Wednesday, September 10, 2008

Stroke pada Anak-Anak

Ternyata, anak-anak dan bayi juga beresiko terkena stroke. Dampaknya juga sama dengan stroke pada orang tua.

Bayi yang baru lahir dan baru berusia 6 jam di Kanada mengalami kejang-kejang dan nafas berhenti. Tenyata setelah diperiksa, diketahui bahwa bayi tersebut menderita stroke. Penelitian terbaru di Kanada yang dilakukan oleh the Heart and Stroke Foundation of Canada, membuktikan bahwa 6 dari 100.000 anak-anak mengalami stroke. Sepertiganya terjadi pada bayi yang baru lahir.

Tidak Dapat Pemeriksaan Otak
Dalam sebuah penelitian dari 200.000 anak yang lahir di California Utara, Para peneliti mendapatkan fakta bahwa 1 dari 5.000 bayi yang dilahirkan mendapat stroke. Stroke terjadi selama proses kelahiran atau dalam bulan-bulan pertama sesudah kelahiran (stroke perinatal).

Angka statistik ini mungkin saja lebih rendah jika dibanding angka kejadian aslinya, karena pada kasus-kasus stroke, biasanya tanda-tandanya tidak terlalu jelas. Anak tersebut mungkin tidak mendapatkan pemeriksaan otak yang seharusnya mereka peroleh. Dengan demikian, frekuensi terjadinya stroke pada anak mungkin saja lebih besar dari 1:5.000.

Penemuan yang dipublikasikan dalam Annals of Neurology ini tentu saja sangat merisaukan, mengingat stroke pada bayi yang baru lahir sering kali membawa masalah neurologis jangka panjang, termasuk epilepsi, gangguan berbahasa dan gangguan perilaku misalnya hiperaktivitas. Dan masalah yang paling sering terjadi adalah kelumpuhan otak (cerebral palsy ).

Penyebab stroke pada bayi memang belum jelas. Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mendapatkan bahwa pada bayi yang lahir dari wanita dengan riwayat infertilitas, atau menderita infeksi pada rahim selama kehamilan, atau preeklamsi memiliki risiko tertinggi untuk menderita stroke perinatal.

Stroke dapat terjadi akibat sumbatan pada pembuluh darah otak yang disebut stroke iskemik atau pecahnya pembuluh darah otak yang mengakibatkan stroke hemoragik (perdarahan).

Pada stroke, sel-sel otak tidak mendapat suplai darah dan oksigen sehingga dapat menyebabkan kematian dari sel otak tersebut. Bila stroke tersebut berat, dapat menyebabkan kematian.

Penyebab pasti pada bayi yang menderita stroke secara mendadak belum diketahui secara pasti. Padahal pada saat lahir, bayi dalam keadaan sehat. Salah satu kemungkinan yang diajukan adalah adanya jepitan pada tali pusat pada saat bayi lahir menyebabkan terjadi gumpalan yang menyumbat pembuluh darah otak. Dan ibu yang akan melahirkan mempunyai darah yang mudah menggumpal sehingga dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya sumbatan pada bayi.

Gejala awal yang dapat dilihat hanya berupa gangguan bernafas dan kelemahan pada satu sisi lengan. Saat ini pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosa telah dapat dilakukan seperti MRI (multiple resonance imaging) dan PET (positron emission tomography).

Penyebabnya Bervariasi
Sebaiknya kita harus lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya stroke pada bayi yang baru lahir serta dapat memberikan terapi terbaik sedini mungkin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut bila memang stroke telah terjadi.

Stroke lebih cenderung diderita oleh orang-orang lanjut usia, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis).

Pada beberapa kasus, stroke juga menyerang remaja dan orang-orang di usia produktif. Bahkan menyerang bayi dan anak-anak. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor genetis.

Penyebab dari stroke pada usia muda sangat bervariasi. Stroke pada usia muda dapat disebabkan oleh penyakit jantung, misalnya jantung bocor, gangguan katup jantung, penyakit darah, seperti leukemia, lupus dan lain-lain.

Kemudian stroke yang menyerang usia anak-anak pun bisa terjadi. Biasanya stroke yang menyerang itu karena adanya kelainan congenital seperti gangguan jantung, penyakit darah atau penyakit autoimmune.

Stroke yang terjadi pada anak bukan strokenya yang diturunkan dari orangtua, tapi penyakit lain yang merupakan faktor risiko stroke yang bisa diturunkan, seperti sickle cell anemia (anemia sel sabit), protein C deficiency, dan lain-lain.

Memang untuk mengenali tanda-tanda seorang anak yang berpotensi terkena stroke secara langsung mungkin tidak didapat. Tetapi secara tidak langsung mengenal tanda-tanda dari penyakit dasar yang merupakan risiko stroke.

Kesemutan Tanda Stroke
Penyakit stroke bukan hanya menyerang para orangtua, tetapi dapat menyerang semua usia. Bahkan stroke pun bisa menimbulkan kecacatan. Stroke merupakan suatu penyakit atau keadaan dimana terjadi gangguan sirkulasi pada pembuluh darah otak karena terjadinya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Stroke dapat menyerang secara tiba-tiba, baik itu di kala sedang beristirahat maupun saat bekerja. Penyakit ini juga menimbulkan kecacatan dan meninggal dunia.

Biasanya stroke timbul tanpa adanya tanda-tanda, tetapi kadang didahului oleh keadaan yang disebut transient ischemic attacks (TIA), yaitu lemah sebelah tubuh yang akan menghilang dalam beberapa menit hingga 24 jam, atau gejala stroke lainnya yang dalam kurang dari 24 jam balik menjadi normal kembali.

Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan stroke sebagai suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak yang dapat menimbulkan kematian maupun kelainan yang menetap lebih dari 24 jam akibat gangguan vaskuler.

Mewaspadai tanda-tanda atau gejala stroke sangat penting untuk memastikan penderita mendapatkan perawatan lebih cepat dan tepat, sekaligus menghindari kefatalan.

Faktor Resiko Terserang Stroke
* Pernah terserang stroke
* Hipertensi (tekanan darah tinggi)
* Penyakit jantung
* Sudah ada manifestasi aterosklerosis secara klinis (gejala-gejala pengerasan pembuluh darah), gangguan pembuluh darah koroner, gangguan pembuluh darah karotis, klaudikasio intermiten (nyeri yang hilang timbul), denyut nadi perifer tidak ada, dan lain-lain.
* Diabetes mellitus (kencing manis)
* Polisitemia (banyak sel-sel darah)
* Kadar lemak darah yang tinggi
* Hematokrit tinggi
* Merokok
* Kegemukan (obesitas)
* Kadar asam urat tinggi
* Kurang gerak badan atau olahraga

Gejala Stroke
* Tiba-tiba sakit kepala.
* Pusing, bingung.
* Penglihatan kabur atau kehilangan ketajaman. Ini bisa terjadi pada satu atau dua mata.
* Kehilangan keseimbangan, lemah.
* Rasa baal/kebas atau semutan pada satu sisi tubuh.
* Kelemahan atau kelumpuhan tangan/kaki.
* Koma jangka pendek (kehilangan kesadaran).
* Kelemahan atau kelumpuhan tangan/kaki.
* Bicara tidak jelas atau hilangnya kemampuan bicara.
* Sukar menelan.
* Kehilangan kontrol terhadap pengeluaran air seni dan feses.
* Kehilangan daya ingat atau konsentrasi, perubahan perilaku, misalnya bicara tidak menentu, mudah marah, tingkah laku seperti anak kecil.

3 comments:

  1. Artikel di blog ini menarik & bagus. Untuk lebih mempopulerkan artikel (berita/video/ foto) ini, Anda bisa mempromosikan di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di tanah air. Telah tersedia plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
    http://www.infogue.com
    http://kesehatan.infogue.com/stroke_pada_anak_anak

    ReplyDelete
  2. Tak kuduga anak-anak bisa kesambar strok juga yah...dunia ini memang selalu mengejutkan!
    Mungkin sebuah pratanda he..he..he....pertanda semakin buruknya perilaku dan gaya hidup manusia!

    Oiya, met kenal dech!

    ReplyDelete