melainkan pandangan masyarakat bahwa anak perempuan sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus.

4. Lingkungan
Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu, dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas bermain anak berkurang.

5. Status sosial ekonomi
Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status ekonominya rendah.

Pengaruh bermain bagi perkembangan anak
Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak
Bermain dapat digunakan sebagai terapi
Bermain dapat mempengaruhi pengetahuan anak
Bermain mempengaruhi perkembangan kreativitas anak
Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak
Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak

Macam-macam permainan dan manfaatnya bagi perkembangan jiwa anak

A. Permainan Aktif

1. Bermain bebas dan spontan atau eksplorasi
Dalam permainan ini anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut. Anak akan terus bermain dengan permainan tersebut selama permainan tersebut menimbulkan kesenangan dan anak akan berhenti apabila permainan tersebut sudah tidak menyenangkannya. Dalam permainan ini anak melakukan eksperimen atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru.

2. Drama
Dalam permainan ini, anak memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang dikagumi dalam kehidupan yang nyata, atau dalam mass media.

3. Bermain musik
Bermain musik dapat mendorong anak untuk mengembangkan tingkah laku sosialnya, yaitu dengan bekerja sama dengan teman-teman sebayanya dalam memproduksi musik, menyanyi, berdansa, atau memainkan alat musik.

4. Mengumpulkan atau mengoleksi sesuatu
Kegiatan ini sering menimbulkan rasa bangga, karena anak mempunyai koleksi lebih banyak daripada teman-temannya. Di samping itu, mengumpulkan benda-benda dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Anak terdorong untuk bersikap jujur, bekerja sama, dan bersaing.

5. Permainan olah raga
Dalam permainan olah raga, anak banyak menggunakan energi fisiknya, sehingga sangat membantu perkembangan fisiknya. Di samping itu, kegiatan ini mendorong sosialisasi anak dengan belajar bergaul, bekerja sama, memainkan peran pemimpin, serta menilai diri dan kemampuannya secara realistik dan sportif.

B. Permainan Pasif

1. Membaca
Membaca merupakan kegiatan yang sehat. Membaca akan memperluas wawasan dan pengetahuan anak, sehingga anakpun akan berkembang kreativitas dan kecerdasannya.

2. Mendengarkan radio
Mendengarkan radio dapat mempengaruhi anak baik secara positif maupun negatif. Pengaruh positifnya adalah anak akan bertambah pengetahuannya, sedangkan pengaruh negatifnya yaitu apabila anak meniru hal-hal yang disiarkan di radio seperti kekerasan, kriminalitas, atau hal-hal negatif lainnya.

3. Menonton televisi
Pengaruh televisi sama seperti mendengarkan radio, baik pengaruh positif maupun negatifnya.

Wednesday, November 12, 2008

Memilih Mainan Anak

Setelah berkali-kali mengamati berbagai jenis mainan anak, baik dari segi bentuk, ukuran dan material (bahan dasar mainan) dan pengalaman teman yang sempat ke UGD karena mainan huruf-huruf-pan terbuat dari gabus (steorofoam), dan satu potongan yang kecil masuk ke hidungnya. Untuk memilih mainan anak yang aman, menurut saya adalah sebagai berikut :

1. Melihat ukuran mainan tersebut, jika kecil-kecil kira-kira diamater kurang dari 5 cm jangan diberikan kepada anak yang berumur dibawah 3 tahun. karena bisa masuk mulut dan tertelan.

2. Material yang terbuat dari karet, dan tentu memiliki diameter lebih 5 cm dapat diberikan kepada anak dibawah umur 1 tahunan, apalagi pas mau tumbuh gigi. Material yang terbuat selain dari karet cukup berbahaya diberikan kepada anak dibawah 1 atau 1,5 tahun yang masih sering memasukan mainan tersebut ke dalam mulutnya.

3. Usahakan membeli mainan yang tidak terbuat dari material logam, apalagi yang bersisi tajam atau bersudut tajam. sebaiknya membeli mainan yang terbuat dari karet, plastik lunak atau kayu yang sudah dihaluskan.

sementara itu dulu dari saya, silahkan memberi tambahan…

Tuesday, November 11, 2008

Melatih Anak Gemar Membaca

Buku adalah jendela pengetahuan. Dengan membaca buku, kita dapat menyerap banyak informasi, dapat berkelana ke berbagai negara, bahkan ke dunia dongeng sekalipun. Pendeknya, dengan membaca, wawasan pengetahuan kita akan semakin luas. Namun, sayangnya tidak semua anak gemar membaca. Nah, bagaimana caranya membuat anak kita gemar membaca?

Kenalkan buku sejak dini
Buku cerita yang cocok untuk balita adalah yang memiliki banyak gambar dengan tulisan yang sedikit. Gambar yang berwarna akan lebih menarik daripada gambar yang hitam putih. Biarkan anak memilih sendiri buku yang ingin dibacanya, sehingga ia lebih antusias dalam membaca.

Bacakan buku cerita dengan menarik
Dalam membaca cerita, usahakan sehidup mungkin sehingga anak dapat merasa seolah-olah berada di dalam cerita tersebut. Atur nada suara dan bumbui dengan gerakan-gerakan tubuh yang berekspresi untuk membangun suasana yang hidup. Bahkan bayi pun dapat menikmati buku yang dibacakan, yaitu dari irama suara dan kehangatan tubuh pembaca yang memangkunya.

Model orang tua
Orang tua harus menjadi contoh yang baik. Bila orang tua gemar membaca, menyediakan bacaan yang memadai dan mengatur suasana rumah yang mendukung untuk membaca, maka niscaya anak akan ikut gemar membaca.

Monday, November 10, 2008

Hak anak dan istri dalam pernikahan siri

Membahas tentang pernikahan siri mungkin akan berujung pada penjelasan akibat dari pernikahan itu sendiri dimana secara tegas dan jelas menyatakan tidak adanya kepastian hukum atas status serta hak si istri. Ini karena perkawinan tersebut tidak diakui oleh hukum negara, meskipun secara agama dianggap sah. Efek lain dari perkawinan siri tentu saja adalah masalah hak anak dari perkawinan tersebut.

Menurut saya, sepertinya masyarakat salah persepsi tentang hak anak hasil perkawinan siri. Di masyarakat, secara awam seakan-akan telah men-judge bahwa anak hasi perkawinan siri tidak memiliki status yang jelas. Ini tentu saja tidak benar. Hukum tetap meng-akomodir tentang hak-hak anak hasil perkawinan siri. Faktanya, memang kerap ditemukan suami yang mengabaikan hak-hak anak hasil perkawinan siri. Dengan dalih dan argumentasi yang NORAK, umumnya mereka berdalih perkawinan tersebut tidak tercatat secara resmi di pencatatan perkawinan dan asal-usul anak tidak dapat dibuktikan karena tidak adanya akte kelahiran yang otentik, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

Ingat, perkawinan siri tidak dapat mengingkari adanya hubungan darah dan keturunan dari si anak itu sendiri.

Atas dasar perlindungan kepentingan dan hak anak, istri dalam perkawinan siri dapat menuntut pertanggungjawaban si suami. Pasal 13 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK pada pokoknya menyatakan bahwa setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:

1. diskriminasi;
2. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
3. penelantaran;
4. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
5. ketidakadilan; dan
6. perlakuan salah lainnya.

Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk perlakuan sebagaimana dimaksud di atas, maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Bagaimana dengan pembuktian identitas si anak ? meskipun Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan Undang-Undang Perlindungan Anak mensyaratkan adanya akte kelahiran dalam pembuktian asal-usul anak, hal tersebut tidaklah mutlak. Beban pembuktian asal-usul dan identitas anak hasil perkawinan siri terletak pada si Ibu dan mereka-mereka yang mengetahui persis adanya perkawinan siri antara si Ibu dan si Bapak anak tersebut. Akan lebih baik dan akurat, jika bisa membuktikan adanya hubungan darah antara si anak dengan orangtuanya melalui uji DNA. (tapi ini tidak disaran, mengingat biayanya yang sangat mahal).

Sunday, November 9, 2008

Merangsang Kecerdasan Anak

Orang tua mana yang tidak ingin anaknya cerdas. Namun, yang masih menjadi pertanyaan, apa saja yang dibutuhkan si kecil agar pertumbuhan otaknya menjadi optimal ?

Otak merupakan benda yang paling vital dalam tubuh. Organ ini mengatur seluruh bagian dalam tubuh diantaranya gerakan motorik, pengaturan suhu tubuh, pengaturan tekanan darah, sekresi hormon,pernapasan, emosi dan berbagai macam kegiatan manusia.

Berbagai proses dalam otak itu yakni peenambahan sel (poliferasi), perpindahan sel (migrasi), perubahan sel (differensiasi), pembentukan system jalinan saraf antara satu dengan lainnya (sinaptogenesis) dan pembentukan selubung saraf (mielinisasi).

Yang penting dicatat, organ ini tumbuh secara luar biasa pada masa anak-anak. Sampai pada usia 2 tahun berat otak akan mencapai 75% otak dewasa. Menurut dr. Hartono Gunadi, Sp.A, dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, sampai dengan bayi berusia 2 tahun, pertumbuhan dan perkembangan otak anak telah mencapai 90%.

Factor yang paling penting untuk pembentukan otak adalah factor nutrisi untuk mendukung pembentukan sel-sel otak. Sebagai orang tua yang bertanggung jawab terhadap kehidupan annak, Anda perlu tahu nutrisi seperti apa yang berperan dalam pembentukan otak sang buah hati, mulai dari dalam kandungan hingga remaja.

Masih ada lagi hal yang penting pada proses pertumbuhan seorang anak, yakni proses tumbuh kembang. Makna pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi dalam tingkat sel, organ atau individu.

Sedangkan perkembangan lebih menitikberatkan pada aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ ataupun individu, termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.
Yang jelas, untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, Anda harus mengetahui factor dan aspek apa saja yang mempengaruhinya.

PERANAN NUTRISI
Cikal bakal otak mulai terbentuk pada minggu ketiga kehamilan berupa lempeng saraf, berubah menjadi tabung saraf pada minggu keempat dan mulai terbentuk otak besar, batang otak, otak kecil dan medulla spinalis pada minggu kelima kehamilan.

Setelah bayi lahir, maka usia yang paling penting dalam pertumbuhan otak adalah 0-2 tahun. Periode tersebut penting karena masa ini adalah periode emas. Dalam periode inilah terjadi perkembangan saraf otak yang tercepat, khususnya mielinisasi. Selanjutnya memang terus terjadi perkembangan hingga usia 5 tahun, namun tidak secepat pada usia sebelumnya. Dalam masa ini maka yang terjadi adalah pengorganisasian perkembangan dan hubungan antar jaringan (impuls) otak.

Factor nutrisi berperan mulai dari kandungan, jadi seorang ibu yang hamil harus memperhatikan asupan gizi, bukan hanya untuk dirinya, juga untuk sang janin. Yang harus diperhatikan adalah protein dan asam lemak esensial.

Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Setelah bayi lahir, kebutuhan zat gizi dilakukan melalui pemberian ASI Eksklusif sejak hari pertamanya sampai usia 6 bulan. Tapi setelah proses menyusui terlampaui, Anda harus memikirkan nutrisi sang anak.

Bagi Anda yang tak dapat menyusui anak karena sesuatu hal, pemilihan nutrisi untuk bayi harus dipertimbangkan dengan matang, demi perkembangan kecerdasannya. Nutrisi yang diyakini dapat meningkatkan kualitas otak anak adalah asam lemak DHA (asam dokosaheksanoat) dan AA (asam arakhidonat). Asam lemak ini merupakan asam lemak esensial, artinya tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga harus ditambah dari luar.

FAKTOR PENDUKUNG
Setelah otak seorang anak terbentuk, maka ada berbagai factor yang mempengaruhi perkembangannya. Teramat sayang bila anak Anda sudah memiliki sel-sel otak yang berkualitas, namun dibiarkan tanpa didukung perkembangannya.

Factor pendukung antara lain perhatian dan kasih sayang orang tua dan lingkungannya yang berpengaruh bagi aspek emosi. Mulai dari kontak fisik, sentuhan, belaian dan nyanyian.

Factor yang tak kalah pentingnya yaitu kebutuhan mental, misalnya proses pembelajaran, agama dan kepribadian. Factor pendukung inilah yang dapat menjadi stimulasi bagi perkembangan otak anak, juga akan mengaktifkan sel otak anak Anda sehingga perkembangannya akan lebih terpacu.

Stimulasi ini penting sekali, sebab, jaringan saraf otak akan hilang dengan sendirinya apabila jarang atau tidak pernah sama sekali mendapat stimulasi.
Stimulasi pada anak dapat diterima melalui sentuhan, pendengaran, penglihatan, pengecapan yang kesemuanya sudah dapat diproses sejak bayi baru lahir. Pemprosesan informasi atau stimulasi dari luar tergantung dari takaran dan derajat stimulasi yang diterima serta kemampuan si anak memproses stimulasi tersebut.

Interaksi orangtua dengan penuh kasih sayang dapat merangsang imajinasi dan gagasan kreatif anak. Stimulasi dapat dimulai dari dalam kandungan. Contohnya, si ibu yang hamil bisa mendengarkan musik sambil mengelus perutnya.

Contoh lain stimulasi setelah anak lahir adalah dengan bercerita atau mendongeng. Mendongeng selain dapat mengajarkan kata-kata, juga dapat menjadi simbolisasi pendidikan. Misalnya bagaimana berbuat baik dan bagaimana memecahkan suatu masalah.
Kemudian permainan juga merupakan stimulasi yang sangat tepat bagi anak. Usahakan memberi variasi permainan dan sangat baik kalau orangtua melibatkan diri secara langsung dalam permainan. Perlu diingat juga, jangan selalu melarang anak melakukan aktivitas sepanjang tidak berbahaya.

Konvensi Hak Anak - 1989

Hak Setiap Anak adalah:
* Untuk dilahirkan, untuk memiliki nama dan kewarganegaraan;
* Untuk memilik keluarga yang menyayangi dan mengasihi saya;
* Untuk hidup dalam komunitas yang aman, damai dan lingkungan yang sehat;
* Untuk mendapatkan makanan yang cukup dan tubuh yang sehat dan aktif;
* Untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan mengembangkan potensinya;
* Untuk diberikan kesempatan bermainan waktu santai;
* Untuk dilindungi dari penyiksaan, eksplotasi, penyia-siaan, kekerasan dan dari mara bahaya;
* Untuk dipertahankan dan diberikan bantuan oleh pemerintah;
* Agar bisa mengekspresikan pendapat sendiri.

Konvensi Hak Anak:
Pasal 2
1. Negara-negara Peserta akan menghormati dan menjamin hak-hak yang ditetapkan dalam Konvensi ini dan setiap anak dalam wilayah hukum mereka tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun, tanpa memandang ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pandangan politik atau pandangan lain, asal-usul bangsa, asal-usul etnik atau sosial, kekayaan, ketidakmampuan, kelahiran atau status lain dan anak atau dan orangtua anak atau walinya yang sah menurut hukum. [...]

Pasal 3
1. Dalam semua tindakan yang menyangkut anak-anak, baik yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kesejahteraan sosial pemerintah atau swasta, lembaga peradilan, lembaga pemerintah maupun badan legislatif, kepentingan terbaik dan anak-anak harus menjadi pertimbangan utama. 2. Negara-negara Peserta berupaya untuk menjamin adanya perlindungan dan perawatan sedemikian rupa yang diperlukan untuk kesejahteraan anak,
[...]

Pasal 6
1. Negara-negara Peserta mengakui bahwa setiap anak memiliki hak kodrati atas kehidupan.
2. Negara-negara Peserta semaksimal mungkin akan menjamin kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak.

Pasal 13
1. Anak mempunyai hak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat; hak ini mencakup kebebasan untuk mencari, menerima dan memberi segala macam informasi dan gagasan terlepas dari batas wilayah, baik secara lisan, tertulis atau cetakan, dalam bentuk karya seni, maupun melalui media lain sesuai dengan pilihan anak yang bersangkutan.

Pasal 19
1. Negara-negara Peserta akan mengambil langkah langkah legislatif, administratif, sosial dan pendidikan yang layak guna melindungi anak dan semua bentuk kekerasan fisik atau mental, cedera atau penyalahgunaan, pengabaian atau tindakan penelantaran, perlakuan salah, atau eksploitasi, termasuk penyalahgunaan seksual, sementara mereka berada dalam pengasuhan orangtua, wali yang sah atau setiap orang lain yang merawat anak.

Pasal 23
1. Negara-negara Peserta mengakui bahwa anak-anak yang cacat fisik atau mental hendaknya menikmati kehidupan penuh dan layak, dalam kondisi-kondisi yang menjamin martabat, meningkatkan percaya diri dan mempermudah peran-serta aktif anak dalam masyarakat. [...]

Pasal 28
1. Negara-negara Peserta mengakui hak anak atas pendidikan, dan untuk mewujudkan hak ini secara bertahap dan berdasarkan kesempatan yang sama, Negara-negara Peserta secara khusus akan:
(a) Membuat pendidikan dasar suatu kewajiban dan tersedia secara cuma-cuma untuk semua anak;
(b) Mendorong pengembangan bentuk-bentuk pendidikan menengah yang berbeda, termasuk pendidikan umum dan kejuruan, menyediakan pendidikan tersebut untuk setiap anak, dan mengambil langkah-langkah yang tepat seperti penerapan pendidikan cuma-cuma dan menawarkan bantuan keuangan bila diperlukan; [...]

Pasal 29
1. Negara-negara Peserta sependapat bahwa pendidikan anak akan diarahkan pada:
(a) Pengembangan kepribadian anak, bakat dan kemampuan mental dan fisik hingga mencapai potensi mereka sepenuhnya;
(b) Pengembangan penghormatan atas hak-hak azasi manusia dan kemerdekaan hakiki, serta terhadap prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Piagam PBB.
(c) pengembangan rasa hormat kepada orangtua, identitas budaya, bahasa dan nilaini-lainya, nilai-nilai kebangsaan dan negara tempat anak tersebut bertempat tinggal, berasal, dan kepada peradaban-peradaban yang berbeda dan peradabannya sendiri.
(d) persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab dalam suatu masyarakat yang bebas, dalam semangat saling pengertian, perdamalan, toleransi, persamaan jenis kelamin, dan persahabatan antara sesama, kelompok-kelompok etnik, bangsa dan agama dan orang-orang pribumi.
(e) pengembangan rasa hormat kepada lingkungan alam [...]

Pasal 30
Di negara-negara dimana terdapat kelompok-kelompok minoritas suku bangsa, agama atau bahasa atau orang-orang pribumi, seorang anak dan kalangan minoritas atau pribumi seperti itu tidak akan disangkal haknya dalam bermasyarakat dengan anggota-anggota lain dan kelompoknya, untuk menikmati budayanya sendiri, untuk melaksanakan ajaran agamanya sendiri, atau menggunakan bahasanya sendiri

Pasal 32
1. Negara-negara Peserta mengakui hak anak untuk dilindungi dan eksploitasi ekonomi dan dari pelaksanaan setiap pekerjaan yang mungkin berbahaya atau mengganggu pendidikan anak, atau membahayakan kesehatan atau perkembangan fisik, mental, spiritual, moral atau sosial anak. [...]

Pasal 34
Negara-negara Peserta berusaha untuk melindungi anak dan semua bentuk eksploitasi seksual dan penyalahgunaan seksual. Untuk tujuan ini, Negara-negara Peserta secara khusus akan mengambil langkah-langkah nasional, bilateral dan multilateral untuk mencegah:
(a) Bujukan atau pemaksaan terhadap anak untuk melakukan kegiatan seksual yang tidak sah;
(b) Penggunaan anak secara eksploitatif dalam pelacuran atau praktek-praktek seksual lain yang tidak sah;
(c) Penggunaan anak secara eksploitatif dalam pertunjukan-pertunjukan dan bahan-bahan pornografis.

Versi lengkap Bahasa Inggris:
http://www.ohchr.org/english/law/pdf/crc.pdf

Ringkasan Bahasa Indonesia:
http://www.idp-europe.org/indonesia/docs/KonvensiHakAnak.pdf

Versi lengkap Bahasa Indonesia:
http://www.unicef.org/magic/media/documents/CRC_indonesian_language_version.pdf

Ringkasan Bahasa Inggris:
http://www.idp-europe.org/indonesia/docs/KonvensiHakAnak.pdf

Informasi lebih lanjut:
UNHCR: http://www.ohchr.org/english/bodies/crc/index.htm
UNICEF: http://www.unicef.org/crc
CRIN: http://www.crin.org
EENET: www.eenet.org.uk

Saturday, November 8, 2008

Si kecil ngempeng

Empeng: Menguntungkan atau merugikan?

“Saya pernah dengar, anak yang suka mengempeng giginya bisa tonggos. Tapi anak saya susah dipisahkan dari empengnya,” keluh Edita dari Citayam. Mungkin hal itu juga menjadi keluhan Anda. Menurut Sabine Hack, MD, seorang dokter gigi, anak yang sering mengempeng dan menghisap jari punya kecenderungan bicara cadel.

Jadi, inilah yang sebaiknya Anda lakukan:

∆ Sejak awal, jangan kenalkan empeng kepadanya. Jika bayi rewel, lebih baik dipeluk atau digendong sambil dinyanyikan.

∆ Lepaskan empeng jika anak sedang ‘sibuk’ bermain atau mengobrol dengan Anda.

∆ Jika anak tidak bertanya, jangan tawarkan empengnya.

∆ Jika dirasa perlu, atur waktu penggunaannya, misalnya hanya ketika mau tidur. Segera copot empeng jika anak sudah tertidur.

∆ Kenalkan teether (mainan gigitan) sebagai pengganti empeng. Letakkan dulu teether di kulkas, efek dinginnya menyenangkan anak.

∆ Jika empeng rusak, jangan beli penggantinya.

∆ Lebih banyak lagi mengajak si kecil bermain, untuk mengalihkan perhatiannya dari empeng.

Kalau dia masih tetap mencari empengnya, jangan menyerah. Kesabaran Anda memisahkan dia dari empengnya suatu saat pasti akan berhasil juga.

Tabel waktu kehamilan

Tabel ini memberi gambaran secara menyeluruh kehamilan Anda plus saran seputar langkah yang akan Anda lalui pada berbagai tahapan.

Minggu 1-7
* Segera ke dokter begitu Anda menduga hamil.
* Pelajari kebijakan tentang kehamilan di kantor Anda.
* Berhenti merokok dan batasi minuman beralkohol.
* Periksa kekebalan tubuh Anda terhadap rubela (campak Jerman).

Minggu 8-12
* Beritahu atasan bahwa Anda hamil.
* Simpan camilan rendah-lemak di kantor untuk menghindari terjadinya morning sickness.
* Kunjungan pertama ke dokter untuk periksa kehamilan.
* Beli BH baru.
* Pada beberapa kasus, nuchal translucency scan (pemeriksaan ketebalan cairan di belakang leher janin) atau chorionic villus sampling (pemeriksaan kromosom) dilakukan untuk melihat kelainan janin.

Minggu 13-16
* Beritahu kantor kapan Anda akan cuti melahirkan.
* Pada beberapa kasus, amniocentesis (pemeriksaan air ketuban) dilakukan untuk mendeteksi kelainan janin.

Minggu 17-21
* Mulai melihat-lihat perlengkapan bayi.
* Umumnya, Anda diperiksa USG (ultrasonografi) pertama kalinya untuk melihat kondisi janin Anda.
* Mulai melakukan latihan otot-otot panggul.
* Beli baju hamil sesuai pekerjaan Anda.
* Buat rencana persalinan.

Minggu 22-27
* Berhenti lembur.
* Baca info seputar persalinan.
* Lihat lagi apakah makanan Anda bergizi seimbang dan tetap berolahraga.

Minggu 28-30
* Minggu 29 adalah tanggal pertama perkiraan untuk cuti melahirkan.
* Tenang-tenang saja di rumah – jangan lakukan pekerjaan berat.
* Anda harus lebih sering ke dokter.
* Mulai ikut kelas senam hamil.
* Belajar teknik relaksasi.

Minggu 31-33
* Siap-siap melimpahkan tugas di kantor.
* Jangan terbang dengan pesawat atau melakukan perjalanan jauh.
* Siapkan kamar bayi.
* Biasakan diri untuk berada di rumah.

Minggu 34-36
* Pikirkan untuk cuti melahirkan.
* Siapkan tas khusus untuk dibawa ke RS. Jaga-jaga Anda melahirkan.
* Tanyakan pasangan seputar perasaannya terhadap persalinan untuk memastikan bahwa ia terlibat.

Minggu 37-40
* Setiap minggu, Anda harus periksa ke dokter.
* Terus bergerak dengan cara berolahraga ringan.
* Ingat untuk tetap memanjakan diri ya.


Friday, November 7, 2008

Seputar makanan anak


Kapan saya bisa mulai memberi makanan padat pertama pada bayi saya?

Memberikan makanan padat terlalu dini adalah kesalahan yang paling sering terjadi. Memang gemes sih, ketika menyuapi si kecil dan mulut mungilnya bergerak-gerak lucu saat menelan. Banyak mama dan papa dapat ‘bocoran’ dari teman atau kerabat kalau bayi mereka akan tidur lebih nyenyak begitu makan makanan padat.

Padahal, bayi belum siap makan makanan padat hingga usia 4 - 6 bulan. Organ-organ tubuhnya belum berkembang sempurna, dan si kecil bisa tersedak gara-gara menelan makanan yang kecil sekalipun. Usus besarnya juga belum sanggup mencerna apapun yang lebih kompleks selain ASI atau susu formula. Memperkenalkan makanan padat terlalu dini ternyata ada kaitannya dengan alergi makanan dan eksim nantinya.

Bayi Anda sudah siap untuk mencicipi makanan padat pertama begitu ia sudah pintar menahan kepalanya agar tetap tegak dan duduk tegak dengan disangga. Bila ia kelihatan tidak tertarik, sering menjulurkan lidah ketika disuapi, malas menelan makanan, atau super rewel, ini berarti ia belum siap untuk makan makanan jenis ini. Jangan sekali-kali mencampur makanan dalam botol susu; tunggu sampai si kecil siap makan dari sendok.

Jika ada riwayat alergi makanan di keluarga—minimal salah satu orangtua punya atau pernah alergi, tunggu saja sampai ia berumur 6 bulan dan tanyakan pada dokter tentang makanan yang harus dihindari.

Bila tiba hari H, jangan ribet-ribet, deh. Berikan si kecil makanan yang simpel. Pernah ada lho, mama yang memberi si empat bulannya secuil hamburger! Memang, kasus seekstrim ini jarang terjadi, namun kadangkala saking excited-nya Anda justru melakukan sesuatu diluar batas. Nah, cereal beras yang dicampur ASI atau susu formula bisa dijadikan menu pertama, karena Anda bisa dengan mudah mengatur kekentalan tekstur makanan bayi Anda. Setelah itu, maju terus dan perkenalkan makanan yang dibuat dari satu jenis bahan (Anda bisa membuatnya sendiri—hanya saja jangan ditambah garam, gula atau rempah-rempah, serta pastikan tidak ada makanan yang bergumpal). Beri jarak waktu (kira-kira beberapa hari) antara setiap makanan baru, sementara Anda perhatikan juga apakah timbul reaksi, seperti ruam, diare, muntah, serta rewel.

Si dua tahun saya hanya mau makan yang itu-itu saja plus menolak sayuran. Apa yang harus dilakukan?

Memuntahkan makanan plus sikap ngotot menolak beberapa jenis makanan itu sangat lumrah dialami anak-anak usia prasekolah, atau antara 3 - 4 tahun. Saya sarankan Anda juga jangan ikut-ikutan ngotot memaksakan kehendak. Bisa-bisa dia – dan Anda juga – jadi frustrasi. Lebih baik kita kreatif dan juga tetap sabar. Ini taktik yang lebih jitu.

Anda misalnya bisa berimprovisasi. Atur makanan di atas piring sehingga berbentuk wajah lucu atau sulap brókoli jadi hutan mini. Anda bisa mem-blender sayuran dan menyelipkannya dalam saus atau sup. Anak paling hobi mencelup ini-itu, jadi siapkan mayonnaise atau celupan lain yang membuat sayuran lebih lezat. Melibatkan anak saat memasak— ia bisa membantu memilihkan resep, mengaduk, dan mengambilkan bumbu-bumbu -- bisa membuat mereka lebih bersemangat untuk makan.

Bila tidak ada lagi cara yang mujarab, terus berikan sayuran dan makanan lain. Sementara itu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter anak Anda tentang kemungkinan anak mendapat multivitamin yang gampang dikunyah dan kaya zat besi.

Si tujuh bulan saya selalu ingin ikut mencicipi makan malam kami. Bolehkah saya beri sedikit?

Tergantung pola makan anak, perkembangannya, serta apa yang Anda makan. Kebanyakan bayi baru siap diberi makanan orang dewasa di usia 6 - 9 bulan. Jika ia sudah piawai makan makanan bayi dan tidak ada reaksi apa-apa, oke-oke saja untuk memperluas wawasannya. Bila ia memperlihatkan tanda-tanda alergi makanan (seperti ruam dan muntah), konsultasikan dengan dokter anak.

Mulailah dengan makanan yang lunak dan gampang dikunyah, seperti bubur, sayuran rebus, ayam cincang atau nasi. Sebenarnya bayi tidak perlu gigi untuk makan semua ini, mereka sangat pandai melakukannya bahkan tanpa gigi. Jika ia muntah-muntah atau tersedak, tunggu selama satu bulan sebelum mencoba lagi.

Makanan harus dipotong dalam ukuran bite-size dan selembut mungkin. Coba masak pasta sampai super lembek, berikan cereal Cheerios, potongan kentang panggang atau rebus, cuilan pisang, dan buncis rebus. Jangan sekali-kali memberi makanan yang termasuk dalam daftar berisiko tinggi membuat tersedak: potongan wortel rebus (bisa menutup saluran pernapasan bila diiris secara horizontal—iris-iris halus saja), wortel mentah, kacang, popcorn, hotdog, anggur, kismis, serta permen yang bulat.

Hati-hati saat memberi biskuit khusus untuk gigi yang mulai tumbuh; potong biskuit yang terlalu besar, sehingga jadi lumat saat tercampur ludah.

Bayi susah tidur

Anak perempuan saya (12 bulan) selalu tidur pukul 11 malam ke atas. Masalahnya, ia baru bangun pukul 10.00-11.00 besoknya. Bagaimana cara mengubah pola tidurnya?

Anak batita sering bikin tercengang. Mereka menangkap informasi dengan cepat, dan merekamnya dengan super canggih. Perkembangan psikososial dan intelektualnya amat pesat. Tidak jarang, kondisi ini turut berperan pada pola tidur anak. Apa artinya, sih?

Pada usia ini, anak tahu kalau malam hari adalah waktu yang sangat berharga karena papa dan mama ada di rumah. Ia pun mengatur jadwal tidurnya semalam mungkin agar bisa bermain dengan orangtuanya. Bahkan, ia merasa cemas kalau tidur terlalu awal. Jangan-jangan papa dan mama akan ’menghilang’.

Idealnya sih, bayi tidur tidak lebih lambat dari pukul 8 malam, dan tidur selama 10 jam sehari. Jadi, bagaimana menata pola tidurnya?

* Jangan biarkan ia bangun terlalu siang. Pukul enam pagi, bukalah semua jendela dan biarkan kamar terang benderang dan sinar matahari masuk. Ajak si kecil keluar, beri ASI, lalu jalan-jalan di sekeliling rumah. Awalnya, ia akan mengamuk. Tetapi, setelah beberapa hari, ia akan terbiasa, kok.

* Jangan tidur terlalu dekat dengan waktu tidur malam. Sebaiknya, kebiasaan tidur pukul 18.00-19.00 dihapuskan saja. Juga, lebih baik ia tidur selama satu jam antara pukul 10.00-11.00 dan satu jam lagi antara jam 15.00 –16.00.

* Buat ritual tidur. Pukul 19.30 cuci kaki, cuci tangan, gosok gigi, plus ganti baju. Bacakan buku cerita sambil dipijat. Setelah 30 menit, redupkan lampu dan semua orang tidur. Bila ia terus bermain, ya biarkan saja dan jangan bereaksi. Jika ia menangis, bujuklah dan kembali ’tidur’ (pejamkan mata). Percayalah, anak sangat cerdas. Ia akan cepat belajar dan menyesuaikan diri. Yang penting, butuh konsistensi dan kesamaan sikap dari Anda dan pasangan.


Thursday, November 6, 2008

Posisi tidur nyaman ibu hamil


Pada kehamilan lanjut, Anda sering sulit tidur. Jadi, posisi tidur apa yang paling pas?
Sebenarnya, alasan utama di balik masalah tidur saat hamil adalah membesarnya ukuran janin Anda. Nggak heran kan, kalau Anda jadi serba salah ketika tidur. Berikut posisi tidur yang oke ketika perut sudah menjadi lebih besar:

* Menyamping ke kiri. Caranya? Berbaring menyamping dengan menekuk lutut. Biar lebih nyaman lagi, letakkan bantal di antara kaki, bawah punggung, dan bawah perut.

Catatan: Inilah posisi tidur yang paling direkomendasikan dokter ketika perut membesar. Hati Anda terletak di bagian kanan perut, sehingga tidur menyamping akan membuat janin terhindar dari tekanan organ yang besar itu. Posisi ini bisa juga mengoptimalkan aliran darah ke plasenta dan janin.

* Bersandar. Tinggikan bantal, lalu tidurlah dengan cara bersandar pada bantal tersebut. Lutut akan lebih nyaman lagi, jika Anda menaruh beberapa bantal di bawahnya.

Catatan: Tidur bersandar bisa jadi pilihan bila Anda tak mungkin tidur menyamping.

Menyiasati gangguan

* Sakit pinggang. Telentanglah (kepala diletakkan di atas tumpukan bantal), lalu sangga lutut dengan beberapa bantal.
* Pegal pada kaki. Telentanglah, dengan kepala dan bokong ditopang bantal. Sandarkan kedua kaki (kaki diluruskan) pada dinding, lalu renggangkan kaki sejauh mungkin dan istirahatkan. Jaga agar telapak kaki tetap mendatar.

Catatan: Pada kehamilan lanjut, telentang akan membuat tubuh bayi menekan pembuluh darah besar pada bagian belakang tubuh Anda. Tekanan darah menurun, sehingga Anda suka pusing. Jadi, telentanglah seperlunya saja!

Perkembangan bayi lambat

Tahapan perkembangan anak berbeda

Waktu Charlie Julien dari Greendale, WI berusia delapan bulan, Alison sang ibu mulai merasa khawatir. Kakak Charlie mengikuti tahapan pertumbuhan yang ada di buku, berdiri dan mulai bicara pada waktu yang ‘semestinya’. Tapi Charlie tampaknya serba telat mencapai tahapan pertumbuhannya. Dia bahkan belum bisa duduk sendiri!

Dokter meyakinkan sang ibu, setiap bayi punya tahap perkembangan sendiri-sendiri. Yang pasti, hari berikutnya, Charlie sudah bisa berdiri sendiri. “Panduan perkembangan bayi memang berguna, tapi ada batasan yang luas untuk ukuran normal,” kata Becky Spritz, Ph.D., seorang psikolog klinis anak di Roger Williams University di Bristol.

Masih tetap khawatir? Inilah jawaban untuk sejumlah pertanyaan yang kerap muncul:

• Bisakah aku membantu bayiku berkembang lebih cepat?
“Latihan” biasanya membantu, tapi beberapa bayi hanya perlu waktu sedikit lebih lama. Mungkin dia akan lebih senang berguling untuk meraih teddy bear-nya daripada berguling karena dorongan Anda.

• Apakah bayiku lebih lambat berkembang?
Beberapa bayi bisa mengontrol otot-ototnya lebih cepat, tetapi ada juga yang lebih lambat. Itu tak berarti seorang bayi lebih pintar atau lebih terkoordinasi dibanding yang lain, lho!

• Apakah bayiku bisa seperti yang lain?
Ya. Banyak anak mencapai tahap perkembangan serupa di usia tiga tahun.

• Kapan aku harus merasa khawatir?
Dalam banyak kasus, dokter anak Anda akan memberitahu kalau memang bayi Anda berada di bawah kurva perkembangan yang normal dan butuh tes-tes tambahan untuk memastikan kekurangannya.

Tuesday, November 4, 2008

Epidural Pada Persalinan

Epidural termasuk dalam anastesi regional, yaitu pembiusan yang hanya diberikan di bagian tubuh tertentu saja. Tujuannya untuk menghalau rasa sakit di bagian tertentu, daripada harus melakukan pembiusan total. Suntikan diberikan dengan cara mengebaskan bagian bawah perut dan kaki. Anda tidak akan merasakan kontraksi lebih lama lagi. Dan proses melahirkan akan lebih mudah.

Kepada siapa ini diberikan?
Pada persalinan spontan, kebanyakan ibu memilih untuk mendapat epidural saat bukaannya sudah mencapai 4 sampai 5 cm. Bila persalinan dilakukan dengan operasi Caesar, epidural dilakukan sebelum operasi. Dengan epidural, memungkinkan Anda untuk tetap terjaga, dan meringankan rasa sakit saat pemulihan sehingga calon ibu akan lebih santai.

Apa keuntungannya?
- Lebih dari 90% wanita yang mendapatkan epidural terbebas total dari rasa sakit.
- Selain membuat tenang dan lebih nyaman, epidural juga memungkinkan Anda untuk fokus dan memberikan kekuatan untuk ikut aktif dalam pengalaman bersalin Anda
- Pikiran Anda akan jauh lebih tenang.
- Sekarang ini epidural lebih umum dilakukan karena kaki dan paha tidak kebas sepenuhnya, sehingga mama merasa lebih nyaman.

Apa kerugiannya?
- Terkadang Anda merasa hanya kebas pada satu sisi badan, atau merasa ada sebagian kecil bagian dari perut yang tidak terbius.
- Mungkin dapat membuat Anda menggigil atau gemetar.
- Epidural dapat memperlama waktu persalinan, terlebih saat mengejan karena tak bisa menentukan tekanan.
- Beberapa perempuan mengalami kesulitan buang air kecil setelah diberikan epidural.

Kapan Epidural tak boleh diberikan?
- Bila calon ibu menggunakan pengencer darah.
- Bila calon ibu mengalami infeksi punggung. Berbahaya karena epidural disuntikkan pada bagian belakang tubuh.
- Calon ibu mengalami infeksi darah.
- Bila calon ibu mengeluarkan terlalu banyak darah.
- Bila bukaan kurang dari 4 cm.
- Bila proses persalinan berjalan terlalu cepat, sehingga tidak cukup waktu untuk memasukkan obat.
- Bukaan sudah diatas 5 cm, karena tidak lama lagi bayi sudah akan keluar.

Apakah proses pembiusan epidural menyakitkan?
Beberapa ibu merasa sedikit tidak nyaman pada area tertentu saat bagian belakang tubuh terasa kebas. Pada beberapa ibu ada sedikit perasaan tertekan dan cemas pada saat kateter dimasukkan.

Apakah epidural dapat berpengaruh pada bayi?
Dari penelitian yang sudah pernah dilakukan, efek epidural terhadap bayi yang baru lahir masih ambigu. Ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan bayi yang baru lahir. Seberapa besar efek dari pengobatan ini susah untuk diperkirakan karena tergantung juga pada dosis obat yang diberikan dan lamanya proses persalinan. Ditemukan pula kasus dimana detak jantung bayi yang baru lahir akan lemah dan mempunyai masalah pernapasan. Walaupun begitu, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahayakan bayi. Percayakan bayi pada dokter dan suster yang mengurusnya, agar pikiran Anda lebih tenang.

Apakah epidural selalu berhasil?
Pada kebanyakan ibu, epidural efektif untuk menghilangkan rasa sakit pada saat proses melahirkan. Namun ada juga yang mengeluh pada sebagian tubuh tetap dapat merasakan sakit. Ada juga yang merasakan obatnya berfungsi lebih baik di satu sisi tubuh saja, dan tidak pada bagian tubuh lainnya. Walau begitu, sebelumnya, pastikan Anda ditangani oleh tenaga profesional, sehingga Anda dan keluarga pun merasa lebih tenang dan nyaman menjalani proses persalinan.

Bila Anda ingin mendapatkan epidural...
Tanyakan pada dokter apa kombinasi obat dan berapa dosis yang akan diberikan pada Anda. Tanyakan pula apa efek yang mungkin terjadi pada Anda, karena kondisi kesehatan tiap orang berbeda-beda. Begitu juga dengan daya tahan tubuh bayi yang ada dalam kandungan. Maka dari itu selalu dianjurkan melakukan kunjungan rutin ke dokter kandungan untuk mengecek kondisi janin Anda sangatlah penting. Karena kelainan atau penyakit yang mungkin dialami oleh janin dapat diperhitungkan sebelumnya dan orangtua pun lebih siap dalam menanti si buah hati, apabila memang ada masalah. Penting juga diperhatikan minuman dan makanan apa saja yang boleh dan aman dikonsumsi sebelum dan sesudah proses persalinan