Thursday, August 19, 2010

Manfaat Cerita Anak

Padahal, tontonan yang disajikan televisi, yang tersaji mulai dari anak bangun tidur hingga Saat ini, cerita anak bukan lagi hal populer.

Budaya mendongeng atau bercerita kepada anak-anak sepertinya sudah mulai mengendur, tergantikan budaya menonton Televisi, Play Station, Videogame dan teknologi canggih lainnya, belum tidur tentu sesuai untuk usia anak.

Baik itu kartun, sinetron, kuis, reality show, dan sebagainya.

Sebenarnya banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari cerita anak, diantaranya adalah :

* Cerita adalah cara paling pas untuk mendisiplin anak
Di Nepal, anak-anak tidak didisiplinkan melalui hukuman fisik karena para ibu tidak suka melihat anak-anak murung atau menangis. Sebaliknya, mereka mengontrol perilaku anak lewat cerita. Ternyata cara ini cukup berhasil.

* Mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak.
Anak-anak paling suka mendengarkan cerita anak. Jika kita lakukan setiap hari, maka cara ini dapat membuat kita semakin mengenal anak kita dan sebaliknya. Kalangan ahli psikologi menyarankan agar orangtua membiasakan mendongeng untuk mengurangi pengaruh buruk alat permainan modern. Hal itu dipentingkan mengingat interaksi langsung antara anak balita dengan orangtuanya dengan bercerita sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak menjelang dewasa.

* Mengasah daya pikir, kreatifitas dan imajinasi
Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini. Anak yang biasa mendengarkan cerita, akan lebih mudah mengungkapkan isi hati dan pemikirannya dengan kata-kata, lisan maupun tertulis. Dia akan memiliki banyak kosa kata.

* Cerita anak merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika
Berbagai nilai seperti kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, hingga empati maupun berbagai kebiasaan sehari-hari seperti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut, karena tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak.

* Cerita anak dapat melatih Multiple Intelligences
Melalui dongeng, jelajah cakrawala pemikiran anak akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas. Anak juga bisa memahami hal mana yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru. Hal ini akan membantu mereka dalam mengidentifikasikan diri dengan lingkungan sekitar disamping memudahkan mereka menilai dan memposisikan diri di tengah-tengah orang lain. Sebaliknya, anak yang kurang imajinasi bisa berakibat pada pergaulan yang kurang, sulit bersosialisasi atau beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

* Sebagai langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak.
Setelah tertarik pada berbagai cerita anak, mereka diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan buku-buku cerita yang sering didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya.

Terlepas dari banyaknya manfaat tersebut, hendaknya kita tetap harus berhati-hati. Jika tidak teliti, cukup banyak cerita anak yang rawan menjadi teladan buruk bagi anak-anak. Hal ini disebabkan muatan yang terkandung harus dipertimbangkan dengan kondisi psikologi yang mungkin deserap oleh sang anak, Jangan sampai terjadi kesalahan pemahaman dari cerita tersebut, yang dimaksudkan positif malah menjadi negatif...

Mendidik Anak

Pendidikan anak  merupakan satu hal penting yang tidak bisa kita abaikan. Sebagai orang tua, hendaknya kita memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan memilihkan sekolah yang baik buat anak.

Ingat, anak merupakan generasi masa depan bangsa. Hal terpenting untuk menuju cita-cita adalah pendidikan.

Tanggung jawab pendidikan bukan semata-mata menjadi tanggung jawab sekolah, meski sekolah sudah menyiapkan kurikulum untuk mendidik anak. Pendidikan terbaik tetap saja terletak pada Anda sebagai orang tuanya.

Anggap saja anak berada di sekolah selama 8 jam, sedangkan sisanya yang 16 jam adalah bersama Anda. Karenanya, Anda, perlu terlibat langsung dalam pendidikan anak di sekolah. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan :

Memberikan Dukungan
Selalu berikan perhatian kepada anak, dan tanamkan nilai dan tujuan pendidikan. Upayakan untuk selalu mengetahui perkembangan anak di sekolah. Anda bisa melakukan kunjungan untuk melihat situasi dan lingkungan pendidikan di sekolah. Menaruh minat terhadap aktivitas sekolah akan secara langsung mempengaruhi pendidikan anak.

Sediakan waktu untuk anak
Sebagai orang tua, Anda harus selalu menyediakan waktu yang cukup banyak bagi anak. Jadilah tempat curhat untuk menampung stress anak Anda. mendengarkan keluhannya, dan berusaha turut memberikan solusi atas permasalahannya disarankan dalam pendidikan anak.

Awasi kegiatan belajar di rumah
Tunjukkan Anda berminat pada pendidikan anak Anda. Pastikan anak Anda sudah mengerjakan tugas mereka. Wajibkan diri Anda untuk mempelajari sesuatu bersama anak-anak Anda.

Membacalah bersama-sama mereka. Jangan lupa jadwalkan waktu setiap hari untuk memeriksa pekerjaan rumah anak Anda. Kendalikan waktu menonton TV, Internet dan kegiatan lainnya.

Mengajarkan tanggung jawab
Anak dapat bertanggung jawab mengerjakan tugas di sekolah jika Anda telah mengajar mereka untuk mengerjakan tanggung jawab di rumah. Cobalah mulai memberikan pekerjaan rumah tangga rutin setiap hari dengan jadwal yang spesifik. Hal itu akan mengajarkan rasa tanggung jawab yang mereka butuhkan agar berhasil di sekolah dan di kemudian hari dalam kehidupan.

Menjadi teman terbaik
Jadilah teman terbaik bagi anak Anda. Luangkan waktu untuk berbagi dalam banyak hal. Seorang anak membutuhkan semua teman yang matang yang bisa ia dapatkan. Sebagai orang-tua, Anda dapat menghindari banyak problem dan kekhawatiran atas pendidikan anak Anda dengan mengingat bahwa kerja sama yang sukses dibangun atas komunikasi yang baik.

Disiplin
Jalankan disiplin dengan tegas namun penuh kasih sayang. Selalu menuruti keinginan anak tidak disarankan dalam pendidikan anak, karena membuatnya manja dan tidak bertanggung jawab. Problem lain bisa muncul seperti seks remaja, narkoba, prestasi yang buruk, dsb.

Menjaga kesehatan
Jaga kesehatan anak Anda agar prestasi belajarnya tidak terganggu. Buat jadwal tidur yang cukup untuk anak Anda. Jika kelelahan, mereka tidak dapat belajar dengan baik. Hindari makanan seperti junk food, yang mendatangkan pengaruh buruk terhadap kesanggupannya untuk berkonsentrasi.

Kerja Sama dengan Guru
Tidak ada salahnya Anda mengenal guru dan menjalin hubungan baik dengan mereka. Berkomunikasilah untuk perkembangan anak Anda. Guru perlu tahu bahwa Anda memandang penting pendidikan anak Anda, sebagai bagian kehidupannya. Ini akan membuat guru lebih memperhatikan anak Anda.

Hadirilah pertemuan orang tua murid dan guru yang diselenggarakan oleh sekolah, sehingga memiliki kesempatan untuk mengetahui prestasi akademis serta perkembangannya di sekolah.

Akrab dengan Ayah bikin Anak Tahan Stres

Cara seorang pria menghadapi stres rutin, seperti kemacetan dan tengat pekerjaan, ternyata bergantung pada pola hubungannya dengan sang ayah di masa kanak-kanak. Ini merupakan salah satu hasil penelitian yang dipublikasikan dalam pertemuan American Psychological Association.

Beberapa waktu lalu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu yang kurang menunjukkan kasih sayang berpengaruh besar pada kestabilan emosi seorang anak. Sementara itu, hanya sedikit studi yang terkait dengan hubungan antara ayah dan anak laki-lakinya.

"Hubungan ayah dan anak laki-lakinya memiliki pengaruh yang luar biasa dalam hidup seseorang. Bila hubungan itu sehat, pengaruhnya akan sangat positif pada si anak," kata Melanie Mallers, peneliti dari California State University, AS.

Dalam risetnya, Mallers dan timnya melakukan survei terhadap 912 pria dan wanita berusia 25-74 tahun mengenai kadar stres mereka selama 8 hari terakhir. Para responden juga ditanya mengenai hubungan mereka dengan orangtuanya pada masa kecil.

Mayoritas responden menjawab bahwa mereka memiliki hubungan yang lebih manis dengan ibu mereka ketimbang dengan ayah. Kebanyakan anak laki-laki mengaku mereka lebih dekat dengan ibunya dibandingkan dengan anak perempuan.

"Ibu memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam kestabilan emosi seorang anak, baik pada pria maupun wanita. Anak yang punya hubungan buruk dengan ibunya cenderung memiliki emosi yang negatif pada masa dewasa," kata Mallers.

Namun, bagaimana dengan pihak ayah? Tim peneliti menemukan bahwa pria yang memiliki hubungan kurang hangat dengan ayahnya cenderung lebih sulit dalam menghadapi stres sehari-hari. Mereka juga relatif lebih mudah tertekan, mudah marah, dan gampang sakit akibat stres yang mereka hadapi.

Kompas

Anak Tunggal Sulit Bergaul

Anak tunggal sering diidentikkan dengan sifat-sifat negatif seperti manja, egois, dan suka menuntut. Karena terbiasa menjadi pusat perhatian, mereka juga cenderung lebih sulit bekerjasama dan bersosialisasi dengan orang lain. Benarkah demikian?

Jangan khawatir, meski tidak memiliki saudara di rumah, ternyata anak tunggal tidak selalu memiliki keterampilan sosial yang buruk. Penelitian di Amerika terhadap 13.000 anak usia 11-18 tahun membuktikan, dalam hal berteman anak tunggal tak kalah dengan rekan mereka yang memiliki saudara.

Kendati begitu, penelitian yang dilakukan oleh tim dari Ohio State University itu menemukan, pada usia pra-sekolah dan TK, keterampilan sosial si anak tunggal memang masih perlu diasah. Orangtua disarankan untuk memberi anak kesempatan seluas-luasnya untuk bergaul dengan teman sebayanya di lingkungan rumah atau saudara sepupunya.

Orangtua juga bisa melatih kemandirian anak sejak kecil agar ia tidak selalu bergantung pada orang lain. Latih kemampuannya bekerja sama dengan orang lain. Sesekali, ajaklah anak berlibur bersama dengan sepupu-sepupunya atau menginap di rumah kerabat yang memiliki anak sebaya.

"Walaupun tidak bisa berinteraksi dengan saudara di rumah, anak-anak tetap bisa mengejar ketinggalannya dengan bergaul di sekolah atau lingkungan rumah," kata Donna Bobbitt Zeher.

Kompas

Tuesday, August 17, 2010

Kids Fashion 2010 Digelar

AJANG  tren fesyen busana anak bertajuk Kids Fashion Festival 2010/2011 digelar untuk pertama kalinya. Parade busana anak dari berbagai brand ini menjadi perhatian penting untuk orangtua juga desainer.

Kids Fashion Festival 2010/2011 berlangsung selama 6-8 Agustus 2010. Festival menyuguhkan tren terbaru busana anak yang tentunya menjadi masukan berharga bagi para orangtua yang terbilang "melek" tren fesyen dan sangat peduli dengan penampilan buah hatinya.

Di sisi lain, acara juga mendatangkan atmosfir positif bagi dunia fesyen tanah air, khususnya  pasar busana anak karena mampu mendongkrak industri kreatif. Seiring perkembangan tren, pasar busana anak tidak dapat lagi dipandang sebelah mata.

Baslir Djamal, Direktur Muda Komersial Femina Group berharap kehadiran Kids Fashion Festival 2010/2011 bisa merangsang lahirnya ide-ide kreatif para desainer yang nantinya serius menggeluti pasar anak.

"Kids fashion festival bisa merangsang para desainer Indonesia untuk kreatif mendesain baju anak. Mereka punya wadah dan acara yang bagus. Alangkah baiknya jika kita berusaha merangsang orang-orang yang mempunyai kreativitas untuk mau masuk ke dalam desain baju anak. Acara ini juga untuk merangsang industri fesyen Indonesia agar memproduksi pakaian anak yang stylish dan berkualitas dengan berkesinambungan," paparnya saat ditemui di Miniapolis Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Kids Fashion Festival 2010/2011 menampilkan 10 show dari 12 brand busana dan aksesoris anak. Sederat label busana anak yang turut ambil bagian, antara lain Gingersnaps, Little Heirloom, Alleira Kids, CooGee, Made in Heaven, Bubble Girl, OshKosh B'Gosh, Carter's, Pumpkin Patch, Contempo Kids, KC Kids, dan Quicksilver.

Tak sekadar menyelenggarakan parade fesyen, Kids Fashion Festival 2010/2011 juga turut memberikan kesempatan pada anak-anak untuk memiliki rasa percaya diri dan mengembangkan kemampuan diri dengan menjadi model pada parade fesyen yang digelar. Para model cilik sebanyak 120 anak ini didapat lewat proses audisi pada Juni-Juli 2010 lalu setelah menyeleksi sekira 700 anak.

Kegiatan lain yang juga meramaikan adalah talk show Fashion Clinic, yaitu sesi konsultasi untuk penampilan anak-anak oleh para Redaktur Mode Ayahbunda dan Parenting Indonesia.

okezone.com