Friday, November 7, 2008

Seputar makanan anak


Kapan saya bisa mulai memberi makanan padat pertama pada bayi saya?

Memberikan makanan padat terlalu dini adalah kesalahan yang paling sering terjadi. Memang gemes sih, ketika menyuapi si kecil dan mulut mungilnya bergerak-gerak lucu saat menelan. Banyak mama dan papa dapat ‘bocoran’ dari teman atau kerabat kalau bayi mereka akan tidur lebih nyenyak begitu makan makanan padat.

Padahal, bayi belum siap makan makanan padat hingga usia 4 - 6 bulan. Organ-organ tubuhnya belum berkembang sempurna, dan si kecil bisa tersedak gara-gara menelan makanan yang kecil sekalipun. Usus besarnya juga belum sanggup mencerna apapun yang lebih kompleks selain ASI atau susu formula. Memperkenalkan makanan padat terlalu dini ternyata ada kaitannya dengan alergi makanan dan eksim nantinya.

Bayi Anda sudah siap untuk mencicipi makanan padat pertama begitu ia sudah pintar menahan kepalanya agar tetap tegak dan duduk tegak dengan disangga. Bila ia kelihatan tidak tertarik, sering menjulurkan lidah ketika disuapi, malas menelan makanan, atau super rewel, ini berarti ia belum siap untuk makan makanan jenis ini. Jangan sekali-kali mencampur makanan dalam botol susu; tunggu sampai si kecil siap makan dari sendok.

Jika ada riwayat alergi makanan di keluarga—minimal salah satu orangtua punya atau pernah alergi, tunggu saja sampai ia berumur 6 bulan dan tanyakan pada dokter tentang makanan yang harus dihindari.

Bila tiba hari H, jangan ribet-ribet, deh. Berikan si kecil makanan yang simpel. Pernah ada lho, mama yang memberi si empat bulannya secuil hamburger! Memang, kasus seekstrim ini jarang terjadi, namun kadangkala saking excited-nya Anda justru melakukan sesuatu diluar batas. Nah, cereal beras yang dicampur ASI atau susu formula bisa dijadikan menu pertama, karena Anda bisa dengan mudah mengatur kekentalan tekstur makanan bayi Anda. Setelah itu, maju terus dan perkenalkan makanan yang dibuat dari satu jenis bahan (Anda bisa membuatnya sendiri—hanya saja jangan ditambah garam, gula atau rempah-rempah, serta pastikan tidak ada makanan yang bergumpal). Beri jarak waktu (kira-kira beberapa hari) antara setiap makanan baru, sementara Anda perhatikan juga apakah timbul reaksi, seperti ruam, diare, muntah, serta rewel.

Si dua tahun saya hanya mau makan yang itu-itu saja plus menolak sayuran. Apa yang harus dilakukan?

Memuntahkan makanan plus sikap ngotot menolak beberapa jenis makanan itu sangat lumrah dialami anak-anak usia prasekolah, atau antara 3 - 4 tahun. Saya sarankan Anda juga jangan ikut-ikutan ngotot memaksakan kehendak. Bisa-bisa dia – dan Anda juga – jadi frustrasi. Lebih baik kita kreatif dan juga tetap sabar. Ini taktik yang lebih jitu.

Anda misalnya bisa berimprovisasi. Atur makanan di atas piring sehingga berbentuk wajah lucu atau sulap brókoli jadi hutan mini. Anda bisa mem-blender sayuran dan menyelipkannya dalam saus atau sup. Anak paling hobi mencelup ini-itu, jadi siapkan mayonnaise atau celupan lain yang membuat sayuran lebih lezat. Melibatkan anak saat memasak— ia bisa membantu memilihkan resep, mengaduk, dan mengambilkan bumbu-bumbu -- bisa membuat mereka lebih bersemangat untuk makan.

Bila tidak ada lagi cara yang mujarab, terus berikan sayuran dan makanan lain. Sementara itu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter anak Anda tentang kemungkinan anak mendapat multivitamin yang gampang dikunyah dan kaya zat besi.

Si tujuh bulan saya selalu ingin ikut mencicipi makan malam kami. Bolehkah saya beri sedikit?

Tergantung pola makan anak, perkembangannya, serta apa yang Anda makan. Kebanyakan bayi baru siap diberi makanan orang dewasa di usia 6 - 9 bulan. Jika ia sudah piawai makan makanan bayi dan tidak ada reaksi apa-apa, oke-oke saja untuk memperluas wawasannya. Bila ia memperlihatkan tanda-tanda alergi makanan (seperti ruam dan muntah), konsultasikan dengan dokter anak.

Mulailah dengan makanan yang lunak dan gampang dikunyah, seperti bubur, sayuran rebus, ayam cincang atau nasi. Sebenarnya bayi tidak perlu gigi untuk makan semua ini, mereka sangat pandai melakukannya bahkan tanpa gigi. Jika ia muntah-muntah atau tersedak, tunggu selama satu bulan sebelum mencoba lagi.

Makanan harus dipotong dalam ukuran bite-size dan selembut mungkin. Coba masak pasta sampai super lembek, berikan cereal Cheerios, potongan kentang panggang atau rebus, cuilan pisang, dan buncis rebus. Jangan sekali-kali memberi makanan yang termasuk dalam daftar berisiko tinggi membuat tersedak: potongan wortel rebus (bisa menutup saluran pernapasan bila diiris secara horizontal—iris-iris halus saja), wortel mentah, kacang, popcorn, hotdog, anggur, kismis, serta permen yang bulat.

Hati-hati saat memberi biskuit khusus untuk gigi yang mulai tumbuh; potong biskuit yang terlalu besar, sehingga jadi lumat saat tercampur ludah.

Bayi susah tidur

Anak perempuan saya (12 bulan) selalu tidur pukul 11 malam ke atas. Masalahnya, ia baru bangun pukul 10.00-11.00 besoknya. Bagaimana cara mengubah pola tidurnya?

Anak batita sering bikin tercengang. Mereka menangkap informasi dengan cepat, dan merekamnya dengan super canggih. Perkembangan psikososial dan intelektualnya amat pesat. Tidak jarang, kondisi ini turut berperan pada pola tidur anak. Apa artinya, sih?

Pada usia ini, anak tahu kalau malam hari adalah waktu yang sangat berharga karena papa dan mama ada di rumah. Ia pun mengatur jadwal tidurnya semalam mungkin agar bisa bermain dengan orangtuanya. Bahkan, ia merasa cemas kalau tidur terlalu awal. Jangan-jangan papa dan mama akan ’menghilang’.

Idealnya sih, bayi tidur tidak lebih lambat dari pukul 8 malam, dan tidur selama 10 jam sehari. Jadi, bagaimana menata pola tidurnya?

* Jangan biarkan ia bangun terlalu siang. Pukul enam pagi, bukalah semua jendela dan biarkan kamar terang benderang dan sinar matahari masuk. Ajak si kecil keluar, beri ASI, lalu jalan-jalan di sekeliling rumah. Awalnya, ia akan mengamuk. Tetapi, setelah beberapa hari, ia akan terbiasa, kok.

* Jangan tidur terlalu dekat dengan waktu tidur malam. Sebaiknya, kebiasaan tidur pukul 18.00-19.00 dihapuskan saja. Juga, lebih baik ia tidur selama satu jam antara pukul 10.00-11.00 dan satu jam lagi antara jam 15.00 –16.00.

* Buat ritual tidur. Pukul 19.30 cuci kaki, cuci tangan, gosok gigi, plus ganti baju. Bacakan buku cerita sambil dipijat. Setelah 30 menit, redupkan lampu dan semua orang tidur. Bila ia terus bermain, ya biarkan saja dan jangan bereaksi. Jika ia menangis, bujuklah dan kembali ’tidur’ (pejamkan mata). Percayalah, anak sangat cerdas. Ia akan cepat belajar dan menyesuaikan diri. Yang penting, butuh konsistensi dan kesamaan sikap dari Anda dan pasangan.


Thursday, November 6, 2008

Posisi tidur nyaman ibu hamil


Pada kehamilan lanjut, Anda sering sulit tidur. Jadi, posisi tidur apa yang paling pas?
Sebenarnya, alasan utama di balik masalah tidur saat hamil adalah membesarnya ukuran janin Anda. Nggak heran kan, kalau Anda jadi serba salah ketika tidur. Berikut posisi tidur yang oke ketika perut sudah menjadi lebih besar:

* Menyamping ke kiri. Caranya? Berbaring menyamping dengan menekuk lutut. Biar lebih nyaman lagi, letakkan bantal di antara kaki, bawah punggung, dan bawah perut.

Catatan: Inilah posisi tidur yang paling direkomendasikan dokter ketika perut membesar. Hati Anda terletak di bagian kanan perut, sehingga tidur menyamping akan membuat janin terhindar dari tekanan organ yang besar itu. Posisi ini bisa juga mengoptimalkan aliran darah ke plasenta dan janin.

* Bersandar. Tinggikan bantal, lalu tidurlah dengan cara bersandar pada bantal tersebut. Lutut akan lebih nyaman lagi, jika Anda menaruh beberapa bantal di bawahnya.

Catatan: Tidur bersandar bisa jadi pilihan bila Anda tak mungkin tidur menyamping.

Menyiasati gangguan

* Sakit pinggang. Telentanglah (kepala diletakkan di atas tumpukan bantal), lalu sangga lutut dengan beberapa bantal.
* Pegal pada kaki. Telentanglah, dengan kepala dan bokong ditopang bantal. Sandarkan kedua kaki (kaki diluruskan) pada dinding, lalu renggangkan kaki sejauh mungkin dan istirahatkan. Jaga agar telapak kaki tetap mendatar.

Catatan: Pada kehamilan lanjut, telentang akan membuat tubuh bayi menekan pembuluh darah besar pada bagian belakang tubuh Anda. Tekanan darah menurun, sehingga Anda suka pusing. Jadi, telentanglah seperlunya saja!

Perkembangan bayi lambat

Tahapan perkembangan anak berbeda

Waktu Charlie Julien dari Greendale, WI berusia delapan bulan, Alison sang ibu mulai merasa khawatir. Kakak Charlie mengikuti tahapan pertumbuhan yang ada di buku, berdiri dan mulai bicara pada waktu yang ‘semestinya’. Tapi Charlie tampaknya serba telat mencapai tahapan pertumbuhannya. Dia bahkan belum bisa duduk sendiri!

Dokter meyakinkan sang ibu, setiap bayi punya tahap perkembangan sendiri-sendiri. Yang pasti, hari berikutnya, Charlie sudah bisa berdiri sendiri. “Panduan perkembangan bayi memang berguna, tapi ada batasan yang luas untuk ukuran normal,” kata Becky Spritz, Ph.D., seorang psikolog klinis anak di Roger Williams University di Bristol.

Masih tetap khawatir? Inilah jawaban untuk sejumlah pertanyaan yang kerap muncul:

• Bisakah aku membantu bayiku berkembang lebih cepat?
“Latihan” biasanya membantu, tapi beberapa bayi hanya perlu waktu sedikit lebih lama. Mungkin dia akan lebih senang berguling untuk meraih teddy bear-nya daripada berguling karena dorongan Anda.

• Apakah bayiku lebih lambat berkembang?
Beberapa bayi bisa mengontrol otot-ototnya lebih cepat, tetapi ada juga yang lebih lambat. Itu tak berarti seorang bayi lebih pintar atau lebih terkoordinasi dibanding yang lain, lho!

• Apakah bayiku bisa seperti yang lain?
Ya. Banyak anak mencapai tahap perkembangan serupa di usia tiga tahun.

• Kapan aku harus merasa khawatir?
Dalam banyak kasus, dokter anak Anda akan memberitahu kalau memang bayi Anda berada di bawah kurva perkembangan yang normal dan butuh tes-tes tambahan untuk memastikan kekurangannya.

Tuesday, November 4, 2008

Epidural Pada Persalinan

Epidural termasuk dalam anastesi regional, yaitu pembiusan yang hanya diberikan di bagian tubuh tertentu saja. Tujuannya untuk menghalau rasa sakit di bagian tertentu, daripada harus melakukan pembiusan total. Suntikan diberikan dengan cara mengebaskan bagian bawah perut dan kaki. Anda tidak akan merasakan kontraksi lebih lama lagi. Dan proses melahirkan akan lebih mudah.

Kepada siapa ini diberikan?
Pada persalinan spontan, kebanyakan ibu memilih untuk mendapat epidural saat bukaannya sudah mencapai 4 sampai 5 cm. Bila persalinan dilakukan dengan operasi Caesar, epidural dilakukan sebelum operasi. Dengan epidural, memungkinkan Anda untuk tetap terjaga, dan meringankan rasa sakit saat pemulihan sehingga calon ibu akan lebih santai.

Apa keuntungannya?
- Lebih dari 90% wanita yang mendapatkan epidural terbebas total dari rasa sakit.
- Selain membuat tenang dan lebih nyaman, epidural juga memungkinkan Anda untuk fokus dan memberikan kekuatan untuk ikut aktif dalam pengalaman bersalin Anda
- Pikiran Anda akan jauh lebih tenang.
- Sekarang ini epidural lebih umum dilakukan karena kaki dan paha tidak kebas sepenuhnya, sehingga mama merasa lebih nyaman.

Apa kerugiannya?
- Terkadang Anda merasa hanya kebas pada satu sisi badan, atau merasa ada sebagian kecil bagian dari perut yang tidak terbius.
- Mungkin dapat membuat Anda menggigil atau gemetar.
- Epidural dapat memperlama waktu persalinan, terlebih saat mengejan karena tak bisa menentukan tekanan.
- Beberapa perempuan mengalami kesulitan buang air kecil setelah diberikan epidural.

Kapan Epidural tak boleh diberikan?
- Bila calon ibu menggunakan pengencer darah.
- Bila calon ibu mengalami infeksi punggung. Berbahaya karena epidural disuntikkan pada bagian belakang tubuh.
- Calon ibu mengalami infeksi darah.
- Bila calon ibu mengeluarkan terlalu banyak darah.
- Bila bukaan kurang dari 4 cm.
- Bila proses persalinan berjalan terlalu cepat, sehingga tidak cukup waktu untuk memasukkan obat.
- Bukaan sudah diatas 5 cm, karena tidak lama lagi bayi sudah akan keluar.

Apakah proses pembiusan epidural menyakitkan?
Beberapa ibu merasa sedikit tidak nyaman pada area tertentu saat bagian belakang tubuh terasa kebas. Pada beberapa ibu ada sedikit perasaan tertekan dan cemas pada saat kateter dimasukkan.

Apakah epidural dapat berpengaruh pada bayi?
Dari penelitian yang sudah pernah dilakukan, efek epidural terhadap bayi yang baru lahir masih ambigu. Ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan bayi yang baru lahir. Seberapa besar efek dari pengobatan ini susah untuk diperkirakan karena tergantung juga pada dosis obat yang diberikan dan lamanya proses persalinan. Ditemukan pula kasus dimana detak jantung bayi yang baru lahir akan lemah dan mempunyai masalah pernapasan. Walaupun begitu, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahayakan bayi. Percayakan bayi pada dokter dan suster yang mengurusnya, agar pikiran Anda lebih tenang.

Apakah epidural selalu berhasil?
Pada kebanyakan ibu, epidural efektif untuk menghilangkan rasa sakit pada saat proses melahirkan. Namun ada juga yang mengeluh pada sebagian tubuh tetap dapat merasakan sakit. Ada juga yang merasakan obatnya berfungsi lebih baik di satu sisi tubuh saja, dan tidak pada bagian tubuh lainnya. Walau begitu, sebelumnya, pastikan Anda ditangani oleh tenaga profesional, sehingga Anda dan keluarga pun merasa lebih tenang dan nyaman menjalani proses persalinan.

Bila Anda ingin mendapatkan epidural...
Tanyakan pada dokter apa kombinasi obat dan berapa dosis yang akan diberikan pada Anda. Tanyakan pula apa efek yang mungkin terjadi pada Anda, karena kondisi kesehatan tiap orang berbeda-beda. Begitu juga dengan daya tahan tubuh bayi yang ada dalam kandungan. Maka dari itu selalu dianjurkan melakukan kunjungan rutin ke dokter kandungan untuk mengecek kondisi janin Anda sangatlah penting. Karena kelainan atau penyakit yang mungkin dialami oleh janin dapat diperhitungkan sebelumnya dan orangtua pun lebih siap dalam menanti si buah hati, apabila memang ada masalah. Penting juga diperhatikan minuman dan makanan apa saja yang boleh dan aman dikonsumsi sebelum dan sesudah proses persalinan