Thursday, July 17, 2008

Google Membantu Melacak Ekspolitasi Anak

Kasus eksploitasi anak untuk pornografi semakin marak di Internet. Untuk melacak pelakunya, Google akan membantu memudahkan pencarian konten-konten yang memuat pornograf anak dengan software yang khusus dikembangkan untuk tujuan tersebut. Menurut ilmuwan peneliti di Google, Shumeet Baluja, dalam blog resmi pengelola situs pencarian itu, para "predator anak" telah menemukan arena baru untuk mengeksploitasi anak dengan adanya Internet. Oleh karenanya, ia bersama para ilmuwan di industri internet telah berusaha membangun sebuah perangkat untuk membantu melacak eksploitasi anak di internet.

Dalam artikel yang terbit 14 April 2008, Shumeet menyebut bahwa sejak Agustus 2006, ia dan rekan-rekannya telah bergabung dengan Koalisi Melawan Pornografi Anak NCMEC (The National Center for Missing and Exploited Children), sebuah lembaga perlindungan anak di AS, dan bersama perusahaan-perusahaan industri teknologi lainnya untuk membangun solusi-solusi yang menghalangi para predator memanfaatkan internet untuk mengeksploitasi atau memperdagangkan pornografi anak.

Sebagai seorang anggota kelompok peneliti Google, Shumeet menyadari bahwa NCMEC membutuhkan bantuan berupa sebagian dari hasil penelitian teknologi yang dikerjakannya. NCMEC, kata Shumeet, membutuhkan bantuan dalam mengelompokkan dan membuat penyesuaian atas banyaknya gambar dan video yang dikirimkan kepadanya melalui CyberTipline setiap minggunya atau dari para penegak hukum di seluruh penjuru negara.

Dengan perangkat yang dibangun oleh para ilmuwan Google itu, NCMEC dalam mengelompokkan dan mengindek informasi serta meneliti gambar dan video mengenai eksploitasi anak lebih efisien dan juga menyusun referensi historikal lebih efektif. Program software yang dibuat Google itu akan membantu NCMEC dapat dengan cepat dan mudah mengakses sistem ketika mereka mencoba mencari file maupun gambar mengenai pornografi anak yang melibatkan para korban yang tengah ditanganinya.

Sejak didirikan pada 1984, NCMEC telah melaporkan sedikitnya 570 ribu kasus eksploitasi anak kepada penegak hukum. Dari 140.900 kasus anak hilang yang ditangani, 124.500 anak berhasil ditemukan.

Selain Google, sebelumnya Microsoft juga mengembangkan software CETS (Children Exploitation Tracking System) yang membantu jaringan kepolisian di dunia melacak pelaku eksploitasi anak secara transnasional. Software yang dikembangkan dengan Kepolisian Kanada ini telah dipasang di Australia dan Kantor Kepolisian Republik Indonesia

No comments:

Post a Comment