Wednesday, July 30, 2008

Cerita Anak : Asad dan Kupu-Kupu

Di akhir pekan, Asad berkunjung ke kakeknya. Dua hari berlalu begitu cepat, dan sebelum Asad mengetahuinya, Ayahnya telah tiba untuk membawanya pulang. Asad mengucapkan selamat tinggal pada kakeknya dan duduk di dalam mobil. Ia melihat keluar jendela, menanti Ayahnya mengumpulkan barang-barangnya. Seekor kupu-kupu hinggap di sebuah bunga tak jauh darinya, mengibaskan-ngibaskan sayap, dan terbang ke jendela mobil.

“Kamu mau pulang ke rumah, Asad?” tanya kupu-kupu itu dengan suara kecil.
Asad sangat terkejut. “Kamu tahu siapa diriku?” tanyanya.
“Tentu saja aku tahu,” senyum kupu-kupu mengembang. “Aku mendengar kakekmu menceritakan dirimu pada tetangga-tetangga.”
“Mengapa tidak dari dulu kamu datang dan bicara denganku?” Asad ingin tahu.
“Aku tak bisa, karena aku berada dalam sebuah kepompong di atas pohon dalam taman,” kupu-kupu itu menjelaskan.

“Sebuah kepompong? Apa itu?” tanya Asad, yang senantiasa ingin tahu.

“Mari kujelaskan semua dari awalnya,” kata kupu-kupu itu sambil menghirup udara dang-dalam. “Kami, kupu-kupu, menetaskan telur menjadi ulat-ulat kecil. Kami memberi makan diri kami dengan mengerumuti dedaunan. Kemudian, kami gunakan cairan yang keluar dari tubuh kami seperti benang, dan membungkus diri kami di dalamnya. Bungkusan kecil hasil tenunan kami disebut sebagai sebuah kepompong. Kami menghabiskan waktu beberapa lama di dalam bungkusan itu sambil tumbuh berkembang. Ketika kami bangun dan keluar dari kepompong, kami mempunyai sayap-sayap cerah berwarna-warni. Kami menghabiskan sisa hidup kami dengan terbang dan memberi makan diri kami dengan bunga-bungaan.”

Asad mengangguk-angguk penuh pemikiran. “Maksudmu, semua kupu-kupu berwarna-warni itu dulunya adalah ulat-ulat, sebelum mereka menumbuhkan sayap?”
“Bisakah kau lihat ulat hijau di cabang itu?” tanya kupu-kupu.
“Ya, aku melihatnya. Ia sedang menggerogoti daun dengan kelaparan..”
“Itu adik lelakiku,” kata ulat bulu itu tersenyum.
“Beberapa waktu lagi ia akan menenun sebuah kepompong, dan suatu hari akan menjadi kupu-kupu seperti aku.”

Asad punya banyak sekali pertanyaan yang ingin diajukannya pada teman barunya. “Bagaimana caramu merencanakan perubahan ini? Maksudku, kapan kamu keluar dari sebuah telur, berapa lama kamu menjadi seekor ulat bulu, dan bagaimana kamu membuat benang untuk menenun kepompongmu?”
“Aku tidak merencanakan apapun,” kupu-kupu itu dengan sabar menjelaskan. “Allah telah mengajari kami apa yang perlu kami lakukan, dan kapan kami harus melakukannya. Kami hanya bertindak sesuai dengan kehendak Allah.”

Asad benar-benar terkesan. “Pola-pola di sayapmu sangat indah. Semua kupu-kupu memiliki corak yang berbeda-beda, bukankah begitu? Mereka betul-betul berwarna-warni dan menarik perhatian!”
“Itulah bukti kesenimanan Allah yang tak tertandingi. Ia menciptakan kita satu demi satu, dengan kemungkinan cara yang paling indah,” temannya menjelaskan.

Asad menyetujuinya dengan antusias: “Tidak mungkin kita mengabaikan hal-hal indah yang telah Allah ciptakan. Ada ratusan contoh di sekeliling kita!”
Kupu-kupu setuju: “Kamu benar, Asad. Kita mesti berterimakasih pada Allah atas segala berkah ini.”

Asad melihat ke arah punggungnya. “Ayahku datang. Tampaknya kami akan segera berangkat. Luarbiasa sekali bisa bertemu denganmu. Bisakah kita berbicara lagi ketika aku datang minggu depan?”
“Tentu saja,” kupu-kupu mengangguk. “Semoga selamat di perjalanan sampai ke rumah.”
Segala sesuatu di langit dan bumi memuja Allah ... (Surat Al-Hadid, 1)

Tidakkah kalian melihat bahwa Allah mencurahkan air dari langit, dan dengannya Ia menumbuhkan buah-buahan beraneka jenis? Di pegunungan, terdapat lapisan-lapisan merah dan putih, bayang-bayang yang beranekaragam, dan batu-batu hitam legam. Manusia dan hewan, serta ternak, juga beraneka warna. Hanya pelayanNya yang berpengetahuan yang takut kepada Allah. Allah adalah Yang Maha Kuasa, Maha Memaafkan (Surat Fatir: 27-28).

Dari : harunyahya.com

Hati-Hati Jajanan Anak

Masyarakat dinilai memiliki kewaspadaan yang rendah atas kualitas jajanan anak terutama di sekolah. Hal ini mengakibatkan anak-anak terancam mengidap penyakit mulai yang ringan sampai berbahaya.

Menurut Rizal Syarief, kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB), jajanan anak sekolah tidak selamanya bersih.

Sering kali jajanan terkontaminasi oleh bakteri dan asap kendaraan bermotor. Tidak sedikit pula pedagang yang menggelar barang dagangan yang menggunakan bahan kimia berbahaya. Anak-anak umumnya tidak mengetahui kandungan jajanan tersebut.

Apalagi dalam kemasan dan warna-warni yang menarik. ''Pedagang mengetahui bahan-bahan terlarang tapi mereka tidak mau melakukan karena konsumen tidak memberikan apresiasi,'' kata Rizal.

Barang dagangan yang menggunakan bahan-bahan yang aman cenderung lebih mahal. Pasalnya, bahan yang aman tersebut memiliki harga yang jauh lebih mahal dari bahan terlarang.

Namun ketika pedagang menggunakan bahan yang aman, hal ini tidak memberi nilai tambah bagi usaha mereka. Konsumen seolah bersikap masa bodoh dengan tidak memberikan apresiasi atas usaha berjualan sehat.

Dalam jajanan anak sering kali ditemukan bakteri atau bahan kimia yang dilarang. Misalnya saja bakteri Salmonella, Shigella, dan V cholerae. Bakteri ini menimbulkan gangguan pencernaan. Biasanya ditemukan dalam es batu. Sedangkan bahan kimia yang dilarang adalah Rhodamin B, Amaranth, dan Methanyl Yellow. Ini adalah zat pewarna tekstil. Tapi masih dipergunakan untuk memberi warna cerah pada jajanan itu.

Ia menambahkan, jajanan ini diminati anak-anak. Untuk jajanan yang berada dalam kemasan merek, lebih mudah dikontrol. Pasalnya tertera nama perusahaan, tanggal kadaluarsa, dan nomor registrasi dari Badan POM. Namun yang perlu mendapat perhatian lebih tajam adalah jajanan tanpa merek.

Anak-anak sebagai konsumen, kata Lamtasing Dasusta dari Direktorat Perlindungan Konsumen Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan (Depdag), perlu dilindungi hak-haknya. Saat ini Indonesia sudah memiliki UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Menurutnya perlu ada pembinaan terhadap pedagang makanan di sekolah-sekolah. Pembinaan ini dilakukan melalui jejaring instansi terkait, seperti sekolah, Badan POM, dan Depdag. Sosialisasi juga dilaksanakan di tingkat orang tua murid serta anak didik. Sehingga mereka mengetahui jajanan yang sehat dan pedagang pun bertanggung jawab.

KPAI Kurang Perhatikan Pelanggaran Hak Anak

Kasus pelanggaran hak-hak anak makin marak, tetapi kinerja Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tumpul. Padahal, sebagai lembaga negara dan sudah diatur dalam UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak, kinerja KPAI semestinya bisa lebih maksimal dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak Indonesia.

"Sebagai lembaga negara, KPAI justru memiliki wewenang memberikan masukan kepada Presiden mengenai permasalahan seputar perlindungan dan hak anak. Ini justru kinerja KPAI terkesan tumpul. Sebaliknya, Komisi Nasional Perlindungan Anak menjadi garda terdepan dalam menangani perlindungan hukum dan pemenuhan hak-hak anak,"
kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi, di Jakarta, belum lama ini.

Dia mengatakan perlindungan dan pemenuhan hak anak merupakan tanggung jawab bersama. "Jujur saja, tugas dan fungsi Komnas PA makin berat. Setiap hari masuk 20 pengaduan mengenai pelanggaran hak-hak anak. Padahal, fungsi dan wewenang kami terbatas. Justru wewenang yang lebih luas ada pada KPAI. Seharusnya, KPAI lebih proaktif menangani persoalan-persoalan anak," kata Seto yang didampingi Sekretaris Jenderal Komnas PA Arist Merdeka Sirait.

Kebijakan
Lebih jauh Seto mengatakan keputusan Presiden (Kepres) RI Nomor 77 Tahun 2003 tentang KPAI pada Pasal 2 huruf b menyebutkan KPAI dapat memberikan laporan dan saran kepada Presiden dalam perlindungan anak. Namun pada kenyataannya KPAI tidak pernah memberikan masukan agar kebijakan-kebijakan pemerintah dapat mengarah kepada pemenuhan hak anak Indonesia.

Kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai perlu ada dalam pemenuhan hak anak Indonesia, antara adanya legal standing atau hak memaksa ketika terjadi pelanggaran terhadap hak anak.
<"Komnas PA sendiri sering merasa terhambat dalam menangani beberapa kasus anak karena tidak adanya legal standing," katanya.

Selain itu, menyangkut tata cara dan keabsahan pengangkatan anggota KPAI. Setelah setahun lahirnya UU 23/2002, KPAI yang diamanatkan dalam Pasal 74,75, dan 76, masih belum terbentuk lantaran belum keluarnya Kepres yang disyaratkan dalam UU. Namun, anggaran untuk pembentukan dan fasilitas lainnya sudah tersedia dalam APBN.


Friday, July 25, 2008

Air Susu Ibu Versus Susu Botol

Memberikan air susu ibu atau susu botol memang masih menjadi dilema berat bagi ibu bekerja. Namun, sejauh memungkinkan, para peneliti membuktikan bahwa memberikan susu murni alias ASI, kenyataannya jauh lebih menguntungkan dibanding dengan susu botol.

Salah satu penelitian menyebutkan, bayi yang mendapatkan air susu ibu (ASI) memiliki rasa aman lebih tinggi, terutama ketika tidur. Setidaknya, ia akan terbebas dari bahaya "tertindih".

Penjelasan itu dikemukakan Emma Kitching dari Universitas Durham kepada BBC News. Menurut dia, ibu yang memberikan ASI memiliki kewaspadaan lebih tinggi terhadap keamanan bayi. Secara alamiah ia akan menempatkan diri pada posisi yang aman bagi si bayi.

Dalam arti, secara tidak disadari, si ibu akan menempatkan diri pada posisi tidur yang "melingkari" si bayi. Ia melindungi si bayi dengan meletakkan kepala si bayi tepat di dada, kemudian "mengunci" si bayi dengan lutut yang diletakkan di bawah kaki mungil bayi.

Sementara ibu yang memberikan susu botol, tanpa disadari akan meletakkan diri sejajar dengan si bayi atau "adu kepala". Dalam arti, kepala si ibu berada tepat satu level dengan kepala si bayi. Lebih parah lagi, tak jarang pula si ibu justru mengambil posisi berbalik dan memunggungi si bayi.

Kesimpulan Emma Kitching diperoleh setelah meneliti sekitar 40 pasangan dan memfilmkan mereka sepanjang malam. Diperoleh kesimpulan, ibu yang memberi ASI secara otomatis akan menempatkan diri pada posisi yang paling aman bagi si bayi. Hal seperti ini, kata Kitching, tidak terjadi pada ibu yang memberi susu botol. "Ibu yang memberikan ASI akan lebih waspada dan selalu memberikan lingkungan yang protektif bagi si bayi," katanya.

Kedekatan sesungguhnya
BBC.co.uk mengatakan, sikap protektif akan muncul dengan sendirinya karena pada saat menyusui akan tercipta kedekatan yang sesungguhnya antara si ibu dan si bayi. Hal itu masih ditambah kontak fisik yang terjadi secara langsung antara ibu dan anak melalui belaian atau usapan lembut si ibu.

Ikatan perasaan yang begitu kuat ini akhirnya membuat hubungan ibu dengan si bayi terjalin secara alamiah. Selain itu, kondisi ini juga memungkinkan terjadinya rasa saling memahami meski keduanya menggunakan "bahasa" yang berbeda. Pada tahap ini pula komunikasi antara ibu dan anak akan tercipta dengan lebih baik.

Lebih jauh, para peneliti mengatakan, jika lebih banyak ibu yang memberikan ASI, setidaknya sekitar 10 hingga 15 persen masalah obesitas akan terkurangi. Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan memberi ASI eksklusif selama enam bulan pertama. "Penemuan kami menunjukkan ASI berkaitan erat dengan menurunnya risiko kegemukan di masa kanak-kanak," kata Dr John Reilly, peneliti dari Fakultas Masalah Nutrisi Universitas Glasgow kepada BBC News.

Kesimpulan itu ia peroleh dengan meneliti 32.000 anak. Ditemukan obesitas pada anak-anak yang mendapatkan ASI 30 persen lebih rendah dibanding mereka yang tidak mendapat ASI. Penelitian yang dilakukan selama tiga tahun itu juga menunjukkan, 4,5 persen anak yang diberi susu botol akan mengalami obesitas pada umur lima atau enam tahun. Sedangkan kasus kegemukan pada bayi yang diberi ASI hanya sekitar 2,8 persen. BBC.co.uk menjelaskan, kurangnya risiko obesitas terjadi karena ASI secara otomatis membantu memobilisasi lemak yang tersimpan di dalam tubuh.

Sebelumnya, tahun 2001, mengutip jurnal American Medical Association, BBC mengatakan, bayi yang diberi ASI cenderung lebih langsing di masa remajanya nanti. "Karena itu, ASI juga potensial dan sangat berguna sebagai strategi populasi dalam mencegah obesitas," kata Dr John Reilly. Brenda Phipps dari National Childbirth Trust menegaskan, ASI masih tetap yang terbaik.

Alasan utama adalah karena ASI secara otomatis akan diproduksi oleh ibu yang melahirkan. Karena itu tidak harus dibeli. Kandungan dan nutrisi ASI ini sangat dibutuhkan oleh bayi pada enam bulan pertama. ASI mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi. Antibodi ini sebenarnya diciptakan oleh si ibu sebagai respons atas kuman yang muncul di dalam ASI.

Karena itu, ASI sekaligus mengurangi risiko bayi terkena alergi seperti eksema, asma, diabetes anak-anak, serta infeksi telinga. Sementara bagi ibu, meski tidak berarti membebaskan, ASI mengurangi risiko terkena kanker ovarium maupun payudara.

Walau terbukti sangat bermanfaat, wanita kulit putih tidak tertarik. Memang 69 persen kaum wanita bersedia memberi ASI. Namun, 21 persen di antara mereka berhenti pada malam keempat dan 36 persen berhenti pada minggu keenam.

Masih menurut penelitian BBC, hanya 67 persen wanita kulit putih yang bersedia memberi ASI. Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan perempuan Asia atau Afrika, tepatnya kulit hitam. Pemberian ASI pada perempuan Asia mencapai 87 persen, sementara kulit hitam 95 persen.

ASI dan susu botol
Untuk menyiasati pemberian ASI, banyak ibu bekerja yang kemudian mencoba mengombinasikan ASI dengan susu botol. Kombinasi seperti ini memang tidak dilarang. Namun, harus dilakukan dengan sangat hati-hati. ASI tercipta sebagai respons langsung atas kebutuhan makan si bayi. Karena itu, memberikan susu botol di tengah-tengah pemberian AS dikhawatirkan memengaruhi persediaan ASI.

Walau begitu, kombinasi ini masih memungkinkan sejauh dikonsultasikan sungguh-sungguh dengan ahli kesehatan. Namun, akan jauh lebih baik jika diberikan pada saat pemberian ASI sudah benar-benar mapan sehingga ASI tidak terkena dampak dari susu formula. Saat terbaik penggabungan ini setelah minggu kelima atau keenam. Selain itu, disarankan memberikan ASI terlebih dulu baru susu botol untuk mencegah berkurangnya jumlah pasokan ASI.

Thursday, July 24, 2008

Software Anak, KIDS ABACUS 2.0


Program edukasi yang pas untuk anak-anak dibawah 5 tahun. Anak-anak dengan mudah belajar berhitung dengan beragam contoh gambar. Disertai dengan pelafalan dalam bahasa Inggris.

Jenis : Freeware
Ukuran : 2,6 MB
Persyaratan : Windows 98/ME/2000/XP
Pembuat : Caltrox Software
Web : www.caltrox.com


Download

Ketika Anak Bertanya Soal Seks

Sebagian besar orangtua merasa rikuh dan tidak mengerti kapan dan bagaimana harus memulai jawaban yang berkaitan dengan reproduksi, terutama di negara-negara Timur seperti Indonesia. Masih banyak orangtua beranggapan, membicarakan masalah seks, apalagi kepada anak-anak, adalah tabu, kotor, dan tidak pantas.

Hal tersebut diakui salah seorang psikolog kenamaan Prof Dr Sarlito W Sarwono Psi. Menurutnya, ada beberapa faktor penghambat pendidikan seksual pada anak antara lain seks masih tabu dibicarakan secara terbuka, orangtua tidak mempunyai pengetahuan yang tepat, merasa malu dan jengah membicarakan seks dengan anak. Mereka berharap anak akan belajar dan tahu sendiri.

Anakpun menjadi lebih banyak mendapatkan informasi terhadap hal-hal yang berhubungan seksualitas melalui program televisi, video games atau internet, bahkan dari bacaan seperti majalah.

Di Inggris, lebih dari sepuluh persen anak-anak usia 11 sampai 18 tahun ternyata senang ngobrol tentang seks secara terbuka di internet. Demikian terungkap dalam studi yang dibesut oleh London School of Economics. Selain itu, seperti dilansir Telegraph.co.uk, studi tahunan bertajuk 'Mobile Life' ini juga mengungkap bahwa 28 persen anak muda mengakui pernah mengakses situs porno. Bahkan, demi mengakses konten yang tidak patut, kebohongan pun kadang dihalalkan. Laporan ini menunjukkan 49 persen anak-anak berbohong pada orang tuanya mengenai apa yang sebenarnya mereka lakukan di internet.>

Tanpa orangtua sadari, seksualitas anak berkembang sejak dini. Coba perhatikan bayi. Bayi menyusu karena dia merasa nikmat. Pada masa itu pusat kenikmatan berada di mulut atau oral. Sejalan usia, makin berkembang otot-ototnya sehingga anak senang dipeluk, ditimang. Di masa itu pusat kenikmatan ada di otot. Bila perkembangannya terhambat, mereka akan mengalami masalah seksual.

Namun, banyak orangtua yang tidak sanggup memberikan pendidikan seks di rumah. Alasannya, mereka tidak tahu apa yang harus dan layak disampaikan, mereka tidak tahu bagaimana harus mulai berbicara perihal seks, dan banyak orangtua beranggapan, sesuatu yang berkaitan dengan seks itu porno dan tabu.

Itu sebabnya, saat orangtua ditanya anak tentang seks umumnya tidak dapat berbicara, menjawab dengan marah, mengganggap anak tidak sopan sehingga mematahkan keingintahuan anak tentang seks yang ia rasakan.

Kalau orangtua malu atau tabu dalam memberikan pendidikan seks, bagaimana anak bisa memahami permasalahan itu dengan baik? Anda tentu tidak ingin putra putri yang beranjak remaja mendapat PMS, terinfeksi HIV, atau melakukan hubungan seksual pranikah. Jangan sampai masa depan mereka terenggut karena kehamilan pranikah atau kehamilan yang tidak diinginkan, yang bisa berlanjut pada aborsi, bahkan dapat berujung pada kematian.

Dibarengi Pendidikan Moral
Untuk mencegah dan menanggulangi akibat yang mungkin timbul karena perubahan pandangan dan perilaku seksual remaja, Prof. Wimpie (Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali) mewanti-wanti orangtua untuk memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Perhatian dan pengawasan orangtua harus diberikan secara memadai, termasuk dalam hal seksualitas. Tentu mutlak dituntut contoh nyata orangtua dalam hidup sehari?hari.
  2. Bekali remaja dengan pengetahuan seksualitas yang benar dan bertanggung jawab.
  3. Remaja perlu mendapat pendidikan moral dan agama yang relevan dengan kehidupan mereka.
  4. Ingatlah bahwa seksualitas berkembang sejak masa bayi, bahkan di dalam kandungan. Seharusnya perhatian orangtua tentang seksualitas anaknya sudah diberikan sejak dini, tidak hanya setelah remaja.
  5. Berikan lingkungan yang bersih dari unsur seksual yang bersifat merangsang dan merugikan remaja. Ini tidak mudah karena banyak faktor dan pihak terlibat.
  6. Kegiatan positif perlu disediakan bagi remaja agar mereka terlibat aktif di dalamnya, sehingga tidak larut dalam rangsangan seksual yang merugikan.
  7. Semua pihak yang terlibat dalam penanganan masalah seksual remaja hendaknya meningkatkan tanggung jawabnya, sehingga usaha yang dilakukan tidak malah mendorong remaja untuk makin berani tenggelam dalam aktivitas seksual yang tidak sehat, yang dapat menimbulkan dampak buruk lebih jauh.
  8. Bagi remaja yang sudah terbiasa melakukan aktivitas seksual, usahakan agar menghentikan aktivitas yang membangkitkan dorongan seksual sehingga tidak berlanjut menjadi hubungan seksual.
  9. Bagi remaja yang sudah terbiasa melakukan hubungan seksual, berupayalah untuk menghentikan. Kalau tidak mampu menghentikan, cegah agar tidak terjadi kehamilan dan tidak terjadi penularan Penyakit Menular Seksual (PMS).
  10. Kalau timbul gangguan atau masalah seksual, yang menyangkut segi biologis, fisiologis, dan psikoseksual, segeralah berkonsultasi dengan tenaga ahli.
Prof. Wimpie memberikan cara sederhana untuk menyampaikan pendidikan seks kepada anak-anak:
  1. Berbicaralah dengan cara yang wajar, seperti berbicara tentang hal yang lain.
  2. Hindari gaya seperti mengajar di sekolah.
  3. Pembicaraan hendaknya tidak hanya terbatas pada fakta biologis, melainkan juga tentang nilai, emosi, dan jiwa.
  4. Jangan khawatir Anda telah menjawab terlalu banyak terhadap pertanyaan anak. Mereka akan selalu bertanya tentang apa yang mereka tidak mengerti.
  5. Anak-anak usia prasekolah juga perlu tahu bagaimana melindungi diri dari penyimpangan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa. Ini berarti bahwa orangtua harus memberitahu anak bahwa mangatakan "tidak" kepada orang dewasa bukanlah sesuatu yang dilarang.
  6. Jangan menunggu sampai anak mencapai usia belasan tahun untuk berbicara tentang masa pubertas. Mereka harus sudah mengetahui perubahan yang terjadi pada masa sebelumnya.
  7. Berilah suasana dan kesempatan agar anak merasa bebas dan aman mengajukan pertanyaan tentang seksualitas.
  8. Andaikata orangtua tidak dapat menjawab pertanyaan anak, jangan malu mengatakan "tidak tahu". Kemudian mintalah bantuan atau penjelasan dari orang lain yang mengetahui.
  9. Setelah berbicara atau menjawab pertanyaan anak, ujilah apakah jawaban itu memang telah dimengerti. Berilah kesempatan kepada anak untuk menanyakan lagi kalau kemudian muncul pertanyaan baru.
  10. Kehidupan seksual orangtua sangat diperlukan sebagai contoh nyata bagi anak ketika berbicara tentang seksualitas.

Wednesday, July 23, 2008

Selamat Hari Anak Nasional

Pagi ini sekitar 15.000 anak-anak akan merayakan Hari Anak Nasional (HAN) bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu di Taman Mini Indonesia Indah.

Tapi bagaimana dengan jutaan lainnya yang ada di pinggiran, yang hingga kini belum bisa tersenyum seperti teman-teman lainnya?

Berapa banyak anak dalam usia masih amat belia sudah harus menanggung beban hidup amat berat, baik fisik maupun mental, yang menghambat proses tumbuh kembang anak secara optimal. Belum lagi, anak-anak yang kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orangtuanya, bahkan hidup tanpa keluarga, yang kemudian mendapat tindak kekerasan fisik, psikis, maupun seksual. Anak-anak kurang beruntung ini banyak kita jumpai di jalanan, tidur di pasar, di emper toko, atau stasiun kereta api, hidup menggelandang, mengais rezeki melalui aktivitas kehidupan di sekitarnya.

Kerasnya hidup yang harus dihadapi sering menyeret mereka untuk melakukan berbagi tindak kriminal sehingga pada usia yang amat belia sudah harus berurusan dengan aparat penegak hukum. Tak jarang mereka harus meringkuk di penjara tanpa perlindungan semestinya, kemudian mendapat perlakuan sewenang-wenang bagai narapidana dewasa lainnya.

Ratusan ribu anak desa yang terperangkap sindikat perdagangan anak. Mereka, yang seharusnya masih bersekolah dengan gembira, terpaksa harus pergi merantau jauh ke kota besar, lalu dipaksa menjual diri di tempat-tempat hiburan seperti kelab-kelab malam, diskotek atau panti pijat.

Menurut catatan Komisi Nasional Perlindungan Anak, jumlah anak yang terperangkap perdagangan anak pada tahun 2006 ”hanya” 42.771 orang, meningkat menjadi 745.817 orang tahun 2007, dan akhir Juni 2008 mencapai lebih dari 400.000 orang. Sungguh, situasi yang amat menyedihkan.

Tidak hanya itu. Dalam dunia pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak, juga sering ditemui kekerasan dalam berbagai bentuk. Misalnya, sarana-prasarana yang tidak memadai seperti gedung sekolah yang bocor atau ambruk, kurikulum terlalu padat, PR bertumpuk, bullying yang mencekam, guru yang galak, evaluasi belajar yang cenderung lebih untuk ”kepentingan terbaik” bagi pemimpin daripada untuk siswa, semakin membuat anak-anak stres dan berkembang menjadi penyandang school-phobia. Belum lagi adanya lebih dari 20 juta anak yang terpaksa putus sekolah karena berbagai faktor.

Di bidang kesehatan, selain gizi buruk, berbagai penyakit pun kini bermunculan kembali menerjang ratusan ribu anak mungil, seperti TBC, malaria, muntaber, flu burung, atau HIV/AIDS. Belum lagi anak-anak yang terpapar asap tembakau karena mengisap sekitar 4.000 racun kimia dengan tiga komponen utama yang berbahaya, yaitu nikotin, tar, dan karbon monoksida, sementara negara membiarkan kekerasan ini dengan ”memberi kebebasan” industri rokok menghancurkan kesehatan anak-anak. Kehidupan remaja dikepung iklan yang kian gencar, membujuk para remaja untuk menjadi perokok aktif. Hingga kini, Indonesia masih tercatat sebagai satu-satunya negara di Asia Pasifik yang belum meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control.

Inilah berbagai tindak kekerasan yang dialami anak-anak dan dilakukan secara sistematis oleh berbagai pihak, termasuk negara, media massa, masyarakat, dan orangtua. Sampai kapan anak-anak kita kehilangan masa kanak-kanaknya yang indah.

Selamat Hari Anak Nasional.

Tuesday, July 22, 2008

Asah Ketrampilan Sosial Anak

Beberapa anak sedang bersepeda bersama di taman tampak gembira, saling bercanda diiringi tawa. Dina memperhatikan suasana itu dari tempatnya berdiri. Ada keinginan untuk bergabung dan bermain bersama, tapi bocah berusia empat tahun itu tampak malu. Melihat itu, sang ibu yang berada di sampingnya berkata, "Ayo, sana main sama teman-teman kamu." Tapi Dina langsung menggelengkan kepalanya.

Apakah Anda pernah berada dalam situasi serupa dan bertanya-tanya bagaimana caranya agar balita Anda bisa bermain bersama teman sebayanya?

Menurut Yelia Dini Puspita MPsi dari Lembaga Psikologi Terapan (LPT) UI, hubungan pertemanan pada masa kanak-kanak akan menjadi dasar bagi interaksi sosial pada tahap-tahap usia selanjutnya. Jadi, sedini mungkin anak dapat diarahkan untuk bersosialisasi, seperti bermain dengan teman sebaya. Kelompok sebaya ini disebut juga kelompok bermain, dimana anak-anak berkumpul untuk bermain bersama.

Kelompok bermain biasanya akan terbentuk dengan sendirinya. Beberapa faktor yang dapat menentukan terbentuknya kelompok bermain antara lain kesamaan lingkungan tempat tinggal, kesamaan aktivitas dan kesamaan minat.

Nah, orangtua hendaknya peka terhadap kondisi dan kebutuhan anak. Perlu dipahami bahwa setiap anak berbeda-beda karakternya. Ada anak yang supel dan mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Ada pula yang sulit masuk ke dalam suatu lingkungan, misalnya anak yang pemalu.

Hindari memaksa anak untuk bergabung dengan teman-temannya, apalagi memarahinya. Justru, bersikap empati terhadap anak akan lebih membantu. Orang tua dapat mengatakan pada anak "Kakak belum siap ya untuk main sama-sama, kalau begitu kita duduk di sini dulu yuk sambil melihat teman-teman. Nanti kalau sudah siap kakak bisa bergabung." Atau jika orang-orang yang dihadapi belum dikenal oleh anak, orangtua dapat mengajaknya berkenalan sambil memberi contoh, misalnya dengan mengatakan "Kakak belum kenal ya dengan teman-teman? kita kenalan dulu yuk". Yang penting, terus berikan motivasi pada anak tanpa memaksanya.

Banyak sekali manfaat yang bisa dipetik jika anak bermain bersama teman-temannya. Dengan bermain bersama, anak dilatih untuk mengembangkan berbagai aspek dalam diri, terutama keterampilan sosialnya, seperti kemampuan berbagi, bergantian, empati, kemampuan kerjasama dengan teman, bahkan dapat mengasah kemampuan kepemimpinan.

Anak juga akan belajar menghadapi serta mengatasi kondisi emosi yang sulit, seperti rasa marah yang timbul ketika terjadi konflik dengan teman, ataupun rasa sedih dan kecewa ketika teman tidak mau bermain dengannya.

Anda pernah melihat anak Anda bermain masak-masakan bersama teman-temannya? Anda takjub bukan dengan daya imanjinasinya? Si kecil Anda bisa berperan sebagai koki yang pintar memasak aneka masakan. Ya, dengan bermain bersama, anak dilatih mengembangkan kemampuan kognitifnya, melalui permainan bermain peran misalnya (masak-masakan, sekolah-sekolahan, dll), anak dilatih mengembangkan imajinasinya.

Tak hanya itu, kemampuan motorik anak juga dapat lebih berkembang dengan bermain bersama, misalnya melalui permainan petak jongkok, kejar-kejaran, atau bermain sepeda.

Peran orangtua sangat penting agar anak terlibat dalam kelompok bermain yang tepat dan sesuai. Selain memberikan kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi, orangtua juga perlu mengawasi aktivitas anak. Ada baiknya orangtua mengenal teman-teman anak serta berbagai aktivitas yang mereka lakukan, sehingga dapat mengetahui dan mengontrol aktivitas anaknya.

Walau begitu, jangan pula terlalu membatasi anak. Bagaimana pun orangtua tidak dapat menciptakan lingkungan yang "steril" bagi anak. Anak mungkin saja mendapatkan pengaruh yang buruk dari teman, misalnya tiba-tiba saja Anda terperajat kala mendengar buah hati Anda mengucapkan kata-kata kasar setelah ia bermain dengan teman-temannya. Daripada sekedar melarang anaknya bermain atau terlalu memilih-milih dalam berteman, akan lebih bijak jika orang tua mengembangkan nilai-nilai moral yang kuat di rumah.


Monday, July 21, 2008

Melarang Anak Dengan Dongeng

Berdasarkan penelitian yang diadakan terhadap para ibu di Indonesia, terungkap bahwa mereka memiliki satu kata yang paling mereka sukai, tapi justru dibenci anak-anak, yaitu kata 'jangan'.

"Ibu suka melarang anak jangan main air, jangan lari-lari, jangan pegang-pegang, dan sebagainya. Sementara, ayah memperbolehkan semua hal," ujar Putri Suhendro, pendongeng cerita anak dalam acara pameran Indonesia International Motor Show di Jakarta Convention Center, Jumat (Kompas 19/7).

Kata 'jangan' dan berbagai nasihat lainnya, menurut Putri, sering diselipkan para ibu saat mendongeng. Akibatnya, anak seringkali bosan mendengar berbagai nasihat ini. "Padahal, otak anak sudah berkembang jadi jutaan sel, jadi cara berpikirnya sudah mulai nalar, tahu bahwa ia harus hati-hati kalau lantai licin dan sebagainya," lanjut Putri.

Agar acara mendongeng bisa sukses, Putri menyarankan untuk membagi anak-anak yang akan didongengi dalam dua kelompok umur, yaitu umur 4-6 tahun dan 7-10 tahun. Berikut ini trik mendongeng untuk kedua umur tersebut.

Usia 4-6 tahun
Lama bercerita cukup lima menit. Lebih dari itu, konsentrasi anak akan buyar dan ia akan mengalihkan perhatian pada hal lain.Cukup menampilkan 1-2 tokoh dalam cerita yang Anda berikan, agar ia tidak bingung membedakannya.Pandang mata mereka satu per satu, agar mereka merasa mendapat perhatian yang adil dari Anda. Jadi, mereka tidak mencari ulah untuk mendapatkannya.
Usia 7-10 tahun
Lama bercerita cukup tujuh menit. Maksimal tokoh yang ditampilkan adalah empat tokoh.
Putri menambahkan, jangan memberi kesimpulan cerita di akhir dongeng. Sebab, mendongeng bukan berarti memberi nasihat. Kalaupun ingin menyelipkan pesan mendidik, orangtua bisa memancingnya. Misalnya dengan mengatakan, "Aku mau makan sambil berbunyi seperti gajah, ah. Boleh, enggak ya?" Kalau anak menjawab tidak, itu berarti pesan yang Anda sampaikan sudah diterima olehnya.

Kalau anak berulah saat Anda didongengi, kalau memungkinan untuk memangku atau menggendongnya sambil bercerita, lakukanlah. Pangkuan, gendongan dan pelukan orangtua amat berarti bagi anak, dan membuatnya selalu dekat dengan Anda. "Pinjam nama si anak untuk dijadikan nama tokoh cerita, atau beri ia tugas, misalnya untuk memegang boneka yang sedang diceritakan," tuturnya.

Soal waktu bercerita, fleksibel saja. Misalnya, buat kesepakatan untuk mendongeng setiap hari Senin. Agar anak lebih terlibat dan penasaran pada hari-H, Anda bisa merahasiakan dulu topiknya. Lalu, beberapa hari sebelum hari-H, katakan bahwa topiknya adalah tentang gajah, dan minta ia mengumpulkan semua gambar tentang gajah.

Kalaupun ekspresi Anda datar saat bercerita, Putri menyarankan untuk tidak berkecil hati. Sebab, anak-anak akan memaklumi. Yang penting, Anda harus berani untuk memulai mendongeng, sambil mengingatkan diri sendiri, yang Anda lakukan ini akan memberi manfaat besar bagi anak.

"Selain itu, jangan ambisius untuk mendongeng dalam waktu lama. Masih ada waktu 365 hari untuk melakukannya, kok," kata penyiar radio ini. Jika di rumah anak juga diasuh oleh babysitter atau pembantu, sebaiknya cari tahu dulu bagaimana latar belakangnya. Sebab, bagaimana pun, sebagian besar waktu anak dihabiskan bersamanya.

"Beritahu pada pengasuh agar tidak memberikan cerita yang menakut-nakuti. Sebab, ada pengasuh yang senang bercerita agar anak takut pada setan, satpam, atau bahkan jijik pada berbagai hal. Tujuannya, agar dia bisa tenang nonton sinetron atau tak perlu repot membersihkan tangan anak," papar Putri sambil menambahkan, anak sudah bisa didongengi sejak masih dalam kandungan.

Kumpulan cerita dapat didownload disini

Software Anak, Math4Kids

Math for Kids adalah freeware untuk mengajarkan anak belajar berhitung dalam bentuk permainan yang menarik sehingga anak tidak mudah bosan. Penggunaannya pun cukup sederhana, cukup mengekstrak file zip hasil download dan tidak perlu menginstal.

Permainan ini teramat sederhana memang, tapi lumayan bagus untuk sarana belajar anak

Download
Software lain dapat didownload disini.

Cerita Anak, Kera Menjadi Raja

Sang Raja hutan "Singa" ditembak pemburu, penghuni hutan rimba jadi gelisah. Mereka tidak mempunyai Raja lagi. Tak berapa seluruh penghuni hutan rimba berkumpul untuk memilih Raja yang baru.

Pertama yang dicalonkan adalah Macan Tutul, tetapi macan tutul menolak. "Jangan, melihat manusia saja aku sudah lari tunggang langgang," ujarnya.
"Kalau gitu Badak saja, kau kan amat kuat," kata binatang lain.
"Tidak-tidak, penglihatanku kurang baik, aku telah menabrak pohon berkali-kali."
"Oh…mungkin Gajah saja yang jadi Raja, badan kau kan besar..", ujar binatang-binatang lain.
"Aku tidak bisa berkelahi dan gerakanku amat lambat," sahut gajah.

Binatang-binatang menjadi bingung, mereka belum menemukan raja pengganti. Ketika hendak bubar, tiba-tiba kera berteriak, "Manusia saja yang menjadi raja, ia kan yang sudah membunuh Singa".
"Tidak mungkin," jawab tupai.
"Coba kalian semua perhatikan aku…, aku mirip dengan manusia bukan ?, maka akulah yang cocok menjadi raja," ujar kera.

Setelah melalui perundingan, penghuni hutan sepakat Kera menjadi raja yang baru. Setelah diangkat menjadi raja, tingkah laku Kera sama sekali tidak seperti Raja. Kerjanya hanya bermalas-malasan sambil menyantap makanan yang lezat-lezat.

Penghuni binatang menjadi kesal, terutama srigala. Srigala berpikir, "bagaimana si kera bisa menyamakan dirinya dengan manusia ya?, badannya saja yang sama, tetapi otaknya tidak".
Srigala mendapat ide. Suatu hari, ia menghadap kera. "Tuanku, saya menemukan makanan yang amat lezar, saya yakin tuanku pasti suka. Saya akan antarkan tuan ke tempat itu," ujar srigala.
Tanpa pikir panjang, kera, si Raja yang baru pergi bersama srigala. Di tengah hutan, teronggok buah-buahan kesukaan kera. Kera yang tamak langsung menyergap buah-buahan itu. Ternyata, si kera langsung terjeblos ke dalam tanah. Makanan yang disergapnya ternyata jebakan yang dibuat manusia. "Tolong…tolong," teriak kera, sambil berjuang keras agar bisa keluar dari perangkap.

"Hahahaha! Tak pernah kubayangkan, seorang raja bisa berlaku bodoh, terjebak dalam perangkap yang dipasang manusia, Raja seperti kera mana bisa melindungi rakyatnya," ujar srigala dan binatang lainnya. Tak berapa lama setelah binatang-binatang meninggalkan kera, seorang pemburu datang ke tempat itu. Melihat ada kera di dalamnya, ia langsung membawa tangkapannya ke rumah.

Pesan Moral : Perlakukanlah teman-teman kita dengan baik, janganlah sombong dan bermalas-malasan. Jika kita sombong dan memperlakukan teman-teman semena-mena, nantinya kita akan kehilangan mereka.

Dari : www.e-smartschool.com

Sunday, July 20, 2008

Sebab-sebab Bayi Menangis

Biasanya saat si bayi baru menangis, para ayah stres bukan kepalang. Sebab, mereka tidak tahu bagaimana menenangkan buah hatinya.

Padahal, ujar Cecilia Koh, seorang bidan kawakan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di Inggris dan Malaysia, tangis bayi adalah cara si kecil berkomunikasi, seperti dikutip www.parentwonder.com. Memang sedikit membingungkan. Tapi tenang saja, Anda bisa simak beberapa alasan mengapa bayi menangis!

Aku lapar!
Tangis lapar pecah bila Anda menyetop masuknya makanan ke mulut bayi. Kadang-kadang, ia protes dan minta disuapi lagi. Acapkali, si bayi mengganti tangisnya dengan menutup mulutnya. Jadi, Anda musti membuka rahang atas bayi dengan lembut dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya.


Aku basah atau kotor!
Ketika alas tidurnya basah kena ompol atau pup, bayi akan menangis. Tapi, ada bayi yang cuek saja hingga Anda menciumnya atau mengendong si kecil.

Aku kedinginan atau kepanasan!
Semua bayi tidak suka telanjang dan mereka tidak bisa tidur bila tubuhnya dingin, utamanya kaki mereka dingin. Jadi, Anda bisa memakaikan baju hingga menutupi seluruh kakinya, maka dia akan berhenti menangis. Kadang kala dot pun bisa menenangkan si kecil.

Kebanyakan bayi tidak suka hawa terlalu panas. Nah, Anda bisa mengenalinya lewat wajahnya yang berkeringat.

Aku ingin dipeluk!
Bayi-bayi memerlukan intensitas pelukan sangat banyak. Jadi, tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak memeluk si kecil.

Aku nggak nyaman!
Biasanya, bayi terganggu dalam kondisi atau posisi tertentu. Semakin besar, bayi akan mendesak dirinya hingga terjepit di tempat tidur mungilnya, sehingga Anda pun musti turun tangan membetulkan posisi di bayi. Aku sakit!Tangisan bayi yang sedang sakit lebih heboh dibanding tangisan lapar atau frustasi. Si kecil pun tampak lesu dan Anda pun segera membawanya ke dokter.

Aku nggak mau lagi!
Bayi terlalu banyak stimulasi suara dan seringnya beralih dari tangan ke tangan, ia akan menangis untuk mengatakan, "Cukup!" Beberapa bayi akan mengalami mimpi buruk semalaman akibat terlalu banyak stimulasi.

Aku bisa diam lho!
Sejak dalam kandungan, bayi tidak bisa diam. Tapi, banyak orangtua baru yang berusaha membuat ketenangan dengan berbicara bisik-bisik dan jalan berjinjit saat bayi tertidur lelap daripada anaknya bangun dan menangis kencang. Padahal, Anda bisa menenangkan dengan memperdengarkan si bayi musik yang lembut.

Popok Kain Lebih Sehat untuk Bayi


BAGI pasangan yang baru memiliki anak, terlebih anak pertama, urusan merawat bayi mulai dari memandikan hingga memakaikan popok mungkin akan terasa sangat merepotkan. Bingung saat memilih popok untuk si kecil apakah harus popok kain atau popok sekali pakai (disposable diaper).

Popok Kain
Popok kain banyak digunakan oleh bayi usia 0-3 bulan karena kulitnya yang masih sangat sensitif, sehingga dibutuhkan popok yang berbahan lembut. Pilihlah yang berbahan katun, karena bahan ini mempunyai kemampuan dalam menyerap keringat dengan baik sehingga nyaman dipakai pada kondisi cuaca yang panas.

"Popok biasa atau yang terbuat dari kain katun adalah pilihan terbaik untuk menghindari timbulnya alergi pada kulit bayi," saran Bidan Suwarni seorang bidan senior yang sudah berpraktik selama lebih dari 30 tahun. Walau dianggap kurang praktis, popok kain dinilai lebih ramah lingkungan karena dapat dibersihkan ulang.

Ia juga menambahkan agar tidak memakaikan gurita, karena ternyata dapat menyebabkan sesaknya pernafasan si kecil. Sama sekali tidak benar menganggap gurita bisa membuat perut bayi terjaga dan menghangatkannya.

Popok Sekali Pakai (Disposable Diaper)
Banyak orangtua merasa senang dengan inovasi popok modern ini. Karena disposable diaper dianggap sebagai solusi tepat untuk masalah pipis dan buang air besar pada bayi. Cocok untuk anak usia 4-19 bulan, karena pada usia itu anak mulai aktif dan banyak bergerak.

"Boleh-boleh saja menggunakan popok sekali pakai kalau ingin praktis. Tapi pilih bahan yang benar-benar lembut dan cocok di kulit anak sehingga tidak menimbulkan alergi nantinya. Yang ditakutkan, ya alerginya itu," jelas perempuan lulusan sekolah bidan RSIA Budi Kemuliaan ini.


Friday, July 18, 2008

Bila Anak Takut Disuntik

Bayi dan balita seringkali menangis ketika disuntik. Padahal, rata-rata bayi dan balita menerima sekitar 20 suntikan vitamin maupun imunisasi sampai usia 2 tahun. Anak-anak yang menderita alergi, asma atau diabetes, bahkan bisa lebih banyak lagi. Rasa takut terhadap suntikan yang dialami oleh anak-anak bisa menyebabkan meningkatnya rasa stres, sehingga trauma ketika melihat jarum suntik. Sebagai ibu, Anda harus bisa mengantisipasi ketakutan itu. Ada beberapa cara menenangkan bayi yang akan mendapatkan suntikan.

Tetap tenang.
Meskipun bayi belum dapat bicara, mereka dapat merasakan cemas dan takut, terutama yang dirasakan oleh orangtua mereka. Bila Anda mulai merasa cemas, ambil napas panjang dan lemaskan otot-otot Anda. Bila Anda tidak bisa tenang, pertimbangkan untuk meminta bantuan kerabat atau keluarga untuk membawa anak Anda ke dokter.

Bawa benda kesayangan anak.
Boneka binatang atau selimut favorit dapat menjadi pengalih perhatian selama proses penyuntikan. Apabila bayi Anda biasa menggunakan dot atau minum dari botol, bisa ditawarkan pada saat penyuntikan.

Peluk bayi Anda.
Tenangkan bayi Anda dengan pelukan dan elusan selama penyuntikan. Bersenandung dengan pelan atau bisikkan kata-kata yang menenangkan. Suara Anda juga dapat membuat bayi Anda merasa aman.

Untuk mengurangi rasa takut dan stress suntikan pada anak-anak yang lebih besar, Anda bisa melakukan:

Berikan penjelasan.
Jangan pernah berbohong kepada anak. Sebaliknya, jelaskan bahwa suntikan dapat melindungi dirinya. Yakinkan anak Anda bahwa jarum suntik adalah salah satu cara agar obat-obat tertentu dapat masuk ke dalam tubuh untuk mencegah penyakit. Jujur dan katakan pada anak Anda bahwa suntikan itu mungkin akan terasa sakit. Bandingkan rasa sakit itu dengan gigitan nyamuk, dan tekankan bawa rasa sakit itu akan berlangsung selama beberapa detik saja.

Berikan peringatan dini.
Katakan kepada anak, ia akan disuntik. Anak yang sudah diberitahu akan lebih siap menerima suntikan. Yakinkan bahwa dia akan baik-baik saja. Tempat praktek medis, terutama yang berada di dalam rumah sakit, biasanya terasa menakutkan bagi anak-anak. Yakinkan anak Anda bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan dan bahwa Anda akan ada di samping mereka. Selain itu, ingatkan mereka bahwa tugas utama dokter dan suster adalah untuk membantu anak-anak untuk tetap sehat.

Ajarkan anak Anda untuk konsentrasi pada hal lain.
Di ruang tunggu dan ruang periksa dokter, penting sekali bagi anak Anda untuk memikirkan hal-hal lain selain suntikan yang akan diterimanya. Membaca dengan suara keras, berbincang-bincang atau menonton video adalah pengalih perhatian yang baik di ruang tunggu. Tepat pada saat sebelum dia disuntik untuk mengalihkan perhatiannya adalah dengan memintanya untuk berhitung dengan suara keras pada saat disuntik. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “pada saat kamu sampai di hitungan ke lima, kamu pasti sudah selesai disuntik.” Anda dapat juga meminta anak Anda untuk menggenggam tangan Anda sebagai ganti dari menangis atau berteriak.

Tetap tenang.
Jangan biarkan anak Anda membujuk Anda untuk menunda penyuntikan. Dan, jelaskan bahwa boleh menangis bila disuntik, tapi jangan teriak-teriak dan menendang-nendang.

Berikan pujian sesudahnya.
Jangan lupa memberikan pujian setelah ia selesai disuntik. Anda juga boleh memberikan sesuatu yang istimewa pada anak Anda sebagai imbalan atas perilaku yang baik di ruang dokter.

Thursday, July 17, 2008

Google Membantu Melacak Ekspolitasi Anak

Kasus eksploitasi anak untuk pornografi semakin marak di Internet. Untuk melacak pelakunya, Google akan membantu memudahkan pencarian konten-konten yang memuat pornograf anak dengan software yang khusus dikembangkan untuk tujuan tersebut. Menurut ilmuwan peneliti di Google, Shumeet Baluja, dalam blog resmi pengelola situs pencarian itu, para "predator anak" telah menemukan arena baru untuk mengeksploitasi anak dengan adanya Internet. Oleh karenanya, ia bersama para ilmuwan di industri internet telah berusaha membangun sebuah perangkat untuk membantu melacak eksploitasi anak di internet.

Dalam artikel yang terbit 14 April 2008, Shumeet menyebut bahwa sejak Agustus 2006, ia dan rekan-rekannya telah bergabung dengan Koalisi Melawan Pornografi Anak NCMEC (The National Center for Missing and Exploited Children), sebuah lembaga perlindungan anak di AS, dan bersama perusahaan-perusahaan industri teknologi lainnya untuk membangun solusi-solusi yang menghalangi para predator memanfaatkan internet untuk mengeksploitasi atau memperdagangkan pornografi anak.

Sebagai seorang anggota kelompok peneliti Google, Shumeet menyadari bahwa NCMEC membutuhkan bantuan berupa sebagian dari hasil penelitian teknologi yang dikerjakannya. NCMEC, kata Shumeet, membutuhkan bantuan dalam mengelompokkan dan membuat penyesuaian atas banyaknya gambar dan video yang dikirimkan kepadanya melalui CyberTipline setiap minggunya atau dari para penegak hukum di seluruh penjuru negara.

Dengan perangkat yang dibangun oleh para ilmuwan Google itu, NCMEC dalam mengelompokkan dan mengindek informasi serta meneliti gambar dan video mengenai eksploitasi anak lebih efisien dan juga menyusun referensi historikal lebih efektif. Program software yang dibuat Google itu akan membantu NCMEC dapat dengan cepat dan mudah mengakses sistem ketika mereka mencoba mencari file maupun gambar mengenai pornografi anak yang melibatkan para korban yang tengah ditanganinya.

Sejak didirikan pada 1984, NCMEC telah melaporkan sedikitnya 570 ribu kasus eksploitasi anak kepada penegak hukum. Dari 140.900 kasus anak hilang yang ditangani, 124.500 anak berhasil ditemukan.

Selain Google, sebelumnya Microsoft juga mengembangkan software CETS (Children Exploitation Tracking System) yang membantu jaringan kepolisian di dunia melacak pelaku eksploitasi anak secara transnasional. Software yang dikembangkan dengan Kepolisian Kanada ini telah dipasang di Australia dan Kantor Kepolisian Republik Indonesia

Software Anak, Dressing up Dolls 2.0

Game yang memungkinkan putra-putri Anda mendandani boneka Anda dengan beragam kostum di komputer. Ada empat boneka dengan beragam kostum yang bisa dicoba, hasilnya pun bisa Anda cetak.


Jenis: freeware
Ukuran file: 1,48 MB
Persyaratan: Windows 95/98, printer
Web: www.spidercats.pwp.blueyonder.co.uk

Download

Wednesday, July 16, 2008

Premanisme TV Terhadap Anak

Beberapa waktu lalu saya mendapat email atau PM yang isinya identik :

Mari dukung petisi "Tinjau Kembali Tayangan Idola Cilik dan Tayangan-tayangan yang Tidak Sesuai dengan Usia Anak di Televisi Nasional"

Di beberapa blog termasuk MP pun saya temukan tulisan-tulisan senada. Ada yang pro dan kontra memang. Ada yang menganggap acara Idola Cilik sebagai ajang pencarian bakat dan ada pula yang menganggap itu sebagai ekspolitasi anak untuk kepentingan komersial.

Saya pribadi cenderung berpikir tentang pendapat kedua. Tidak cuma Idola Cilik kok, melainkan banyak sekali program-program TV yang mengarah ke tujuan yang sama. Bolehlah kalo itu disebut pencarian anak berbakat, tapi sistem penjurian dengan SMS itu yang membuat aroma bisnisnya terasa kental. Apalagi keberanian TV menayangkan itu di prime time yang merupakan waktu paling mahal buat iklan.

Dari segi psikologis juga terasa sekali pemaksaan anak untuk berbuat, bersikap, berbusana dan berbudaya dewasa. Ini pemaksaan terhadap keindahan masa kanak-kanak. Jangan heran bila mereka akhirnya berani bertindak sebagaimana layaknya orang dewasa begitu menginjak masa remaja.

Lalu apa bedanya TV dengan preman yang saya lihat di pelataran Pasar Senen beberapa waktu lalu. Anak-anak di bawah umur dipaksa ngamen atau mengemis lalu sebagian besar hasilnya disetorkan preman yang punya kawasan.

Coba baca deh, ucapan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (PDP), Sambudjo Parikesit yang mengatakan, semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan menyusul laporan hasil riset UNICEF yang menyebutkan ada sekitar 40.000 anak Indonesia menjadi korban eksploitasi komersial anak. Secara umum ada tiga macam kegiatan yang sering terjadi yakni prostitusi anak, pornografi anak dan perdagangan anak (trafficking).

Sosialisasi Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang disertai dengan penyedian hotline service atau tempat pengaduan harus lebih mudah diakses masyarakat jika terjadi kasus di lapangan. Dan harus bisa menjerat eksploitasi anak terselubung seperti pada kasus di berbagai program unggulan TV itu.

Yang mengherankan sebagai orang tua, kenapa harus bangga dengan pemerkosaan hak anak itu. Apakah orang tua hanya memikirkan popularitas yang sebelum waktunya. Kenapa pula harus bangga kalau anak kesayangannya masuk TV untuk acara tidak karuan itu, bukannya didukung untuk berprestasi di bidang akademis.

Apa sih indahnya jadi artis, kalau nyatanya moral hanya menjadi bagian terkecil porsinya dalam kehidupan kaum jetset itu. Berapa persenkah selebritis kita yang benar-benar berkualitas dan berapa persenkah yang hanya bisa menjual kebodohan-kebodohan individu mereka sekaligus mengajarkan bahwa kebodohan itu bisa dijadikan uang.

Alangkah nikmatnya menjual diri...

Dari Rawins.com


Hak Anak Yang Terabaikan

Seorang Suami dan Istrinya tengah menghadiri sidang perceraian yang akan memutuskan siapa yang mendapat hak asuh anak.

Sambil berteriak histeris dan melompat-lompat si istri berkata: "Yang Mulia, Saya yang mengandung, melahirkan bayi itu ke dunia dengan kesakitan dan kesabaran saya!! Anak itu harus menjadi hak asuh saya!!"

Hakim lalu berkata kepada pihak suami: "Apa pembelaan anda terhadap tuntutan istri Anda"
Si Suami diam sebentar, dengan nada datar ia berkata: "Yang mulia... Jika saya memasukkan koin ke mesin minuman softdrink, mesinnya bergoyang sebentar, dan minumannya keluar, Menurut Pak Hakim ....... Minumannya milik Saya atau Mesinnya?"

Sebuah anehdot yang menarik menurut saya.

Selama ini kita sebagai orang tua mungkin belum begitu menyadari bahwa dunia anak adalah dunia bermain dan bersukacita. Di benaknya belum terpikirkan tanggung jawab layaknya orang dewasa. Namun mereka sering merasakan, bahkan menjadi korban masalah yang terjadi di antara orang dewasa. Bila mau diungkap mungkin banyak lagi pelanggaran HAM di keluarga-keluarga yang tidak kita sadari. Ketika orang tua tidak meluangkan waktu dan memberikan kesempatan anaknya untuk berekreasi saja sudah melanggar HAM, karena rekreasi sendiri merupakan hak anak.

Apalagi bila melihat kenyataan begitu banyak orang tua yang asyik bergumul dalam egonya masing-masing sampai akhirnya terjadilah perceraian, pelanggaran itu semakin besar seiring hilangnya sebagian besar hak yang semestinya diterima oleh anak. Tidak jarang di tengah pertengkaran orang tua, salah satu pihak melampiaskan kemarahannya kepada anak. Anak menjadi telantar dan sebagian turun ke jalan untuk mencari pengganti kasih sayang yang hilang.

Padahal ketentuan dalam undang-undang dan bahkan konvensi PBB tentang perlindungan hak anak sepertinya sudah lebih dari cukup untuk menjamin anak memperoleh haknya. Namun kenyataan berkata lain. Sebagai contoh, Dinas Bina Mental dan Kesejahteraan Sosial Pemerintah DKI Jakarta mencatat, bahwa di Jakarta sejumlah 8.158 telah menjadi anak jalanan. Bahkan secara keseluruhan, selama tahun 2005, Komnas Perlindungan Anak mencatat terjadinya 688 kasus kekerasan pada anak, 381 meliputi kekerasan fisik dan psikologis. Dan yang paling ironis adalah bahwa 80 persen pelaku kekerasan adalah ibu kandung korban. Sedangkan balita terlantar pada tahun 2005 tercatat ada 1.138.126 anak dan anak terlantar ada 3.308.642 orang. Diperkirakan pula setiap 1-2 menit terjadi kekerasan pada anak di Indonesia.

Soal data ini mohon maaf bila dianggap kurang valid. Dari berbagai sumber yang konon kabarnya merujuk ke sumber yang sama yaitu Pusdatin Komisi Perlindungan Anak ternyata angka-angkanya berlainan dan semuanya merujuk ke data tahun 2005. Data tahun selanjutnya sampai saat ini saya belum menemukan. Yang lebih parah lagi, bila kita membuka website KPAI tidak ada data apapun yang bisa kita temukan disana. Setidaknya ini membuktikan bahwa kinerja KPAI masih perlu dipertanyakan. Padahal alokasi dana yang dikeluarkan pemerintah kepada KPAI cukup besar. Anggaran yang diperoleh KPAI dari APBN tahun 2006 sebanyak Rp 12 milyar dan tahun 2007 sebesar Rp 16 milyar.

Yang sedikit mengharukan adalah pernyataan dari Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Giwo Rubianto Wiyogo kepada wartawan, di Jakarta sebagaimana dimuat dalam SuaraKaryaOnline. "Penyelenggara perlindungan anak di Indonesia, termasuk pemerintah dan aparat penegak hukum belum memiliki respon yang tinggi terhadap perlindungan anak. Hal ini dimungkinkan sebab masalah perlindungan anak tidak mengandung unsur politis, sehingga tidak menjadi prioritas utama dari pemerintah. Perangkat perundang-undangan di Indonesia yang mengatur tentang perlindungan anak, sebetulnya sudah lebih maju dibandingkan dengan negara-negara lain. Tetapi sayangnya, KPAI yang ditunjuk resmi oleh pemerintah sebagai lembaga yang memantau pelaksanaan perlindungan anak di Indonesia, tidak memiliki legal standing.”

Menurutnya, KPAI ibarat macan ompong. "Kita ini ibaratnya di kasih pistol, tapi tidak diberikan pelurunya.Sebab, kalau terjadi kekerasan terhadap anak, KPAI tidak bisa langsung mengambil anak yang menjadi korban kekerasan tersebut, karena kita tidak memiliki legal standing."

Selain KPAI, Depsos pun bernasib sama. Kendati sudah ada UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, masih banyak anak-anak Indonesia yang menjadi korban kekerasan akibat kurang adanya perlindungan dari Negara. Sangat disayangkan Depsos tidak mampu melakukan kegiatan pemberdayaan untuk anak-anak Indonesia. Padahal, dalam laporan Sekjen dan para Dirjen Depsos dalam rapat dengan pendapat (RDP) dengan Komisi VIII Depsos masih punya kelebihan anggaran, alias anggarannya nganggur. Depsos kurang giat. Menurut laporan dari Sekjen dan Dirjen masih ada dana sekitar 40% dari total anggaran Depsos. Oleh karena itu, Komisi VIII akan mengevaluasi kembali anggaran itu, kendati anggaran Depsos tergolong kecil dibanding dengan departemen atau instansi lainnya, yakni, Rp 2 triliun. Wuaaah….

Bila dikaji secara hukum, pelanggaran hak asasi manusi (HAM) terhadap anak telah terjadi. Hanya, apakah anak mengerti HAM? Jangankan menuntut, mengetahui arti HAM pun mungkin tidak. Apalagi mengenal UU No. 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak (PA) dan Konvensi Hak Anak (KHA). Anak selalu menjadi korban dari ego orang tua dan ketidakberdayaan negara.

Walau saya tidak menyukai acara infotainment, saya kadang mendengar teman bergosipria tentang selebritis anu yang begitu ribut memperebutkan anak. Bahkan sampai terjadi acara culik menculik anak. Padahal dalam Konvensi Hak Anak (KHA) yang diperkuat dengan UU PA, dikatakan agar anak mendapatkan haknya untuk tetap berhubungan dengan orang tuanya bila dipisahkan dengan salah satu orang tua.

Di dalam UU Perkawinan, salah satu pasalnya menjelaskan, apabila terdapat perceraian antara suami - istri yang mempunyai anak berusia 5 tahun ke bawah, maka yang berhak menjadi wali asuh adalah ibu. Berbeda jika anak tersebut telah berusia diatas 5 tahun, hak asuh atas anak diputuskan oleh hakim. Dalam hal ini bisa dimungkinkan hakim mendapatkan pertimbangan-pertimbangan dari si anak untuk menentukan siapa yang berhak menjadi wali asuhnya. Yang terpenting, dalam memberikan putusan, hakim harus mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak. Meski telah diputus hak asuh atas anak namun tidak diperbolehkan memutuskan hubungan darah atas keduanya.

Tapi…
Mengapa masih banyak kasus salah satu orang tua membawa lari atau menyembunyikan anak dari orang tua yang lainnya. Bahkan anak diintimidasi secara fisik ataupun psikis untuk tidak berhubungan lagi dengan salah satu orang tuanya.

Salah orang tua kah, atau salah pemerintah yang tidak mampu menyosialisasikan ketentuan itu..?

Hmmmm… pedih jendraaal….

Dari Rawins.com

PC Tattletale Internet Monitor For Kids


Perangkat lunak untuk memonitor pengggunaan internet oleh anak. Apa yang mereka lihat, kemana mereka browsing, bahkan dengan siapa yang mereka bertemu bisa dilihat dengan software ini. Ada fasilitas penyimpanan arsip kegiatan internet secara otomatis sampai ke email terkirim atau terima, pembicaraan chat, website yang dikunjungi, musik, video bahkan password yang dipergunakan.

Aplikasi ini akan bekerja secara background sehingga keberadaannya tidak akan disadari oleh anak-anak atau pemakai lainnya. Bisa juga di set secara otomatis untuk aktif atau shutdown pada jam-jam tertentu. Ini bisa membuat orang tua merasa lebih aman meninggalkan anak-anak tinggal di rumah dengan komputer dan internetnya.

Website : Regnow.com. Untuk download klik gambar diatas atau link dibawah.

Download Trial | Beli Full Version


Aldo's Pianito 3.1

Pianito adalah program simulator yang intuisif dan lucu agar anak mau mencintai dan belajar musik. Pianonya memiliki 128 instrumen berbeda, 48 inmstrumen perkusi. Lewat piano digital ini Anda dapat merekam lagu yang diiringi MP3, MIDI, atau audiolainnya hingga tak terbatas jumlahnya. Tombol kibor akan berfungsi sebagai tut piano.

Jenis : Shareware
Ukuran file : 112 KB
Persyaratan : Windows 95/98/Me/2000, DirectX 8, Visual Basic 5 Runtime DLLs
Pembuat : Aldo Vargas
Web : www.regnow.com

Download

Benarkah Kancil Mencuri Ketimun

Membaca posting sebelumnya tentang Cerita Anak Kancil Mencuri Timun, seorang teman bertanya via YM. Benarkah cerita itu dan benarkah kancil suka mencuri timun pak tani?

Saya cuma menjawab bahwa itu kan cuma cerita pengantar tidur untuk anak-anak. Tapi kemudian saya tergelitik juga untuk mencari jawaban sebenarnya. Dan saya nemu di blognya alumni Fak. Kedokteran Hewan IPB angkatan 34 dari Laboratory of Embriology, Department of Anatomy, Physiology and Pharmacology. Faculty of Veterinary Medicine. Bogor Agricultural University berdasarkan tesis S2nya Wahono Esthi Prasetyo.

Cerita itu sering saya dengar dari orang tua, kakek, nenek dan manusia-manusia jadul lainnya yang intinya menyebutkan kalo kancil itu hewan yang cerdik, nakal, dan suka mencuri ketimun. Tapi apakah benar si kancil memang mempunyai sifat seperti itu?

Dalam bahasa melayu kancil disebut pelanduk, sedangkan dalam bahasa latin disebut Tragulus javanicus. Kancil merupakan hewan ruminansia terkecil di dunia. Ruminansia adalah hewan pemakan hijauan yang memiliki lambung dengan beberapa ruangan. Contoh hewan ruminansia lainnya, yaitu sapi, domba, kambing dan rusa. Hewan – hewan ini memiliki lambung dengan empat ruangan. Masing – masing ruangan memiliki fungsi sendiri-sendiri. Lambung kancil hanya memiliki tiga buah ruangan. Sehingga kancil disebut sebagai hewan ruminansia primitif.

Hewan ruminansia biasanya biasanya suka sekali makan rumput, tapi ternyata si kancil tidak suka rumput. Nah ini cerdiknya si kancil, dia lebih suka memakan makanan yang mudah dicerna. Di hutan, kancil memakan pucuk daun, buah-buahan yang jatuh dari pohon, rumput dan akar. Sedangkan di kebun binatang maupun kandang peliharaan, kancil biasanya diberikan makanan seperti irisan kangkung, kacang panjang, wortel, bengkoang, ubi, selada, jagung muda, terong serta buah-buahan tapi ga perlu sambel. Buah-buahan yang disukai kancil yang berbau harum dan lunak, buah kesukaannya adalah pisang terutama pisang ambon dan raja. Selain pisang, kancil juga suka apel dan nangka. Untung gak suka duren jadi ga perlu rebutan dengan si ibu.

Kenapa ketimun tidak disebutkan dalam daftar makanan kancil? Nah ternyata pada kancil yang dipelihara, ketimun yang diberikan tidak dimakan sama sekali. Andaikan kancil tidak diberikan makanan lain selain ketimun dan dengan terpaksa memakannya, ternyata bisa menyebabkan kembung pada kancil. Kancilnya jadi sakit dan bisa mati. Waduh !!!!!! Lalu dulu siapa yang yang mencuri ketimun pak tani ya?

Kancil sebagai hewan cerdik ada benarnya nih. Makanan kancil yang beraneka ragam seperti kangkung, kacang panjang, wortel, ubi dan pisang kalau diberikan bersamaan, yang dipilih adalah pisang. Karena mencium bau harum dan mudah memakannya. Apalagi kalo pisang ambon sekali santap langsung ludes dech.

Terus bener gak ya kalau kancil tuh anak nakal? Kancil merupakan hewan yang pemalu. Kancil ini saking pemalunya dia akan berusaha untuk tidak terlihat, jadi dia cenderung akan sembunyi kalo ada orang. Makanya, ketika memelihara kancil di kandang lebih baik disediakan tempat persembunyian. Karena kalau ketakutan dan tidak nyaman, kancil biasanya akan menangis. Selain itu kancil juga sering stress kalo kondisi kandangnya tidak menyenangkan dan kondisi ini bisa menyebabkan kancil mati. Tuh kan nakal dari mana ya? Apa karena dia susah ditangkap, makanya dibilang nakal.

Nah ternyata jumlah kancil sekarang ini semakin menurun di hutan. Ternyata banyak orang yang memburunya karena ternyata daging kancil enak. Selain itu karena tubuhnya yang kecil memudahkan hewan lain untuk memangsanya. Banyak hewan seperti ular, elang, harimau, kucing hutan dan hewan buas lainnya di hutan yang berusaha memangsanya. Padahal kancil merupakan hewan yang dilindungi pemerintah. Jadi tugas bagi kita semua untuk menjaga kelestarian kancil agar tidak punah. Karena dia merupakan hewan yang berharga.

Lalu, siapa yang mencuri ketimun ya..?

Jajanan Anak Berbahaya

Masyarakat kini harus lebih berhati-hati jika memberi anak jajanan ringan, seperti kue dan sejenisnya. Maklum disinyalir banyak jajanan yang diproduksi dengan bahan daur ulang yang sudah kedaluarsa. Sepintas memang tak ada yang berbeda dari kue bermerek Hoka Sari ini, apalagi harganya sangat murah.

Polisi pun segera turun tangan dengan menggerebek sebuah pabrik kue. Kecurigaan polisi semakin kuat setelah menemukan berkarung-karung kue kedaluarsa di pabrik ini. Ketika Tim Sigi mendatangi pabrik ini, sang pemilik Ferry Bong menjelaskan segala hal menyangkut produksi kuenya.

Menurut Ferry, kue-kue kedaluarsa yang ada di pabriknya hanya akan diolah menjadi pakan ternak bukan untuk didaur ulang. Apalagi dijual kembali sebagai kue baru. Keterangan Ferry itu bertolak belakang dengan penyidikan polisi terhadap dua karyawan pabrik Hoka Sari. Mereka menyebut kue kembalian atau returan itu biasanya didaur ulang menjadi kue baru lagi.

Pabrik kue Hoka Sari sudah berproduksi sejak empat tahun lalu. Setiap hari pabrik jajanan ini mampu memproduksi lima sampai 10 ribu aneka jenis kue. Produksi Hoka Sari bahkan sudah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia. Kini pabrik sudah tak lagi beroperasi. Polisi menyegel pabrik kue ini hingga diketahui hasil uji sampel laboratorium untuk memastikan kue produksinya kedaluarsa atau tidak.

Namun, penelusuran Sigi menemukan kue-kue produksi Hoka Sari masih ditemui di pasaran hingga akhir pekan ini. Harganya yang murah membuat kue Hoka Sari laris manis di pasaran. Satu kue isi coklat atau selai kacang hijau bisa didapat seharga Rp 300 per buah.

Tak hanya di Jakarta, peredaran kue dan jajanan kedaluarsa juga merebak hingga ke daerah lain, seperti Cirebon. Tiluk alias roti buluk adalah sebutan yang umum digunakan warga Cirebon untuk makanan kedaluarsa. Pasar Wates di daerah Kapetakan, Cirebon adalah salah satu sentra makanan kedaluarsa. Dulu makanan ini hanya untuk konsumsi ternak dan ikan, tapi sekarang warga sekitar juga memakan makanan kedaluarsa.

Di Cirebon, pusat perdagangan produk olahan makanan kedaluarsa terdapat di pasar kue Plered. Di tempat ini distributor makanan kedaluarsa dalam jumlah besar menurunkan barang dagangannya. Mereka mendapatkan berbagai jenis makanan kedaluwarsa dari industri makanan di daerah Tangerang, Jakarta, dan Karawang.

Bisnis jajanan dan kue memang sangat menjanjikan. Di sekolah, jalanan atau di rumah, jajanan selalu menjadi favorit kudapan. Terlebih lagi anak-anak. Namun, sebaiknya Anda memantau kebiasaan jajan putra-putri. Maklum, belakangan ini makin banyak jajanan yang diragukan higienitasnya. Bagaimana ciri-ciri makanan kedaluarsa? Serta bagaimana dampaknya bagi kesehatan jika mengonsumsi makanan seperti itu.

Selengkapnya lihat video Sigi dari Liputan6 edisi 13 Juli 2008.


Tuesday, July 15, 2008

Pendidikan Seks Anak dengan Mandi Bareng

Pendidikan seks kepada anak harus diberikan, agar mereka tidak salah melangkah dalam hidupnya. Namun, bukan perkara mudah untuk membahas masalah seks kepada anak-anak.

Syarat utama memberikan pengatahuan seks kepada anak adalah mereka harus merasa nyaman, karena belum tentu teman-temannya juga mendapat pelajaran seks dari orangtuanya. Pada tahap awal ini, anak-anak diajarkan mengenai anatomi organ tubuh, yang dapat dilanjutkan pada reproduksi seksual. Sebagai contoh, Anda bisa menjelaskan pula cara berkembangbiak makhluk hidup manusia dan binatang.

Salah satu cara menyampaikan pendidikan seksual kepada anak dapat dimulai dengan mengajak mereka mandi bersama. Melalui kegiatan tersebut, Anda bisa memberitahu anak fungsi dari organ-organ tubuh, dan mengapa organ tubuh dewasa berbeda dengan organ tubuh anak. Karena biasanya, anak akan sering bertanya mengenai perbedaan-perbedaan itu.

Dalam pembelajaran seks ini sebaiknya Anda bersikap jujur. Hindari pemakaian nama-nama samaran dari alat-alat vital yang dimiliki pria dan wanita. Dan dalam menyampaikannya pun jangan dengan diolok-olok. Ini untuk mempermudah menjelaskan semuanya secara gamblang, sehingga lebih mudah dipahami, dan tidak ada kesalahpahaman yang justru membuat mereka
bingung.

Jujur, bukan berarti vulgar. Bersikaplah terbuka, namun sesuai dengan kapasitas Anda sebagai orangtua yang menjelaskan pendidikan seks kepada anak. Bila terlalu vulgar, justru akan berdampak negatif kepada anak. Sebab, ketika anak sudah diajarkan mengenai seks, dia akan kristis dan ingin tahu tentang segala hal.

Bila menghadapi anak yang terlalu kritis, ingin bertanya segala macam hingga Anda kewalahan, tak perlu ragu mengatakan bahwa Anda belum tahu, dan akan berusaha mencari tahu lebih lanjut. Tapi jangan sebatas berjanji, usahakan benar-benar memenuhi permintaannya. Bahkan jika diperlukan, Anda bisa mencari tahu dari buku atau orang yang lebih ahli.

Disamping mengajarkan pendidikan seks, Anda juga harus membarenginya dengan pendidikan moral. Misalnya, setelah mengetahui berbagai fungsi tubuhnya, terutama fungsi reproduksi, ajarkan agar ia tidak suka mengumbar bagian-bagian tertentu tubuhnya. Misalnya, ajarkan anak untuk berganti pakaian di kamar mandi atau di kamar tidurnya. jadi, tidak boleh berlari-lari sambil telanjang.


Cara Tepat Menggendong Bayi

Menggendong bayi, tampaknya mudah saja, ya? Tapi, bagi orangtua yang baru saja mendapat bayi pertama, menggendong si kecil mungkin agak membingungkan, terutama karena melihat bayi yang begitu kecil dan rapuh. Tangan mana dulu yang sebaiknya menyentuh si kecil? Bagian mana dari tubuhnya yang perlu disangga? Kapan Anda dapat mengangkatnya?

Jangan khawatir! Ikuti saja cara-cara berikut ini agar Anda mahir menggendong si buah hati.
  • Ketika bayi Anda terlentang di atas tempat tidur, sisipkan telapak tangan kiri di punggung dan bokongnya. Kemudian, sisipkan telapak tangan kanan Anda ke belakang leher dan kepalanya.
  • Angkat si kecil secara perlahan. Pastikan seluruh tubuhnya tersangga dengan baik, sehingga dan kepalanya tidak akan berputar karena sudah disangga oleh tangan kanan Anda.
  • Dengan hati-hati, pindahkan kepalanya ke bagian dalam siku atau bagian dalam lengan Anda. Dalam keadaan ini, bayi akan merasa nyaman karena kepala, leher dan seluruh tubuhnya tersangga dengan baik.
  • Untuk memeluk bayi dan menyandarkannya ke bahu Anda, sangga leher dan kepalanya dengan tangan yang lebih bebas (tidak menyangga leher dan kepala), lalu pindahkan posisi bayi menyandar ke bahu. Sangga berat badannya dengan cara meletakkan telapak tangan di bokongnya. Jaga kepala dan lehernya yang masih lemah dengan telapak tangan yang lain.

Ginkgo paint! 1.0.2


Program yang cocok untuk mengajak si kecil untuk belajar mewarnai. Programnya cukup mudah, dengan mouse si kecil tinggal mewarnai gambar yang sudah disediakan. Cocok untuk anak kecil usia 3 thn keatas.

Instalernya bisa didownload disini

Jenis : Shareware
Ukuran : 1,1 MB
persyaratan : Windows 95/98/ME/XP/2000
Pembuat : Green Forest Studio
Web : www.gold-software.com

Software Anak, Drawing For Children

Aplikasi freeware sebesar 1,7MB yang support Windows 98, ME dan XP ini saya download dari website : www.cs.uu.nl. Anda hanya perlu menginstal sebentar dan anak sudah bisa menggunakannya untuk mengasah imajinasinya tanpa anda perlu keluar uang ekstra untuk membeli pensil warna dan kertas. Atau anda juga tidak perlu terlalu sering mengecat rumah karena penuh goresan pensil di dinding rumah.

Tampilannya sederhana. Kita bisa memilih menggunakan pensil, kuas ataupun semprotan untuk membuat gambarnya. Memilih warna juga mudah, tinggal klik kotak-kotak warna di toolbox sebelah kanan atas. Selain itu ada semacam template dan shape atau bentuk-bentuk gambar siap pakai yang bisa dimanfaatkan anak untuk membuat sesuatu. Gambar yang sudah dibuat bisa dihapus lagi, disimpan dan dicetak.

Tidak terlalu sulit karena semuanya menggunakan mouse. Biarkan anak berkreasi. Cetak dan berikan pujian. “Mamas, gambarnya bagus sekali” Anakpun akan bersorak gembira

Download disini


Pengenalan Komputer Kepada Anak

Saya ingin berbagi untuk membahas software-software dan tips trik untuk pengenalan dan pembelajaran komputer bagi anak-anak. Penanaman dasar-dasar komputer sejak dini dapat merangsang dan mengarahkan perhatian anak terhadap teknologi yang semakin dibutuhkan di masa yang akan datang.

Selama ini orang tua sering salah pengertian bahwa komputer bagi anak tak lebih dari sarana bermain game tak ubahnya play station. Padahal dengan pengarahan dan perangkat lunak yang tepat, anak bisa mulai belajar mengenal aplikasi.

Pengarahan itu tidak boleh dipaksakan. Biarkan anak belajar sesuai dengan kemapuan nalar dan minatnya. Usahakan anak agar terpancing untuk mempelajari sesuatu tanpa merasa dipaksa. Orang tua hanya memberi penjelasan pada saat anak menanyakan sesuatu. Berikan penjelasan dengan jelas dan mudah dipahami anak tapi tidak melenceng dari kajian teknis. Berikan perumpamaan-perumpamaan yang bisa dimengerti anak. Bila ada pertanyaan yang kita kurang menguasai lebih baik kita menahan diri dan segera mencari informasi. Jangan biasakan untuk mengarang sendiri karena bagi anak-anak apa yang pertama kali tertangkap dalam otaknya akan melekat kuat dan sedikit sulit untuk meralatnya di kemudian hari.

Seperti yang saya alami sendiri, anak saya Adi mulai mengenal komputer pada umur satu tahun. Aplikasi yang pertama kali dikuasai adalah game Roadrash. Pada permainan tersebut rem menggunakan huruf X dan Z untuk gas. Pada saat saya mulai mengenalkan aplikasi anak untuk mengenal huruf, sulit sekali untuk merubah bila huruf Z harus dibaca jet, bukannya gas.

Dalam mengenalkan suatu aplikasi saya tidak secara langsung menyuruh anak untuk membuka program tersebut. Saya Cuma membuka-buka program saat anak berada dekat komputer. Perlu waktu beberapa hari sampai anak saya menanyakan “itu sih buat apa, yah?” Setelah ada ketertarikan baru saya mulai menerangkan sedikit demi sedikit.

Pertama kali saya kenalkan adalah software mewarnai gambar. Setelah kelihatan sedikit bosan saya kenalkan lagi software mengenal huruf, musik dan mengenal huruf arab.

Karena software itu memang dibuat sedemikian rupa dengan memasukkan unsur game di dalamnya, anak pun betah dan tak terasa anak telah banyak belajar sesuai perkembangan otaknya.

Seringkali Adi memperhatikan saya bekerja dan mulai mau mencoba-coba aplikasi semacam MS Word atau CorelDraw. Saya biarkan dia berimajinasi sendiri dengan susunan huruf atau gambar yang entah apa maksudnya. Biarkan saja. Sekali kali saja dipancing untuk menulis namanya atau ayah, ibu, dll

Dengan begitu, anak tidak hanya mengenal game semata. Tapi bila sewaktu-waktu main game juga jangan dilarang.

Saat ini dalam umur 5 tahun Adi sudah mulai bisa menggambar mobil atau kereta menggunakan CorelDraw atau Visio atau menjahili photo ibunya dengan CorelPhotopaint.

Selain pengenalan aplikasi, anak juga perlu diajari cara-cara menggunakan komputer secara tertib. Misalkan mengganti wallpaper, mematikan komputer dengan shutdown atau menunggu sampai scandisk selesai bila komputer restart karena listrik mati. Juga jangan biasakan membuatkan shortcut di desktop untuk game atau aplikasi yang kita siapkan untuk mereka. Ini akan membuat anak selalu ingin mudah saja. Biasakan untuk menyimpan aplikasi dalam startmenu. Bimbing anak untuk membukanya dari sana. Lagipula terlalu banyak icon pada desktop akan merusak pemandangan wallpapper dan juga sedikit membebani system.

“Gambarnya cemat-cemot” begitu kata Adi setiap kali melihat layar desktop yang bertaburan icon.


Dari Rawins.com

Pembinaan Anak Pada Usia 6 Tahun Pertama

Periode pertama dalam kehidupan anak (usia enam tahun pertama) merupakan periode yang amat kritis dan paling penting. Periode ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam pembentukan pribadinya. Apapun yang terekam dalam benak anak pada periode ini, nanti akan tampak pengaruh-pengaruhnya dengannyata pada kepribadiannya ketika menjadi dewasa.

Karena itu orang tua perlu memberikan banyak perhatian pada pendidikan anak dalam periode ini. Aspek-aspek yang wajib diperhatikan oleh kedua orangtua dapat ringkaskan sebagai berikut:
  1. Memberikan kasih sayang yang diperlukan anak dari pihak kedua orangtua, terutama ibu. Ini perlu sekali, agar anak belajar mencintai orang lain. Jika anak tidak merasakan cinta kasih ini,maka akan tumbuh mencintai dirinya sendiri saja dan membenci orang di sekitarya. Maka sang ibu hendaklah senantiasa memperhatikan hal ini dan tidak sibuk dengan kegiatan karir di luar rumah, perselisihan dengan suami atau kesibukan lainnya.
  2. Membiasakan anak berdisiplin mulai dari bulan-bulan pertama dari awal kehidupannya. Ini bukan sesuatu yang tidak mungkin. Telah terbukti bahwa membiasakan anak untuk menyusu dan buang hajat pada waktu-waktu tertentu dan tetap, sesuatu yang mungkin meskipun melalui usaha yang berulang kali sehingga motorik tubuh akan terbiasa dan terlatih dengan hal ini. Kedisiplinan akan tumbuh dan bertambah sesuai dengan pertumbuhan anak, sehingga mampu untuk mengontrol tuntutan dan kebutuhannya pada masa mendatang.
  3. Hendaklah kedua orangtua menjadi teladan yang baik bagi anak dari permulaan kehidupannya. Jangan mengira karena anak masih kecil dan tidak mengerti apa yang tejadi di sekitarnya, sehingga kedua orangtua melakukan tindakan-tindakan yang salah di hadapannya. Ini mempunyai pengaruh yang besar sekali pada pribadi anak. Karena kemampuan anak untuk menangkap, dengan sadar atau tidak, adalah besar sekali. Terkadang melebihi apa yang kita duga. Sementara kita melihatnya sebagai makhluk kecil yang tidak tahu dan tidak mengerti. Memang, sekalipun ia tidak mengetahui apa yang dilihatnya, itu semua berpengaruh baginya. Sebab, di sana ada dua alat yang sangat peka sekali dalam diri anak yaitu alat penangkap dan alat peniru, meski kesadarannya mungkin terlambat sedikit atau banyak. Akan tetapi hal ini tidak dapat merubah sesuatu sedikitpun. Anak akan menangkap secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran puma, dan akan meniru secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran purna, segala yang dilihat atau didengar di sekitarya.
  4. Anak dibiasakan dengan etiket umum yang mesti dilakukan dalam pergaulannya. Antara lain:
  • Dibiasakan mengambil, memberi, makan dan minum dengan tangan kanan. Jika makan dengan tangan kiri, diperingatkan dan dipindahkan makanannya ke tangan kanannya secara halus.
  • Dicegah menghisap jari dan menggigit kukunya.
  • Dibiasakan sederhana dalam makan dan minum, dan dijauhkan dari sikap rakus.
  • Dibiasakan membaca Bismillah ketika hendak makan.
  • Dibiasakan memakan makanan yang ada dan tidak mengingini yang tidak ada.
  • Dibiasakan kebersihan mulut denganmenggunakan siwak atau sikat gigi setelah makan, sebelum tidur, dan sehabis bangun tidur.
  • Dididik untuk mendahulukan orang lain dalam makanan atau permainan yang disenangi, dengan dibiasakan agar menghormati saudara-saudaranya, sanak familinya yang masih kecil, dan anak-anak tetangga jika mereka melihatnya sedang menikmati sesuatu makanan atau permainan.
  • Dibiasakan berterima kasih jika mendapat suatu kebaikan, sekalipun hanya sedikit.
  • Tidak membuang sampah dijalanan, bahkan menjauhkan kotoran darinya.
  • Mengucapkan salam dengan sopan kepada orang yang dijumpainya dengan mengatakan “Assalamu ‘alaikum” serta membalas salam orang yang mengucapkannya.
  • Diajari kata-kata yang benar dan dibiasakan dengan bahasa yang baik.
  • Hendaknya kedua orangtua mengucapkan terima kasih kepada anak jika menuruti perintah dan menjauhi larangan. Bisa juga sekali-kali memberikan hadiah yang disenangi berupa makanan, mainan atau diajak jalan-jalan.
  • Tidak dilarang bermain selama masih aman, seperti bermain dengan pasir dan permainan yang diperbolehkan, sekalipun menyebabkan bajunya kotor. Karena permainan pada periode ini penting sekali untuk pembentukan jasmani dan akal anak.


Saturday, July 12, 2008

Kancil Kena Batunya

Angin yang berhembus semilir-semilir membuat penghuni hutan mengantuk. Begitu juga dengan si kancil. Untuk mengusir rasa kantuknya ia berjalan-jalan dihutan sambil membusungkan dadanya. Sambil berjalan ia berkata,"Siapa yang tak kenal kancil. Si pintar, si cerdik dan si pemberani. Setiap masalah pasti selesai olehku". Ketika sampai di sungai, ia segera minum untuk menghilangkan rasa hausnya. Air yang begitu jernih membuat kancil dapat berkaca. Ia berkata-kata sendirian. "Buaya, Gajah, Harimau semuanya binatang bodoh, jika berhadapan denganku mereka dapat aku perdaya".

Si kancil tidak tahu kalau ia dari tadi sedang diperhatikan oleh seekor siput yang sedang duduk dibongkahan batu yang besar. Si siput berkata,"Hei kancil, kau asyik sekali berbicara sendirian. Ada apa? Kamu sedang bergembira ?". Kancil mencari-cari sumber suara itu. Akhirnya ia menemukan letak si siput.

"Rupanya sudah lama kau memperhatikanku ya ?". Siput yang kecil dan imut-imut. Eh bukan !. "Kamu memang kecil tapi tidak imut-imut, melainkan jelek bagai kotoran ayam". Ujar si kancil. Siput terkejut mendengar ucapan si kancil yang telah menghina dan membuatnya jengkel. Lalu siputpun berkata,"Hai kancil !, kamu memang cerdik dan pemberani karena itu aku menantangmu lomba adu cepat". Akhirnya mereka setuju perlombaan dilakukan minggu depan.

Setelah si kancil pergi, siput segera memanggil dan mengumpulkan teman-temannya. Ia meminta tolong teman-temannya agar waktu perlombaan nanti semuanya harus berada dijalur lomba. "Jangan lupa, kalian bersembunyi dibalik bongkahan batu, dan salah satu harus segera muncul jika si kancil memanggil, dengan begitu kita selalu berada di depan si kancil," kata siput.

Hari yang dinanti tiba. Si kancil datang dengan sombongnya, merasa ia pasti akan sangat mudah memenangkan perlombaan ini. Siput mempersilahkan Kancil untuk berlari duluan dan memanggilnya untuk memastikan sudah sampai mana ia sampai. Perlombaan dimulai. Kancil berjalan santai, sedang siput segera menyelam ke dalam air. Setelah beberapa langkah, kancil memanggil siput. Tiba-tiba siput muncul di depan kancil sambil berseru,"Hai Kancil ! Aku sudah sampai sini." Kancil terheran-heran, segera ia mempercepat langkahnya. Kemudian ia memanggil si siput lagi. Ternyata siput juga sudah berada di depannya. Akhirnya si kancil berlari, tetapi tiap ia panggil si siput, ia selalu muncul di depan kancil. Keringatnya bercucuran, kakinya terasa lemas dan nafasnya tersengal-sengal. Ketika hampir finish, ia memanggil siput, tetapi tidak ada jawaban. Kancil berpikir siput sudah tertinggal jauh dan ia akan menjadi pemenang perlombaan.

Si kancil berhenti berlari, ia berjalan santai sambil beristirahat. Dengan senyum sinis kancil berkata,"Kancil memang tiada duanya." Kancil dikagetkan ketika ia mendengar suara siput yang sudah duduk di atas batu besar. "Oh kasihan sekali kau kancil. Kelihatannya sangat lelah, Capai ya berlari ?". Ejek siput. "Tidak mungkin !", "Bagaimana kamu bisa lebih dulu sampai, padahal aku berlari sangat kencang", seru si kancil.

"Sudahlah akui saja kekalahanmu,"ujar siput. Kancil masih heran dan tak percaya kalau a dikalahkan oleh binatang yang lebih kecil darinya. Kancil menundukkan kepala dan mengakui kekalahannya. "Sudahlah tidak usah sedih, aku tidak minta hadiah kok. Aku hanya ingin kamu ingat satu hal, janganlah sombong dengan kepandaian dan kecerdikanmu dalam menyelesaikan setiap masalah, kamu harus mengakui bahwa semua binatang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi jangan suka menghina dan menyepelekan mereka", ujar siput. Siput segera menyelam ke dalam sungai. Tinggallah si kancil dengan rasa menyesal dan malu.

Pesan Moral : Janganlah suka menyombongkan diri dan menyepelekan orang lain, walaupun kita memang cerdas dan pandai.

Dari: www.e-smartschool.com