Sunday, August 10, 2008

Menghentikan Kebiasaan Buruk Anak

Anak-anak kadang mempunyai beberapa kebiasaan buruk yang terasa menjengkelkan bagi orang tuanya seperti kebiasaan menggigit kuku, menghisap ibu jari tangan, atau menarik-narik rambut.

Apapun kebiasaan buruk anak anda, anda tidak perlu merasa jengkel. Sebagian besar kebiasaan-kebiasaan tersebut merupakan suatu tahap dari proses perkembangan yang normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Suatu hal yang menarik bahwa kebiasaan buruk tersebut biasanya timbul lebih dari satu macam pada seorang anak. Misalnya, seorang anak mungkin saja memiliki kebiasaan menggigit kuku serta menghisap ibu jari tangan.

Apa sebenarnya kebiasaan itu?
Kebiasaan menurut beberapa ahli dinyatakan sebagai suatu bentuk perilaku yang jelas dan diulang-ulang. Sebagian besar ahli juga menyatakan bahwa anak yang melakukan kebiasaan tersebut biasanya justru tidak menyadarinya. Tapi tidak demikian dengan orang-orang disekitarnya seperti orang tua atau saudaranya, mereka umumnya merasa terganggu dengan kebiasaan buruk si anak tersebut.

Kebiasaan buruk yang sering dimiliki oleh anak-anak adalah kebiasaan menggigit kuku. Menurut beberapa penelitian, sekitar 40% anak usia 5 sampai 18 tahun memiliki kebiasaan menggigit kuku, baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi seiring dengan pertambahan usia, anak laki-laki cenderung untuk memiliki kebiasaan ini dari pada anak perempuan.

Sebaliknya dengan kebiasaan menarik-narik rambut, lebih sering dimiliki oleh anak perempuan. Kebiasaan menarik-narik rambut ini dapat timbul pada awal masa kanak-kanak dan bertahan sampai usia remaja.

Kebiasaan menghisap ibu jari tangan lebih sering ditemui dari pada kebiasaan menghisap jari tangan yang lain. Hal ini diduga karena anggapan anak-anak bahwa ibu jari tangan lebih “enak” dari pada jari tangan yang lain. Tapi ada juga dugaan lain yaitu karena ibu jari tangan lebih mudah dijangkau oleh mulut. Ada pula beberapa anak yang menghisap seluruh jari tangannya atau bahkan seluruh kepalan tangannya. Sebagian besar anak yang mempunyai kebiasaan menghisap ibu jari tangannya berusia sekitar 2 tahun. Seiring dengan pertambahan usia kebiasaan menghisap ibu jari tangan ini akan menghilang.

Mengapa anak memiliki kebiasaan tersebut?
Sebagian besar ahli sampai saat ini belum dapat memastikan mengapa seorang anak memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu.

Kebiasaan dapat timbul sebagai suatu cara bagi anak untuk tetap “sibuk” bila ia merasa bosan. Tetapi pada sebagian besar anak, kebiasaan tersebut biasanya timbul sebagai suatu cara untuk “menenangkan diri” bila mereka merasa “tertekan”. Perhatikan anak anda bila ia mulai melakukan kebiasaan buruknya tersebut. Apakah sebelumnya ia mengalami suatu kejadian tertentu yang mungkin menyebabkan rasa “tertekan”. Yang paling mengejutkan adalah kebiasaan anak yang timbul karena ia menirukan kebiasaan orang lain di sekitarnya. Ingatlah bahwa anak sering menirukan perbuatan orang-orang disekitarnya.

Kebiasaan lain seperti menghisap ibu jari tangan biasanya merupakan “sisa” masa bayi. Bagi bayi, menghisap ibu jari tangan merupakan perilaku penenangan diri umum yang berkaitan dengan makanan dan rasa lapar. Perilaku ini dapat bertahan sampai masa kanak-kanak. Demikian juga dengan kebiasaan menarik-narik rambut, yang dapat merupakan usaha si anak untuk tetap merasa dekat dengan ibunya.

Ada pula anak-anak lain yang melakukan kebiasaannya sebagai suatu cara untuk memperoleh perhatian dari orang tuanya. Jika anak anda merasa terabaikan, ia dapat melakukan suatu kebiasaan buruk karena ia tahu hal tersebut akan menarik perhatian anda.

Apa yang harus anda lakukan?
Sebagian besar kebiasaan buruk yang dilakukan anak pada masa kanak akan menghilang seiring dengan pertambahan usia anak. Bila orang tua tidak bersikap berlebihan pada kebiasaan buruk yang dimiliki anaknya, si anak akhirnya akan menghentikan kebiasaannya tersebut dengan sendirinya. Umumnya kebiasaan buruk anak akan menghilang ketika anak mencapai usia sekolah.

Bila kebiasaan buruk anak anda terus bertahan, semakin buruk, atau mengganggu orang lain, anda dapat mencoba cara-cara berikut ini:

  • Jelaskan kepada anak dengan jelas dan tenang bahwa anda tidak menyukai kebiasaan buruknya tersebut. Jelaskan pula kepada anak mengapa anda tidak menyukai kebiasaan buruknya tersebut. Ucapkan dalam kalimat seperti “Ayah/Ibu tidak suka bila kamu menggigit kukumu. Kebiasaan itu adalah kebiasaan yang tidak baik dan jorok. Dapatkah kamu menghentikan kebiasaanmu itu?” Ingatlah bila anda mendapati anak anda tetap melakukan kebiasaannya tersebut jangan mengejek atau “menguliahi” anak anda. Hukuman, ejekan, atau kritik dapat menyebabkan kebiasaan anak semakin menjadi-jadi.
  • Ajak anak anda untuk ikut terlibat proses penghentian kebiasaannya tersebut. tanyakan langsung kepada anak anda apa yang sekiranya dapat menghentikan kebiasaannya tersebut.
  • Sebutkan dengan jelas dan positif perilaku yang anda harapkan dari anak. Alih-alih mengucapkan, “Jangan gigit kukumu,” coba ucapkan, “Ayo kita biarkan kukumu tumbuh.” Kadang-kadang penggunaan bahan-bahan yang beraroma tidak enak pada jari dapat menghentikan kebiasaan menggigit kuku atau menghisap jari.
  • Beri pujian bila anak anda mampu mengendalikan kebiasaan buruknya tersebut. Anda dapat membacakannya dongeng sebelum tidur sebagai “hadiah” bila anak anda mampu menghentikan kebiasaannya tersebut.
Kebiasaan memerlukan waktu untuk berkembang, demikian pula untuk menghentikannya. Biasanya diperlukan waktu sekitar satu bulan untuk mengehentikan kebiasaan anak, jadi anda harus selalu sabar. Ingatlah untuk selalu memuji anak bila ia dapat menghentikan kebiasaannya agar anak merasa segan untuk melakukan kebiasaan buruknya itu lagi.

Apa yang perlu diperhatikan dari kebiasaan anak?
Kadang-kadang, suatu kebiasaan buruk berkembang menjadi lebih dari sekedar kebiasaan. Ia dapat menjadi suatu akibat dari suatu masalah fisik atau psikologis.

Kebiasaan anak mungkin menjadi suatu gejala dari suatu keadaan yang lebih serius. Misalnya, seorang anak yang terus menerus menghisap ibu jari tangannya mungkin sebenarnya merasa “tertekan” secara psikologis.

Bila kebiasaan buruk anak berkembang sehingga dapat membahayakan anak sendiri, anda harus segera waspada. Kebiasaan menggigit kuku yang berlebihan dapat menyebabkan infeksi. Begitu pula dengan kebiasaan menghisap ibu jari tangan yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan gigi saat anak tumbuh dewasa.

Kapan anda harus mencari bantuan profesional?
Sebagian besar kebiasaan-kebiasaan buruk yang dimiliki anak-anak tidak memerlukan bantuan profesional. Tetapi bila kebiasaan anak mulai menggangu fungsi fisik atau sosialnya atau kebiasaannya tersebut terus bertahan setelah anda mencoba menghentikannya dengan langkah-langkah seperti yang telah disebutkan di atas, mungkin kebiasaannya tersebut disebabkan oleh suatu kedaan fisik atau psikologis yang lebih serius. Dalam hali ini, anda harus segera berkonsultasi dengan dokter anak anda.

5 comments:

  1. wah... bagus artikelnya..
    makasih, akan ku praktekkan pada kurcaci di rumah..
    Sankyuu...

    ReplyDelete
  2. kirain menghisap ibu jari itu bagus, menandakan si anak jd anteng/tdk rewel. ternyata ga bagus ya..

    ReplyDelete
  3. @istea
    Waduh... kok kurcaci..?

    @lady
    Kebiasaan itu bisa sampai gede tuh. Kayak saya sampai sekarang suka menghisap permen..

    ReplyDelete