Tuesday, August 26, 2008

Pengaturan Makanan Untuk Bayi

PEMBERIAN MAKANAN ANAK UMUR 0-24 BULAN YANG BAIK DAN BENAR

Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan kemampuan bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24 bulan dibagi menjadi 5 tahap :

a. Makanan bayi umur 0 – 4 bulan
b. Makanan bayi umur 4 – 6 bulan
c. Makanan bayi umur 6 – 9 bulan
d. Makanan anak umur 9 – 12 bulan
e. Makanan anak umur 12 – 24 bulan

Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan bayi/anak perlu penanganan secara khusus.

A. MAKANAN BAYI UMUR 0 – 4 BULAN

1. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif )
Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.

2. Berikan kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi.

3. Berikan ASI dari kedua payudara
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali setiap hari.

INGAT !
• Beri ASI saja sampai umur 4 bulan
• Berikan kolostrum

B. MAKANAN BAYI UMUR 4 – 6 BULAN

1. Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara secara bergantian

2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus karena bayi sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh MP-ASI berbentuk halus antara lain : bubur susu, biskuit yang ditambah air atau susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan. Berikan untuk pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya pisang lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara tetap, kemudian baru dapat diberikan jenis MP-ASI yang lainnya.

3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar ASI dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk cairan diberikan dengan sendok, jangan sekali-kali menggunakan botol dan dot. Penggunaan botol dan dot berisiko selain dapat pula menyebabkan bayi/anak mencret itu dapat mengakibatkan infeksi telinga.

4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta sambil tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga tengah, apabila MP-ASI masuk keruang tengah.

5. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau bayi sulit menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar, sedikit demi sedikit dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut.

INGAT !
• Teruskan pemberian ASI
• Berikan ASI lebih dulu, baru MP-ASI
• Berikan makanan lumat halus 1-2 x sehari

C. MAKANAN BAYI UMUR 6 – 9 BULAN

1. Pemberian ASI diteruskan

2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari. (cara membuat terlampir).

3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vit A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.

4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit sbb :
• Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan
• Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
• Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
• Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan

“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”

D. MAKANAN BAYI UMUR 9 - 12 BULAN

1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan makanan keluarga.

2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.

3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti (terlampir). Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari.

INGAT !
• Teruskan pemberian ASI
• Berikan makanan lunak 3 kali sehari dengan takaran yang cukup
• Berikan makanan selingan 1 kali sehari
• Perkenalkan bayi dengan beraneka ragam bahan makanan

E. MAKANAN ANAK UMUR 12 – 24 BULAN

1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.

2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.

3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.

4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.

INGAT !
• Teruskan pemberian ASI
• Berikan makanan keluarga 3 kali sehari
• Berikan makanan selingan 2 kali sehari
• Gunakan beraneka ragam bahan makanan setiap harinya.

Sumber: Buku Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI. Meneg Pemberdayaan Perempuan, Ikatan Dokter Anaj Indonesia, BK PP-ASI dan Lintas Program di Departemen Kesehatan

Sunday, August 24, 2008

Mendidik Anak Dengan Origami

Origami memang bukan hanya mainan anak-anak, seperti yang telah dinyatakan oleh seniman origami dari Kanada Josep Wu pada pertemuan origamer dunia di Tokyo. Namun tak dipungkiri bahwa origami memang sangat dekat dengan dunia anak-anak. Sebagian di antara model origami jelas sangat disukai mereka dan juga sangat sesuai dengan dunia anak.

Aktifitas origami itu sendiri ternyata juga sangat disenangi oleh hampir semua anak-anak. Maka bagi orang tua yang sudah mengerti manfaat dan nilai positifnya bagi mereka, tentu tidak akan melewatkan aktifitas, sarana dan kesempatan ini begitu saja. Berikut ini beberapa alasan dan sekaligus manfaat berorigami untuk mereka.

1. Anak belajar meniru/mengikuti arahan
Ketika seorang anak mengikuti tahap demi tahap lipatan dengan baik, maka sebenarnya ia telah belajar bagaimana mengikuti petunjuk dan arahan baik dari orang tua, instruktur, maupun dari gambar/foto origami. Dari sanalah ia belajar membuat sesuatu dari cara yang paling mendasar yakni meniru.

2. Anak belajar berkreatifitas
Origami memang dunia kreatifitas. Begitu banyak model origami, baik model tradisional maupun model dari karya-karya terbaru. Seorang anak tinggal memilih model apa dan mana yang ia sukai. Seiring dengan itu, jika anak sudah mulai mahir melipat dan sudah banyak model yang ia lipat, maka pada saat tertentu nanti akan muncul gagasan ingin membuat sesuatu dari teknik-teknik lipatan yang telah dikenalnya. Ini artinya ia belajar berkreasi untuk menghasilkan sesuatu.

3. Anak belajar berimajinasi
Model origami biasanya juga merupakan miniatur dari makhluk dan benda-benda kebutuhan hidup. Modelnya merupakan hasil dari imajinasi para pembuatnya. Ada model-model yang sangat jelas atau sangat natural dari bentuk-bentuk atau model-model kehidupan. Namun ia juga kadang begitu abstrak sehingga lebih diperlukan imajinasi yang kuat untuk menangkapnya. Seorang anak akan belajar berimajinasi melalui origami ini. Apalagi ketika ia telah mencoba berkreasi dengan sesuatu bentuk yang baru tanpa meniru atau mengikuti diagramnya.

4. Anak belajar berkarya (seni)
Origami adalah seni melipat kertas, sehingga ketika seorang anak membuat origami berarti ia telah belajar berkarya (seni). Seni di sini bisa diartikan dalam dua hal, yakni pertama seni melipatnya (teknik dan cara melipatnya, prosesnya pada setiap tahapan, dsb), yang kedua adalah modelnya itu sendiri yang menjadi karya seni. Hasil karya origami jelas dapat dimasukkan dalam seni visual (visual art). Penggunaan jenis ragam dan warna kertas akan menjadikan model yang juga berbeda, termasuk komposisi yang diinginkannya.

5. Anak belajar menghargai/mengapresiasi
Bicara soal karya dan seni, tentu tidak lepas dari kata apresiasi dan penghargaan. Mempraktekkan origami berarti juga belajar mengapresiasi sebuah cabang karya seni dari seni visual. Seorang anak ketika berorigami berarti juga akan belajar mengapresiasi seni dan keindahan sejak dini, artinya ia juga belajar kehalusan jiwa.

6. Anak belajar membuat model
Origami adalah melipat kertas untuk membuat suatu model. Maka ketika seorang anak berorigami, ia sedang belajar membuat dari selembar kertas (atau lebih) menjadi sebuah model sesuai dengan kemampuan dan kesukaannya. Model dalam origami sangatlah banyak dan terus berkembang seiring dengan karya-karya baru yang dihasilkan oleh para pelipat. Namun model origami yang disukai anak biasanya adalah model origami tradisional yang berupa mainan (miniatur) binatang, pesawat (anak laki-laki), rumah dan alat rumah tangga (anak wanita) dan sebagainya. Model origami untuk anak ini, biasanya terdiri dari lipatan sederhana dengan sedikit tahapan dalam diagramnya. Namun tidak menutup kemungkinan, seorang anak yang telah banyak mencoba jenis lipatan akan bisa membuat model origami yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi. Semakin banyak mencoba jenis lipatan, seorang anak tentu dapat membuat model origami lebih banyak lagi.

7. Anak belajar membuat mainannya sendiri
Banyak model origami yang dapat digunakan untuk bermain anak, misalnya kodok lompat, piring terbang, bola besar, pesawat-pesawat terbang, perahu, kuda berputar, suara tembakan, baling-baling, model peralatan rumah mulai lemari, kursi, meja dipan, dan lain-lain. Model-model itu umumnya dapat cukup dibuat dari selembar kertas saja. Untuk model tertentu yang berukuran besar bisa menggunakan kertas koran, seperti untuk membuat topi, bola besar, pesawat dan lain-lain. Perlu digaris-bawahi bahwa dalam berorigami, melipatnya itu sendiri adalah bagian dari bermain, setelah menjadi model, juga dapat dimainkan baik sendiri atau bersama.

8. Anak belajar membaca diagram/gambar
Belajar origami, selain melalui bimbingan seorang guru atau instruktur, dapat pula melalui animasi atau melalui diagram dari sebuah buku origami. Jadi seorang anak dapat membuat origami dengan mengikuti diagram yang ada dalam buku, meski harus dipilih dan disesuaikan dengan tingkat kemampuannya. Ini diharapkan agar anak tidak kesulitan untuk menyelesaikannya. Bahkan dianjurkan, bila kemampuan sang anak masih tahap pemula, baiknya senantiasa didampingi orang dewasa, agar ketika mendapat kesulitan ada yang membantu untuk menyelesaikannya. Yang pasti, semakin sering anak berlatih melalui diagram-diagram yang ada, maka akan meningkat pula kemampuan membaca diagramnya termasuk pengenalan terhadap jenis lipatan yang digunakan. Proses membaca diagram akan merangsang logikanya untuk memikirkan rangkaian tahapan hingga selesai.

9. Anak belajar menemukan solusi bagi persoalannya
Sebuah diagram origami terdiri dari beberapa tahapan, dimana setiap tahapannya merupakan rangkaian persoalan-persoalan lipatan yang beraneka ragam. Ketika seorang anak membuat origami dengan cara mengikuti alur sebuah diagram, sebetulnya dia sedang menghadapi persoalan pada setiap tahapan diagram itu. Bilamana dia berhasil mengikuti tahap demi tahap, artinya ia dapat menyelesaikan persoalan origami. Pada saat seperti itu, untuk anak umur tertentu akan berjalan logikanya, bagaimana mengikuti, membaca gambar, dan menyelesaikan persoalan-persoalan itu. Bahkan jika sudah mulai membuat karya sendiri, ia akan berusaha mencari solusi, hingga berhasil membentuk sebuah model origami yang diharapkan. Tentu ini latihan yang sangat baik bagi anak untuk belajar memecahkan persoalannya.

10. Anak belajar perbandingan (proporsi) dan berfikir matematis
Satu di antara yang sangat menentukan keindahan model origami adalah yang disebut dengan proporsi bentuk (perbandingan bentuk). Mengapa model ini atau itu mirip bentuk tertentu adalah karena teori proporsi. Tingkat keindahan sebuah model origami (meski sudah jelas modelnya) adalah juga sangat terletak pada proporsi ini. Di sisi lain jenis lipatan origami tradisional umumnya merupakan jenis lipatan berdasarkan teori matematis, artinya bukan asal lipatan (berbeda dengan banyak teknik untuk model-model kontemporer). Dengan demikian, aktifitas origami dapat membimbing seorang anak untuk mengenal konsep perbandingan bentuk dan sekaligus konsep matematis.

Contoh-contoh origami dapat di download disini


Cacat Kelamin pada Anak

Kasus ketidakjelasan jenis kelamin pada anak dapat mendatangkan berbagai masalah di kemudian hari. Pemeriksaan dini akan memudahkan pemilihan jenis kelamin yang tepat, sehingga anak dapat menjalani kehidupannya sacara normal.

Anak ke-6 pasangah Nurhana (36) dan Rokib (45), warga Rorotan, Cilincing, diketahui berkelamin laki-laki sekaligus perempuan. Belum diketahui jenis kelamin mana yang berfungsi baik.

Menurut Ny. Erawati, bidan yang menangani kelahirannya, bayi itu kencing melalui lubang kelamin perempuan meski kedua kelaminnya sama-sama memiliki lubang. Bayi berkelamin ganda tersebut lahir normal, pada 26 Januari 2006, dengan berat 4 kg dan panjang 54cm. Sebelumnya Rokib pernah memiliki anak berkelamin ganda, tapi tidak berumur panjang.

Novialdo dan Novialdi (28 bulan) dari Balikpapan, semula diduga berkelamin ganda. Si kembar memiliki penis dan kantong testis seperti umumnya laki-laki, tetapi masih ada satu lubang dan tonjolan kulit kecil diantara buah zakar mereka. Dari lubang itulah air seni keluar.

Tim dokter di RS Umum DR Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan lalu memastikan mereka berkelamin laki-laki dengan kelainan cacat bawaan hipospadia.

Ambiguitas Seksual
Dr. Sultana M. Hussein-Faradz, PhD, Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/Supervisor Laboratorium Sitogenetika RS Telogorejo Semarang, menyebutkan bahwa angka kejadian kasus kelamin ganda kurang lebih satu penderita per 20.000 kelahiran.

Menurut Dr. Sultan, istilah kelamin ganda tak selalu tepat. Yang pas adalah ketidakjelasan jenis kelamin atau ambiguous genitalia atau sex ambiguity.

Bentuk kelainan ini bervariasi, mulai dari hipospadia (kelainan pada saluran kencing) sampai bentuk kelamin luar (perempuan atau laki-laki) yang tak normal.

Hipospadia sering menyulitkan penentuan jenis kelamin, terutama pada bayi baru lahir. Pada kelainan ini saluran kencing tidak berakhir di ujung penis, tapi terputus di tengah saluran. Karena itu, jalan keluar urin ada di tengah bawah batang penis, pada daerah perineal di dekat anus atau di antara buah zakar.>

Kalau lubang itu cukup besar memberikan kesan mirip lubang kemaluan perempuan, Apalagi pada bayi baru lahir, buah zakar belum begitu besar atau belum turun dari rongga perut, sehingga keberadaan lubang abnormal ini mengesankan kantong buah zakar seperti bibir vagina.

Pemeriksaan DNA
Kasus yang lebih kompleks disebut true hermaphroditism, yakni terdapat dua macam gonad (indung telur dan testis); Secara sitogenetik (ilmu tentang sel dan genetika), pada penderita terdapát dua macam kromosom seks, yaitu XY (laki-laki) dan XX (perempuan) dengan perbandingan yang bervariasi.

Keadaan ini disebut mosaicism. Pada kasus ini psikiater atau psikolog diharapkan lebih berperan terutama dalam membantu menentukan pilihan jenis kelamin yang dikehendaki.

Berdasarkan pengalaman Dr. Sultan dalam memberikan konseling pilihan cenderung pada jenis kelamin yang telah ditentukan orangtua ketika anak lahir. Bila orangtua telanjur memberi nama dan memperlakukannya sebagai anak laki-laki, jenis kelamin itu yang dipilih. Pun sebaliknya.

Mereka enggan mengubahnya karena bakal berpengaruh pada nama dan status hukum yang harus diperbarui. Apalagi si anak juga sudah menghayati jenis kelamin pilihan orangtuanya. Dalam hal ini, dokter ahli kebidanan dan bedah urologi tak boleh tergesa- gesa melakukan tindakan.

Kasus akan lebih rumit bila dalam keluarga penderita ada lebih dari satu kasus. Apalagi bila disertai kelainan lain, misal hipospadia plus pertumbuhan payudara.

Pemeriksaan laboratonum dengan analisis kromosom dan hormon saja tidak cukup untuk kasus ini. Diperlukan pemeriksaan DNA untuk mencari kemungkinan adanya mutasi gen yang diwariskan. Mutasi gen biasanya terjadi pada kromosorn X (kromosom seks), meski tidak terlepas kemungkinan adanya mutasi gen pada kromosum lain. Pemeriksaan yang lebih luas pada seluruh anggota keluarga (termasuk yang tidak mengalami kelainan) dan konseling genetika perlu dilakukan.

Perlu Deteksi Dini
Ambiguitas seksual sering tak diketahui atau tak dicari kepastian diagnosisnya, Akibathya sering muncul anggapan salah. Di laboratorium sitogenetika, setiap bulan minimal diterima satu kasus seperti ini. Sebagian besar terlambat dikonsultasikan. Orangtua membawa anaknya saat sudah berusia lebih 2 tahun, malah ada yang sudah dewasa.

Padahal, terlambatnya pemeriksaan, berakibat pada salahnya penentuan jenis kelamin sehingga menimbulkan masalah sosial dan psikologis. Sayangnya lagi, belum semua laboratorium di kota-kota besar di Indonesi dapat melakukan analisis kromosom untuk menentukan kejelasan jenis kelamin.

Umumnya dipakai cara sederhana, yakni memeriksa kromatin seks (Barr body) yang bisa memberikan hasil negatif. Cara ini kurang tepat karena pengambilan sampel dikerjakan dengan kerokan pipi - yang mudah menyebabkan sel mati dan hasilnya negatif.

Di negara-negara maju, pemeriksaan model ini sudah ditinggalkan karena selain memberikan hasil negatif atau positif palsu, juga kurang akurat, terutama pada keadaan mosaik.

Pada keadaan tertentu dan kompleks, sexing (penentuan jenis kelamin) dapat dikerjakan dengan pemeriksaan DNA seperti FISH (fluorescence in situ hybridization). Ini adalah kombinasi antara pemeriksaan sitogenetik dan molekuler atau dengan analisis molekuler lainnya.

Di FK Undip, sudah dibuka Laboratorium Bioteknologi, Unit Sitogenetika dan Genetika Molekuler yang mengerjakan pemeriksaan DNA. Dengan kemajuan ilmu kedokteran diharapkan problem ketakjelasan kelamin dapat diatasi sedini mungkin.

Apa Cirinya?
Keadaan genital bayi baru lahir memang belum begitu jelas karena sangat kecil. Namun, masih bisa diamati perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Bila terjadi kelainan, perlu diketahui kepastian jenisnya. Selain dengan pemeriksaan kromosom, beberapa penampakan bisa dicermati, sehinga kita tahu jenis kelamin anak yang sebenarnya.

Karakteristik pada genetik perempuan:
  1. * Klitoris yang membesar dan tampak seperti penis kecil.

  2. * Vagina yang tersembunyi karena lubangnya benar-benar tertutup


Karakteristik pada genetik laki-laki:
  1. * Tuba atau lubang penis tampak begitu kecil dan sempit sementara penis tidak kelihatan nongol atau keluar. Ini disebut hipospadia.

  2. * Penis kecil dan tidak normal karena saluran kencing sangat dekat dengan skrotum. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penis sangat dini pada masa perkembangan.

  3. * Jelas-jelas tidak kelihatan alat kelamin laki-laki. Biasa terjadi pada kasus berat.


Dari Kompas dan Berbagai Sumber

Thursday, August 21, 2008

Atasi Cegukan

Cegukan terjadi ketika diafragma, otot di dasar paru-paru mengalami kejang. Kekejangan itu menyebabkan pita suara menutup dengan cepat dan terdengarlah suara keras cegukan.

National Library of Medicine di Amerika Serikat mengatakan bahwa makanan pedas dan berbumbu serta asap tebal adalah pemicu cegukan. Pneumonia, radang selaput dada, atau kerusakan daerah tertentu di otak yang mengontrol pusat cegukan bertanggung jawab pada terjadinya cegukan.

Cara mudah menyembuhkan cegukan adalah menahan napas, minum segelas air dingin, atau makan sesendok gula.

Anda juga dapat mencoba menghentikannya dengan meletakkan kantong kertas di depan mulut dan mencoba bernapas dari kantong kertas itu selama beberapa menit.

Jarang terjadi cegukan lebih dari beberapa menit. Jika cegukan berlangsung selama beberapa hari, langkah yang bijak yakni berkonsultasi ke dokter.

Friday, August 15, 2008

Mengapa Anak Kecil Keputihan?

Mengapa anak umur 13 tahun bisa kena keputihan? Apakah mengganggu rahim?

Bisa saja masih kecil sudah kena keputihan. Bahkan, pada yang masih balita pun, keputihan mungkin saja terjadi.

Penularan bisa dari pembantu, pengasuh, atau baby sitter-nya. Sewaktu diceboki sehabis pipis, bila jemari tangan pembantu baru menggaruk keputihan pada dirinya sendiri, jamur yang sama akan ditularkan ke kemaluan si bocah yang dicebokinya.

Pada anak yang lebih besar, keputihan sering terjangkit di WC dan kamar mandi umum, khususnya di terminal, stasiun, atau asrama. Bibir bak WC dan gayung airnya bisa saja sudah tercemar oleh parasit Trichomonas vaginalis, salah satu penyebab tersering keputihan pada wanita, selain jamur Candida albicans.

Harus Tuntas
Kebiasaan cebok sehabis berkemih dengan air (dan bukan dengan tisu seperti orang Barat) menjadi sumber terjangkitnya keputihan, yang dapat disebabkan oleh beberapa jenis bibit penyakit. Jenis keputihan ini yang perlu diobati sesuai dengan jenis bibit penyakitnya. Kalau disebabkan oleh jamur, obatnya antijamur. Selain itu sering pula sebab terlambat mengganti pembalut sewaktu haid.

Karena masih gadis, tidak boleh diberikan obat keputihan yang dimasukkan ke liang vagina (vaginal suppository). Cukup obat minum saja dan pembersih vagina, selain obat antigatal. Obat belum boleh dihentikan selama keputihan jamurnya masih muncul.

Sayang, saya tak bisa memberikan resepnya di sini. Puskesmas menyediakan obat antijamur untuk keputihan putri Ibu. Mintalah resep dan obatnya ke dokter puskesmas terdekat. Pengobatan harus sampai tuntas. Bila tidak, keputihan jamurnya mudah kambuh kembali.

Penyakit keputihan tidak berpengaruh buruk terhadap rahim. Namun, bila dibiarkan, keputihan bisa menjalar sampai ke rahim juga, dan pengobatannya tentu perlu lebih lama dan mendalam.

Oleh: Dr. Handrawan Nadesul, Dokter Umum

The Eemaan Reading Series Image Painter 1.0


Software lain untuk belajar mewarnai gambar bagi putra-putri Anda. Tampilannya lebih sederhana dibanding yang lainnya, sehingga mudah untuk dipahami anak dibawah 3 tahun sekalipun.

Hanya ada beberapa tool di bar sebelah kanan bergambar pensil untuk membuat outline, fill, hapus dan pick. Coba saja, filenya kecil kok.

Jenis: freeware
Ukuran file: 370 KB
Persyaratan: Visual Basic 5.0 Runtime Module


Download | Visit Website

Wednesday, August 13, 2008

Mimisan dan Daun Sirih

Mimisan. Kata yang cukup akrab di telinga banyak orang ini biasa digambarkan sebagai mengalirnya darah dari hidung. Orang Yunani kemudian menyebutnya epistaxis atau perdarahan hidung.

Umumnya, epistaxis atau mimisan memang tidak berbahaya, meski dalam beberapa kasus mimisan mengindikasikan penyakit yang berbahaya. Karena itu, umumnya, mimisan cukup diatasi dengan selembar daun sirih....

Mimisan kenyataannya telah menjadi fenomena bahkan mitos sejak awal kehidupan. Sejak awal, kasus mimisan memang telah melibatkan para tabib. Tak kurang Hippocrates—fisikawan dan matematikawan Yunani yang hidup sekitar 470-410 SM—pun turun tangan. Menurut dia, perdarahan hidung bisa dicegah dengan meningkatkan tekanan pada hidung itu sendiri.

Sementara itu, para tabib lain mencoba mengatasi mimisan dengan serangkaian mantra sakti yang diucapkan pada darah si penderita. Kemudian, mereka meminta si penderita menghirup darah mereka sendiri sambil tetap diiringi dengan jampi-jampi serangkaian mantra sakti dan ajaib tersebut.

Tak jarang, darah merah yang keluar dari hidung itu kemudian dijadikan jimat sakti. Itu hanya sebagian cerita cara tetua mengatasi kasus mimisan di era kehidupan yang sangat awal.

Kenyataannya, misteri tentang mimisan baru terungkap sekitar abad ke-17. Setidaknya itu menurut disertasi Dr Glen T Porter MD dalam sebuah konferensi di Departemen Otolaryngology, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.

Menurut Porter, misteri di balik mimisan pertama kali diungkap oleh Carl Michel (1871), James Little (1879), dan Wilhem Kiesselbach. Mereka adalah orang pertama yang berhasil mengidentifikasikan bahwa mimisan merupakan perdarahan hidung akibat terganggunya sekat rongga hidung bagian depan atau anterior.

Gangguan itu, lanjut Porter, bisa diakibatkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor lokal dan sistemik. Faktor lokal yang menyebabkan mimisan termasuk anomali vaskular, infeksi atau radang ringan, trauma, luka iatrogenik, neoplasma, serta munculnya unsur desikasi di dalam tubuh.

Sedangkan faktor sistemik mencakup hipertensi, atheroklerosis, infeksi atau radang karena suatu penyakit, hingga ginjal dan liver. Karena itu, mimisan bisa menjadi gejala biasa, tetapi bisa pula menjadi gejala berbahaya.

Setidaknya ada dua area yang paling terkena imbas mimisan, yang disebut plexus Kiesselbach dan plexus Woodruff. Plexus Kiesselbach merupakan perdarahan dari wilayah sekat rongga hidung bagian depan (anterior), sedang plexus Woodruff adalah posterior.

Perdarahan anterior biasanya terjadi pada anak-anak berumur dua tahun hingga 10 tahun dan remaja. Adapun perdarahan posterior umumnya terjadi pada orang dewasa, tepatnya di atas umur 40 tahun. Yang paling umum, mimisan pada orang dewasa akibat tekanan darah tinggi karena pengapuran pembuluh darah.

Mimisan bisa terjadi akibat tindakan sangat sepele, misalnya mengorek hidung terlalu kuat, hingga penyakit serius. Umumnya ini gejala seperti sering terjadi pada anak-anak. Selain itu, mimisan bisa pula karena pilek, polip, pengeringan hidung akibat pergantian cuaca, hingga penyakit TBC.

Jika TBC menyerang hidung, bisa dipastikan akan terjadi mimisan. Juga, trombositopenia, hemofilia, leukimia, hipertensi akibat pengapuran pembuluh darah, kekurangan vitamin D serta K, gangguan keseimbangan hormon, dan keracunan obat.

Khusus pada anak-anak, mimisan bisa terjadi karena hidung kemasukan benda keras atau biji-bijian yang mengakibatkan infeksi dan perdarahan. Biasanya, gejala seperti ini ditandai dengan bau busuk dari lubang hidung.

Namun, mimisan yang harus diwaspadai adalah dalam kasus posterior. Umumnya, mimisan pada kasus ini lebih sering terjadi dan mengeluarkan darah lebih banyak. Karena itu, mimisan pada kasus ini hanya bisa ditangani para ahli. Perdarahan hidung posterior karena infeksi antara lain akibat sinus paranasal seperti rinitis atau sinusitis. Namun, yang lebih parah adalah mimisan akibat lupus, sifilis, atau lepra.

Meski belum ada penjelasan resmi, Dr Quoc A Nguyen, ahli bedah otolaring dan leher dari AS, mengatakan, mimisan lebih banyak terjadi para kaum pria (58 persen) ketimbang perempuan (42 persen).

Daun sirih
Secara tradisional, orang Indonesia spontan akan menggulung selembar daun sirih (piper betle lynn) dan memasukkannya ke hidung bocah untuk menyumbat darah yang keluar akibat mimisan. Dalam sekejap, aliran darah dari hidung itu pun berhenti.

Harus diakui, hingga saat ini, belum banyak kajian ilmiah tentang kaitan mimisan dengan daun sirih tersebut. Namun, dalam buku Tumbuhan Berguna Indonesia (1987) disebutkan, jika diisap, cairan daun sirih mampu menghentikan perdarahan pada hidung.

Adapun ekstrak daun sirih bisa digunakan untuk berkumur jika mulut sedang bengkak, menghilangkan bau mulut, serta menghentikan darah ketika gigi dicabut. Bahkan, rasa gatal dan bisul kecil dapat disembuhkan dengan mencuci bagian tersebut dengan ekstrak daun sirih.

Hal itu terjadi, antara lain, karena daun sirih mengandung styptic yang bisa menahan perdarahan. Sedangkan seluruh tumbuhan sirih mengandung arecoline yang bisa merangsang saraf pusat, meningkatkan daya pikir, gerakan peristaltik, dan meredakan dengkuran.

Daun sirih juga mengandung eugenol yang bisa mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur candida albicans yang antara lain menyebabkan keputihan pada kaum wanita, dan bisa meredakan rasa nyeri. Selain itu, terdapat pula kandungan tanin yang bisa mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare.

Yang pasti, daun sirih mengandung banyak jaringan yang berisi kelenjar minyak aetheris atau minyak terbang. Minyak yang bisa diperoleh dengan cara menyuling ini terutama mengandung senyawa chavicol dan fenol. Karena itu, minyak sirih sangat berguna untuk mengobati batuk dan radang selaput lendir tenggorokan.

Kenyataannya, daun sirih memang tidak asing dalam kehidupan dan pengobatan tradisional. Sejak sekitar tahun 600 SM, masyarakat tradisional Asia dan India menggunakan daun sirih untuk berbagai keperluan. Dari tata cara adat hingga pengobatan. Sayang, daun yang sangat bermanfaat ini semakin "hilang" dari halaman rumah…

sumber : Wikipedia dan lain-lain

Sunday, August 10, 2008

Menghentikan Kebiasaan Buruk Anak

Anak-anak kadang mempunyai beberapa kebiasaan buruk yang terasa menjengkelkan bagi orang tuanya seperti kebiasaan menggigit kuku, menghisap ibu jari tangan, atau menarik-narik rambut.

Apapun kebiasaan buruk anak anda, anda tidak perlu merasa jengkel. Sebagian besar kebiasaan-kebiasaan tersebut merupakan suatu tahap dari proses perkembangan yang normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Suatu hal yang menarik bahwa kebiasaan buruk tersebut biasanya timbul lebih dari satu macam pada seorang anak. Misalnya, seorang anak mungkin saja memiliki kebiasaan menggigit kuku serta menghisap ibu jari tangan.

Apa sebenarnya kebiasaan itu?
Kebiasaan menurut beberapa ahli dinyatakan sebagai suatu bentuk perilaku yang jelas dan diulang-ulang. Sebagian besar ahli juga menyatakan bahwa anak yang melakukan kebiasaan tersebut biasanya justru tidak menyadarinya. Tapi tidak demikian dengan orang-orang disekitarnya seperti orang tua atau saudaranya, mereka umumnya merasa terganggu dengan kebiasaan buruk si anak tersebut.

Kebiasaan buruk yang sering dimiliki oleh anak-anak adalah kebiasaan menggigit kuku. Menurut beberapa penelitian, sekitar 40% anak usia 5 sampai 18 tahun memiliki kebiasaan menggigit kuku, baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi seiring dengan pertambahan usia, anak laki-laki cenderung untuk memiliki kebiasaan ini dari pada anak perempuan.

Sebaliknya dengan kebiasaan menarik-narik rambut, lebih sering dimiliki oleh anak perempuan. Kebiasaan menarik-narik rambut ini dapat timbul pada awal masa kanak-kanak dan bertahan sampai usia remaja.

Kebiasaan menghisap ibu jari tangan lebih sering ditemui dari pada kebiasaan menghisap jari tangan yang lain. Hal ini diduga karena anggapan anak-anak bahwa ibu jari tangan lebih “enak” dari pada jari tangan yang lain. Tapi ada juga dugaan lain yaitu karena ibu jari tangan lebih mudah dijangkau oleh mulut. Ada pula beberapa anak yang menghisap seluruh jari tangannya atau bahkan seluruh kepalan tangannya. Sebagian besar anak yang mempunyai kebiasaan menghisap ibu jari tangannya berusia sekitar 2 tahun. Seiring dengan pertambahan usia kebiasaan menghisap ibu jari tangan ini akan menghilang.

Mengapa anak memiliki kebiasaan tersebut?
Sebagian besar ahli sampai saat ini belum dapat memastikan mengapa seorang anak memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu.

Kebiasaan dapat timbul sebagai suatu cara bagi anak untuk tetap “sibuk” bila ia merasa bosan. Tetapi pada sebagian besar anak, kebiasaan tersebut biasanya timbul sebagai suatu cara untuk “menenangkan diri” bila mereka merasa “tertekan”. Perhatikan anak anda bila ia mulai melakukan kebiasaan buruknya tersebut. Apakah sebelumnya ia mengalami suatu kejadian tertentu yang mungkin menyebabkan rasa “tertekan”. Yang paling mengejutkan adalah kebiasaan anak yang timbul karena ia menirukan kebiasaan orang lain di sekitarnya. Ingatlah bahwa anak sering menirukan perbuatan orang-orang disekitarnya.

Kebiasaan lain seperti menghisap ibu jari tangan biasanya merupakan “sisa” masa bayi. Bagi bayi, menghisap ibu jari tangan merupakan perilaku penenangan diri umum yang berkaitan dengan makanan dan rasa lapar. Perilaku ini dapat bertahan sampai masa kanak-kanak. Demikian juga dengan kebiasaan menarik-narik rambut, yang dapat merupakan usaha si anak untuk tetap merasa dekat dengan ibunya.

Ada pula anak-anak lain yang melakukan kebiasaannya sebagai suatu cara untuk memperoleh perhatian dari orang tuanya. Jika anak anda merasa terabaikan, ia dapat melakukan suatu kebiasaan buruk karena ia tahu hal tersebut akan menarik perhatian anda.

Apa yang harus anda lakukan?
Sebagian besar kebiasaan buruk yang dilakukan anak pada masa kanak akan menghilang seiring dengan pertambahan usia anak. Bila orang tua tidak bersikap berlebihan pada kebiasaan buruk yang dimiliki anaknya, si anak akhirnya akan menghentikan kebiasaannya tersebut dengan sendirinya. Umumnya kebiasaan buruk anak akan menghilang ketika anak mencapai usia sekolah.

Bila kebiasaan buruk anak anda terus bertahan, semakin buruk, atau mengganggu orang lain, anda dapat mencoba cara-cara berikut ini:

  • Jelaskan kepada anak dengan jelas dan tenang bahwa anda tidak menyukai kebiasaan buruknya tersebut. Jelaskan pula kepada anak mengapa anda tidak menyukai kebiasaan buruknya tersebut. Ucapkan dalam kalimat seperti “Ayah/Ibu tidak suka bila kamu menggigit kukumu. Kebiasaan itu adalah kebiasaan yang tidak baik dan jorok. Dapatkah kamu menghentikan kebiasaanmu itu?” Ingatlah bila anda mendapati anak anda tetap melakukan kebiasaannya tersebut jangan mengejek atau “menguliahi” anak anda. Hukuman, ejekan, atau kritik dapat menyebabkan kebiasaan anak semakin menjadi-jadi.
  • Ajak anak anda untuk ikut terlibat proses penghentian kebiasaannya tersebut. tanyakan langsung kepada anak anda apa yang sekiranya dapat menghentikan kebiasaannya tersebut.
  • Sebutkan dengan jelas dan positif perilaku yang anda harapkan dari anak. Alih-alih mengucapkan, “Jangan gigit kukumu,” coba ucapkan, “Ayo kita biarkan kukumu tumbuh.” Kadang-kadang penggunaan bahan-bahan yang beraroma tidak enak pada jari dapat menghentikan kebiasaan menggigit kuku atau menghisap jari.
  • Beri pujian bila anak anda mampu mengendalikan kebiasaan buruknya tersebut. Anda dapat membacakannya dongeng sebelum tidur sebagai “hadiah” bila anak anda mampu menghentikan kebiasaannya tersebut.
Kebiasaan memerlukan waktu untuk berkembang, demikian pula untuk menghentikannya. Biasanya diperlukan waktu sekitar satu bulan untuk mengehentikan kebiasaan anak, jadi anda harus selalu sabar. Ingatlah untuk selalu memuji anak bila ia dapat menghentikan kebiasaannya agar anak merasa segan untuk melakukan kebiasaan buruknya itu lagi.

Apa yang perlu diperhatikan dari kebiasaan anak?
Kadang-kadang, suatu kebiasaan buruk berkembang menjadi lebih dari sekedar kebiasaan. Ia dapat menjadi suatu akibat dari suatu masalah fisik atau psikologis.

Kebiasaan anak mungkin menjadi suatu gejala dari suatu keadaan yang lebih serius. Misalnya, seorang anak yang terus menerus menghisap ibu jari tangannya mungkin sebenarnya merasa “tertekan” secara psikologis.

Bila kebiasaan buruk anak berkembang sehingga dapat membahayakan anak sendiri, anda harus segera waspada. Kebiasaan menggigit kuku yang berlebihan dapat menyebabkan infeksi. Begitu pula dengan kebiasaan menghisap ibu jari tangan yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan gigi saat anak tumbuh dewasa.

Kapan anda harus mencari bantuan profesional?
Sebagian besar kebiasaan-kebiasaan buruk yang dimiliki anak-anak tidak memerlukan bantuan profesional. Tetapi bila kebiasaan anak mulai menggangu fungsi fisik atau sosialnya atau kebiasaannya tersebut terus bertahan setelah anda mencoba menghentikannya dengan langkah-langkah seperti yang telah disebutkan di atas, mungkin kebiasaannya tersebut disebabkan oleh suatu kedaan fisik atau psikologis yang lebih serius. Dalam hali ini, anda harus segera berkonsultasi dengan dokter anak anda.

Saturday, August 9, 2008

Anak-anak yang "Terbuang" ...

Seandainya Aku Bukan Anakmu...
.... dan hanya seekor anak anjing

akankah kau izinkan aku makan dari pingganmu, Bunda tercinta?


seandainya aku hanya seekor burung

akankah engkau terus merantaiku agar aku tak bisa terbang?


kalau begitu halnya, aku akan pergi

aku tak akan mau lagi menyentuh makanan yang kau berikan padaku ..

aku tak akan membiarkan engkau menaruhku di dalam tanganmu lagi


Aku akan terbang jauh ke dalam hutan

dan tak akan pernah kembali padamu lagi ...

(Rabindranath Tagore)


Apakah benar sangkaan bahwa orangtua kandunglah yang selalu paling hebat mencintai anaknya, sedangkan orang lain tidak? Kenyataannya, menurut Seto Mulyadi, sekitar 70 persen kekerasan terhadap anak dilakukan oleh orangtua.

Bagaimana bila ada seorang anak menulis kalimat seperti ini tentang ibu kandungnya? "Saya lapar, ibu saya telat memberi makanan, dan mengunci makanan di lemari padahal itu hanya tempe atau tahu. Pernah ibu marah-marah dikira saya mencuri tempenya. Setiap pagi saya bantu ibu untuk mengepel, membersihkan rumah dan memasak, tetapi setelah dimasak, makanan ditaruh di lemari dan dikunci. Saya sering puasa, dari puasa tiap hari dan puasa nabi Daud (sehari makan sehari tidak) ...."

Kelak, "Aku akan terbang jauh," pikiran si anak pun melayang tinggi, dan akhirnya ia berhasil berlayar ke arah matahari, sampai bertemu laut yang hijau. (Someone di Eropa , terimakasih untuk kisahnya).

Anak-anak yang nasibnya jauh lebih mengerikan dari kasus Someone di atas masih banyak. Tidak kurang, ribuan mungkin jutaan anak-anak di berbagai belahan dunia menjadi obyek pelampiasan dan pengalihan sasaran kemarahan atau perasaan stres dari orangtuanya. Entah karena lelah bekerja, atau ketika ketika hubungan suami/istri yang semula harmonis berubah menjadi "ajang pertarungan", ayah yang menceraikan ibu, ayah menikah lagi, ibu sibuk bekerja, ayah di PHK, ibu yang depresi, ayah kecanduan judi, ibu meninggalkan ayah, dan macam-macam beban hidup lainnya.

Dampaknya terhadap anak-anak sungguh mengerikan. Ada orangtua yang melukai, menyiksa, atau menganiaya secara fisik, seperti memukul, melempar, menendang, mengguyur dengan air, dll. Anak tidak hanya luka ringan, luka berat, namun juga meninggal dunia.

Ada juga yang mengganggu dan menekan emosi anak sehingga anak menjadi takut, tidak berani mengungkapkan pendapatnya, menjadi penurut, tak kurang pula yang memilih melakukan kekerasan seksual seperti pemerkosaan, pelecehan seksual, membuat foto porno, pelacuran anak, dan perdagangan anak.

Begitulah, makhluk-makhluk mungil itu diam-diam "mati" di tangan ayah-bundanya sendiri. Hanya satu kali manusia hidup. Dan hidup yang satu itu pun mereka serahkan ...

Anak-anak bukanlah "sampah" yang bisa diperlakukan seperti apa saja, yang kehadirannya seolah tidak pernah dikehendaki. Mudah-mudahan lebih banyak orangtua yang punya kasih dibanding yang tidak, lebih banyak orangtua yang menghidupi ketimbang membunuh, dan lebih banyak orangtua yang menampung daripada yang mengusir ...


Pendidikan Seks Berdasarkan Usia Anak

Orangtua tidak bisa menutup mata terhadap paparan media yang banyak mengeksploitasi tubuh perempuan. Bisa jadi, hal tersebut menjadi bahan pertanyaan anak. Kok model itu boleh memperlihatkan bagian tubuh yang sangat pribadi, sedangkan si anak tidak?

Di sini, dinyatakan Clara Kriswanto, orangtua bisa menanyakan pendapat anak. Apa yang dirasakan saat melihat model tersebut? Apakah itu bisa dikategorikan sebagai seni atau pornografi? Bagaimana perasaan anak saat melihat hal itu? Apa bahayanya? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa menjadi bahan diskusi dengan anak. Dari jawaban yang dilontarkan anak, orangtua bisa menilai sejauh mana pemahaman anak tentang seksualitas. Apakah anak sudah terbawa jauh dengan teman-temannya? Apakah nilai-nilai yang sudah ditanamkan oleh orangtua mulai luntur?

Nah, dalam diskusi ini, orangtua dapat menanamkan lagi nilai-nilai keluarga yang ingin dianut oleh anak. Jadi bukan hanya sebatas, "Oh itu jorok " tanpa ada penjelasan lebih lanjut.

Adanya situs porno di Internet juga harus menjadi perhatian orangtua. Jelaskan efek maupun kasus yang terjadi setelah melihat situs itu. Paparkan saja fakta yang ada dari berbagai sumber, sehingga anak menjadi tahu konsekuensi yang akan dihadapinya nanti.

Pendidikan Seksualitas Berdasarkan Usia

Usia 0-5 tahun
  • Bantu anak agar merasa nyaman dengan tubuhnya
  • Beri sentuhan dan pelukan kepada anak agar mereka merasakan kasih sàyang dari orangtuanya secara tulus.
  • Bantu anak memahami perbedaan perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan di depan umum. Contohnya, saat anak selesai mandi harus mengenakan baju di dalam kamar mandi atau di kamarnya. Orangtua harus menanamkan bahwa tidak diperkenankan berlarian usai mandi tanpa busana. Anak harus tahu bahwa ada hal-hal pribadi dari tubuhnya yang tidak sèmua orang boleh lihat apalagi menyentuhnya.
  • Ajari anak untuk mengetahui perbedaan anatomi tubuh pria dan wanita. Jelaskan proses tubuh seperti hamil dan melahirkan dalam kalimat sederhana. Dari sini bisa dijelaskan bagaimana bayi bisa berada dalam kandungan ibu. Tentu saja harus dilihat perkembangan kognitif anak. Yang penting orangtua tidak membohongi anak misalnya dengan mengatakan kalau adik datang dari langit atau dibawa burung. Cobalah memosisikan diri Anda sebagai anak pada usia tersebut. Cukup beritahu hal-hal yang ingin diketahuinya. Jelaskan dengan contoh yang terjadi pada binatang.
  • Hindari perasaan malu dan bersalah atas bentuk serta fungsi tubuhnya.
  • Ajarkan anak untuk mengetahui nama yang benar setiap bagian tubuh dan fungsinya. Katakan vagina untuk alat kelamin wanita dan penis untuk alat kelamin pria ketimbang mengatakan burung atau yang lainnya.
  • Bantu anak memahami konsep pribadi dan ajarkan mereka kalau pembicaraan soal seks adalah pribadi.
  • Beri dukungan dan suasana kondusif agar anak mau datang kepada orangtua untuk bertanya soal seks
Usia 6-9 tahun
  • Tetap menginformasikan masalah seks kepada anak, meski tidak ditanya.
  • Jelaskan bahwa setiap keluarga mempunyai nilai-nilai sendiri yang patut dihargai. Seperti nilai untuk menjaga diri sebagai perempuan atau laki-laki serta menghargai lawan jenisnya.
  • Berikan informasi mendasar tentang permasalahan seksual
  • Beritahukan kepada anak perubahan yang akan terjadi saat mereka menginjak masa pubertas.
Usia 10-12 tahun
  • Bantu anak memahami masa pubertas. Berikan penjelasan soal menstruasi bagi anak perempuan serta mimpi basah bagi anak laki-laki sebelum mereka mengalaminya. Dengan begitu anak sudah diberi persiapan tentang perubahan yang bakal terjadi pada dirinya.
  • Hargai privasi anak. Dukung anak untuk melakukan komunikasi terbuka.
  • Tekankan kepada anak bahwa proses kematangan seksual setiap individu itu berbeda-beda.
  • Bantu anak untuk memahami bahwa meskipun secara fisik ia sudah dewasa, aspek kognitif dan emosionalnya belum dewasa untuk berhubungan intim.
  • Beri pemahaman kepada anak bahwa banyak cara untuk mengekspresikan cinta dan kasih sayang tanpa perlu berhubungan intim.
  • Diskusi terbuka dengan anak tentang alat kontrasepsi. Katakan bahwa alat kontrasepsi berguna bagi pasangan suami istri untuk mengatur atau menjarangkan kelahiran.
  • Diskusikan tentang perasaan emosional dan seksual.
Usia 13-15 tahun
  • Ajarkan tentang nilai keluarga dan agama.
  • Ungkapkan kepada anak kalau ada beragam cara untuk mengekspresikan cinta.
  • Diskusikan dengan anak tentang faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan hubungan seks.
Usia 16-18 tahun
  • Dukung anak untuk mengambil keputusan sambill memberi informasi berdasarkan apa seharusnya ia mengambil keputusan itu.
  • Diskusikan dengan anak tentang perilaku seks yang tidak sehat dan ilegal.
.

Cerita Anak : Timun Emas

Mbok Sirni namanya. Ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja. Suatu hari ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan ke raksasa itu untuk disantap.

Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama timun emas.

Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji Mbok sirni amat takut kehilangan timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, karena semakin dewasa semakin enak untuk disantap. Raksasa pun setuju. Mbok Sirnipun semakin sayang pada timun emas. Setiap kali ia teringat akan janinya hatinyapun menjadi cemas dan sedih.

Suatu malam mbok sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam dan terasi sebagai penangkal. Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi kepada timun emas dan disuruhnya timun emas berdoa.

Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang. Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun.

Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa. Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun emaspun membuka bingkisan garam dan ditaburkannya. Seketika hutanpun menjadi lautan luas. Dengan kesakitannya raksasa dapat melewati.

Yang terakhir Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun mati.

" Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini " Timun Emas mengucap syukur. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai.


dari esmartschool.

Wednesday, August 6, 2008

Melatih Anak Berhenti Ngompol

Ngompol memang problema tersendiri bagi orangtua. Bukan cuma bikin kasur jadi basah dengan bau tak sedap, tapi juga membuat lelah karena harus gonta-ganti celana si kecil di malam hari. Jadi, wajar saja bila orangtua berharap si kecil bisa berhenti ngompol secepatnya.

Yang patut disadari ngompol untuk anak batita sebenarnya masih wajar. Para pakar umumnya memberi toleransi ngompol hingga usia anak 4 tahun. Lewat lewat usia itu anak masih ngompol, bolehlah orang tua khawatir.

Pengaruh Jaman
Mungkin menarik pula melirik faktor penyebab anak jaman sekarang lebih susah berhenti ngompol ketimbang anak-anak jaman dulu. Perubahan jaman merupakan salah satu penyebabnya. Saat ini lebih banyak ibu yang bekerja untuk menambah penghasilan keluarga.

Akhirnya popok sekali pakai menjadi semacam hero yang populer untuk membantu mengurangi kelelahan ibu. Tidak salah memakai popok macam itu karena ibu jadi tak perlu gonta-ganti celana anak. Yang jadi masalah, popok sekali pakai ini membuat orang tua "terlena" sehingga kebablasan. Ujung-ujungnya jadi lupa melatih si kecil ke kamar mandi di malam hari.

Padahal popok sekali pakai terasa risih dan tak nyaman buat anak. Bayangkan, bokong si kecil ditutupi plastik seharian. Panas sekaligus lembab. Jadi, tak salah juga jika ada yang bilang, popok sekali pakai itu adalah perwujudan dari egoisme orang tua

Gara-gara kelewat lelah pula, orang tua mungkin jadi tak terbangun ketika malam-malam si kecil terbangun ingin BAK. Alhasil, ia pun mengompol dan menjadikannya sebagai kebiasaan.

Faktor lain yang membuat si kecil susah berhenti ngompol, adalah model kasur spring bed yang besar dan berat. Akhirnya, perlak ditaruh di atas seprei bukan di bawah seperti jaman dulu. Perlak yang terlihat itu membuat anak tahu, di bawah tubuhnya ada pelindung. "Kalau aku mau pipis, ya pipis aja. Kan ada perlak, jadi kasurnya enggak basah." Bisa juga mereka berpikir, perlak itu memang disediakan agar ia dapat BAK di situ. Nah, kalau ingin mengajar si kecil tak mengompol lagi, sebaiknya singkirkan perlak tersebut.

Perhatikan Pola Ngompol
Ada beberapa cara agar di kecil mau berhenti ngompol. Yang pertama harus dilakukan lihat pola anak. Perhatikan jam berapa si kecil ngompol. Ciptakan kondisi agar kita dapat bangun sebelum jam ngompol anak. Caranya dengan memasang jam weker misalnya. Kalau tahu 3 jam setelah tidur kasur ia ngompol, maka bangunkan anak 2 jam setelah tidur. Ajak ke kamar mandi dan biarkan BAK. Setelah seminggu, turunkan waktunya menjadi satu jam sebelum "waktu ngompol". Seminggu berikutnya buat menjadi setengah jam. Akhirnya kita ajarkan anak untuk BAK sebelum tidur.

Masalah mungkin timbul jika si kecil emoh disuruh BAK sebelum tidur. Bujuklah ia dengan berbagai cara. Misalnya, lewat permainan. Saat main boneka bersamanya katakan, "Wah,si Dipsy mau pipis, nih! Kita antar ke kamar mandi, yuk." Ketika di kamar mandi, kita bisa mengatakan, "Duh, masak Dipsy enggak mau pipis, katanya Adek disuruh pipis dulu."

Jangan Bikin Stres
Umumnya dengan usaha seperti di atas dalam jangka waktu dua minggu anak berhenti ngompol. Tapi ini juga tergantung pada anaknya. Ada juga yang tak berhasil. Faktor yang bikin gagal, umpamanya karena si kecil merasa dipermalukan. Misalnya, jika ada yang memuji kecantikan si kecil, kita menimpalinya, "Iya, Kakak memang cantik tapi masih suka ngompol, lo, Tante." Atau mencela dengan membandingkan dengan yang lain. "Iya, Adek cantik, tapi enggak kayak kakaknya. Waktu umur 2 tahun kakak sudah enggak ngompol." Secara tak sadar perkataan tersebut membuat anak stres. Akibatnya yang tadinya sudah tak mengompol, malah bisa ngompol lagi.

Ketika suatu ketika si kecil enggak sengaja ngompol lagi, jangan katakan. "Tuh, kan, Adek pipis lagi. Bikin Mama susah aja. Capek kan, harus jemur kasur!" Walau dalam keadaan lelah, jangan sekali-kali menunjukkan rasa jengkel, amarah, atau kepanikan. Semua itu malah membuat anak jadi stres dan susah untuk belajar kering.

Intinya untuk soal ngompol ini, hukuman tampaknya tidak cocok atau masih sulit dilakukan untuk batita. Untuk anak yang sudah lebih besar, katakanlah 4 tahunan, bisa disuruh mencabut atau memasukan sprei yang basah ke ember cucian. Namun untuk batita, semua itu masih sukar dilakukan. Akan lebih efektif bila batita selalu diberi reward. Jadi, ceritakan pada orang lain setiap keberhasilannya tidak mengompol. Bukan sebaliknya.

Minta Tolong Si Kecil
Soal mengompol bisa dikatakan sebagai masalah unik. Ada anak yang sangat "pengertian". Ia langsung berhenti mengompol setelah diajak bicara. Karena itu, tak ada salahnya kita minta bantuan anak. Sebelum tidur, katakan padanya, "Dek, tolong Mama, ya, kalau mau pipis bilang. Soalnya Mbak, kan sedang pulang kampung, jadi enggak ada yang nyuci sprei." Nah, permintaan seperti itu kadang berhasil. Jadi, tak ada salahnya dicoba!


Ngompol Lagi ?
Kalau tiba-tiba ngompolnya "kumat" lagi, kita perlu mencari tahu apa penyebabnya. Secara umum penyebab ngompol dibagi menjadi 3, yaitu fisik, lingkungan, dan emosi. Contoh penyebab fisik, misalnya, si kecil kelewat lelah sehingga tidurnya terlalu lelap. Jadi ketika terasa ingin BAK, ia tidak kuasa bangun. Sedangkan penyebab lingkungan adalah AC atau cuaca yang dingin.

Yang agak rumit bila penyebabnya emosional, seperti pindah rumah, tidur sendiri atau punya adik baru. Untuk mengatasinya lihat masing-masing pemicu. Bila masalahnya karena si kecil iri akan perhatian orang tua yang lebih ke adik bayinya, ajak si kecil bicara dan beri juga ia perhatian. Bisa jadi ia ngompol lagi untuk cari perhatian.

Jika masalahnya berkaitan dengan pindah rumah, kita harus sering menemani si kecil. Atau ketika ia tengah belajar tidur sendiri buatlah ia untuk melepas ketegangan, dengan cara diceritakan atau nonton video kesayangannya. Yang penting ia harus tidur dengan kondisi relaks.

Satu hal lagi, terkadang si kecil sering ngompol karena berkaitan dengan kesehatannya. Coba perhatikan apakah si kecil merasa kesakitan ketika BAK. Orang tua kadang luput memperhatikan hal itu. Apalagi saat ini banyak air yang terkontaminasi sehingga mengakibatkan si Upik terinfeksi. Akhirnya, karena sakit ketika terasa mau BAK, ia tahan. Malam hari ketika ia tak sadar jadi ngompol.

Ada juga anak susah berhenti ngompol karena memang dari "sananya" seperti itu. Apa pun yang kita usahakan sia-sia saja. Nah, ini sering berkaitan dengan otot-otot kandung kemihnya yang lemah. Tak ada jalan lain kecuali konsultasikan ke dokter.


Tuesday, August 5, 2008

Lagu Anak-Anak

Seringkali saya merasa kangen bila mengenang masa kecil dulu, saat belajar menyanyi. Balonku, Kelinciku, dll dll...

Lagu anak yang sederhana dan sangat mencirikan keceriaan dunia anak. Sedih rasanya mendengar anak-anak sekarang sejak balita sudah menyanyikan lagu-lagu tentang cinta yang populer melalui sinetron-sinetron.

Tidak bisakah kita temukan lagi keindahan masa kecil melalui lagu anak-anak? Tapi bagaimana bisa bila orang tua sekarang pun cukup bangga dengan ketenaran anak secara instan dengan pola hidup dewasa seperti ajang idola cilik.

Sempat beberapa kali saya terima ajakan membuat petisi untuk memprotes kondisi semacam itu. Tapi efektifkah bila kebanyakan orang tua sudah tidak lagi menganggap kompetisi itu sebagai tindakan premanisme terhadap anak. Malah mereka bangga dengan semua itu, tidak mau tahu bahwa anak pun memiliki hak yang tidak boleh diabaikan.

Menyedihkan memang dunia anak-anak kita saat ini. Kapan kita sebagai orang tua sadar bahwa mereka punya dunia sendiri?

Sebagai pengobat rindu, saya pasang deh link lagu anak-anak kalau-kalau ada yang berminat download.

Anak Kambing Saya
Balonku
Seorang Kapiten
Bangun Tidur
Becak

Friday, August 1, 2008

Software Anak : Match Maker


Program kecil untuk melatih konsentrasi yang membantu anak-anak untuk belajar mengenali dan menjodohkan huruf, nomor, warna, bentuk, benda dan binatang.

Bisa dipilih menjodohkan bentuk benda dengan benda atau benda dengan namanya dalam bahasa Inggris. Mudah dan ringan untuk komputer berspek rendah sekalipun.

Download

Pendidikan Anak Perempuan Lebih Tertinggal

Jumlah anak perempuan yang tidak meneruskan pendidikan lanjutan pertama dan menengah lebih besar daripada murid laki-laki, sehingga bila tidak ada upaya untuk memperbaikinya maka usaha pemerintah untuk menekan kemiskinan tidak akan berhasil. Hal tersebut pernah disampaikan Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia, Steven Allen dalam peluncuran The State of the World's Children Report di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut dia, berdasarkan data yang dihimpun dari Departemen Pendidikan menunjukkan adanya perbedaan besar dalam jumlah anak laki-laki yang putus sekolah dibandingkan jumlah anak perempuan, baik di tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Lanjutan Pertama.

"Kemungkinan anak perempuan untuk putus sekolah lebih besar dibandingkan anak laki-laki. Di sekolah dasar, dari 10 anak yang berhenti sekolah, enam di antaranya anak perempuan dan empat lainnya anak laki-laki," katanya.

Di sekolah lanjutan pertama pun demikian, meski perbedaan jumlah yang putus sekolah antara murid laki-laki dan perempuan sedikit membesar pada jenjang SMU, yaitu tujuh anak perempuan dibanding tiga laki-laki.

Dari Laporan Departemen Pendidikan yang penyusunannya dibiayai UNICEF, terlihat jelas bahwa kondisi pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan, khususnya bagi anak perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah, atau mereka yang berasal dari keluarga miskin dan tinggal di pedesaan.

Yang membanggakan Indonesia tercatat sebagai negara yang mampu menyediakan pendidikan yang setara bagi anak laki-laki dan anak perempuan untuk tingkat dasar. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan banyak negara lain.

Dia menambahkan, meskipun anak-anak di Indonesia yang duduk di bangku SD besar jumlahnya dan sama dengan angka rata-rata untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, jumlah anak laki-laki dan perempuan yang belajar dijenjang lebih tinggi tidaklah sebesar itu. Angka Partisipasi Murni 93 persen untuk anak yang bersekolah di SD anjlok menjadi sedikit di atas 60 persen untuk anak yang duduk di bangku sekolah lanjutan pertama, dan jumlah murid perempuannya lebih sedikit dari murid laki-laki.

Allen menyebutkan beberapa persoalan penting menyangkut pendidikan untuk anak perempuan yang oleh UNICEF dipandang masih perlu diperbaiki, serta mendapat perhatian serius. Pemerintah Indonesia masih perlu menjadikan pendidikan sebagai prioritas jika negara ini ingin pembangunannya lebih berhasil. Salah satu masalah besar untuk menyediakan pendidikan berkualitas, khususnya anak perempuan, yaitu masih sedikitnya anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah untuk sektor pendidikan. Dalam satu dasawarsa terakhir, anggaran pendidikan merosot tajam, yaitu dari sekitar sembilan persen menjadi kurang dari tujuh persen jumlah anggaran nasional.

Allen mengatakan anggaran Indonesia untuk pendidikan merupakan yang terendah di kawasan Asia Timur dan Pasifik, China, Malaysia, Filipina, dan Singapura, yang semuanya adalah pesaing utama Indonesia di bidang ekonomi. Negara-negara tersebut mengeluarkan dana lebih dari tiga kali anggaran Indonesia, sehingga wajar jika perkembangan ekonomi Indonesia berada jauh di bawah mereka.
Memperkuat data Unicef, dalam kesempatan yang sama, Menteri Peranan Wanita pernah mengatakan terbelakangnya anak perempuan dalam pendidikan tergambar dalam jumlah buta huruf dimana anak perempuan yang buta huruf lebih banyak tiga kali lipat dari anak laki-laki yang buta huruf.

Untuk mengatasi hambatan bagi anak perempuan tersebut, antara lain dengan memperdekat jarak sekolah dari rumah, memberikan subsidi biaya sekolah, memperbaiki fasilitas sanitasi, dan melindungi anak perempuan dari ancaman kekerasan.

Sementara itu Dirjen Dikdasmen Depdiknas, Indrajati Sidi, mengatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk memperluas partisipasi masyarakat dalam hal pendanaan pendidikan di tanah air, termasuk dengan didirikannya Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan.